Aku mendatangi Umji dan mengambil foto tersebut lalu menaruhnya di laci meja komputer milikku. Kalau dipikir-pikir Namjoon kemarin menelpon ku, apa dia mabuk ya?
"Eumm, Min Yoongi kenapa kau kemarin malam bersama Caroline di tempat itu dan mengapa mengenakan topeng? Lalu kenapa Caroline masuk? Bukankah dia diskors? Satu lagi?! Kalau dia memang kakak iparmu, kenapa saat ditelepon dia berbicara kata sayang?" Umji memborbardir ku dengan pertanyaan nya.
"Pertama, aku ditempat itu bersama Caroline karena sedang melaksanakan amal sosial yang biasanya kami lakukan tiap Minggu, untuk alasan kenapa kami memakai topeng itu karena agar wajah kami tak terlihat dan viral di media sosial," Jawabku santai.
"Kedua hanya aku yang diskors, dan dia tak berbicara kata sayang itu kepadaku melainkan kepada suaminya, lagipula aku juga yang salah dan si Namjoon tak mengetahui hubungan kami sebagai keluarga. Semua sudah terjadi, biarkan saja." Lanjut ku sambil menatap fotoku pada laci yang belum tertutup.
"Aku takkan minta maaf dan berterima kasih." Ucapnya menunduk.
"Kau memang tak salah." Tukasku.
Aku kembali ke sofa ku dan merebahkan diri dan memikirkan apa yang harus kulakukan. Aku harus menjaga tuan putri kobokan yang ada di apartemen ku.
"Kau ingin kemana?" Tanyaku ketika ku tangkap wajahnya yang sedang merapihkan baju.
"Pulang." Jawabnya cepat.
"Tak kuijinkan, tunggu saja hingga Caroline datang. Kita akan dengarkan apa yang dia bicarakan." Seru ku kepadanya sebelum ia benar-benar akan beranjak dari tempat ini, jika dia kubiarkan pulang aku akan kena cemoohan nya si Caroline dan aku tak ingin telingaku panas mendengar kan ocehannya Caroline.
"Bagaimana jika aku menolak?" Ujarnya tak peduli.
"Disini aku yang berkuasa wahai putri gembel." Ucapku dan pergi ke pintu apartemen, mengunci pintu dan mengambil kunci yang akan kutaruh di saku celanaku.
Kudengar dia mendecak kesal,
"Apa kau tak nyaman dengan fasilitas yang ada disini wahai putri gembel?" Tambahku mengejek.
"Bukan fasilitas nya, tapi anda yang membuat saya kesal dan tak betah disini wahai pangeran kobokan." Cemoohnya.
Sial dia mengata-diriku yang tampan ini, apa perlu ku ambilkan parang untuknya?
"Pangeran setampan ini kau bilang pangeran kobokan?? Lagipula aku menahan mu disini karena Caroline wahai Umji sang putri gembel." Kujawab, Putri gembel, nama yang cocok untuknya.
Sebuah bantal empuk tanpa aba-aba mendarat tepat diwajahku,
"Putri gembel apanya!! Nih makan!!!" Ujarnya sambil melempari bantal, dengan susah payah aku menghindarinya dan akhirnya ia berhenti juga melempari bantal.
'uhuk uhuk.'
Umji terbatuk sambil memegangi dadanya,
"Nih minum obatnya, akan kuambilkan segelas air." Aku berucap dingin.
Aku mengambilkan segelas air untuknya, Umji meminum obatnya.
"Terima kasih, untuk pembayaran obat ini akan kubayar setelah aku pulang kerumah nanti." Ujarnya setelah meminum obat.
"Bukan apa-apa. Untuk pembayaran, kau tak perlu mengkhawatirkannya." Balasku.
"Oh ya satu lagi, kau boleh melakukan apapun disini asal jangan pergi hingga Caroline datang." Tambahku sambil menatap layar handphone.
Umji hanya mengangguk kan kepalanya dan mulai mengelilingi apartemen ku, sepertinya dia sangat penasaran dengan tempat ini. Dia menuju kulkas yang ada di dapurku.
"Apa aku boleh memakan ini?" Tanya nya sambil mengeluarkan satu potong kue berbalut krim coklat.
Aku hanya mengangguk kan kepalaku sebagai jawaban, dia tersenyum bahagia. Entah mengapa, tanpa kusadari aku meliriknya diam-diam.
----------------------------------------------------------------------
Update wahai pembaca🙋
Terima kasih banyak yang udah baca cerita ini>°<
Tunggu aja ya next chapter 💁
See you in next chapter 😘
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Jan lupa tinggalkan jejak
KAMU SEDANG MEMBACA
Sovereign [Suga X Umji | Umga |Sumji]
Fanfiction[FANFICTION!] "pak, harus banget saya dipindah tugaskan dengan dia? ." Protes Umji ketika tau siapa rekan kerjanya kali ini. "Ini perintah dari atasan!." jawab tegas Namjoon selaku penanggung jawab perusahaan cabang di Seoul. Kali ini, gadis itu han...