Hari ini bangun lebih siang dari yang kemarin.
Bertepatan dengan itu, kelima maidnya masuk dengan sebuah paperbag besar di tangan mereka." Apa itu? "
" Ah, ini kiriman dari tuan jungkook- "
Taehyung mengangguk, seakan ingat perkataan pria jeon itu yang semalam ia katakan padanya.
Taehyung berlalu ke kamar mandi, setelah maid tadi mengatakan air serta keperluan yang lainnya sudah di siapkan.
Kurang dari setengah jam, taehyung keluar dengan jubah mandinya.
Meraih setelan baju lengkap tadi lalu membawanya ke ruang ganti pakaian. Kembali keluar lalu menata dirinya di bantu oleh para maid tadi.
Siap.
Taehyung menatap pantulan dirinya sendiri di depan cermin kamarnya.
Berdecak kagum akan dirinya yang ia banggakan sendiri atas ketampanan tiada duanya itu.
" Tuan, tuan jungkook sudah menanti di bawah- "
Seorang bodyguard muncul menghadap taehyung.
" Ya "
Balas nya singkat.Meraih ponsel lalu menyelipkan nya di saku jas hitam di padukan silver pada bagian garis batas depan.
Taehyung turun, di bawah jungkook ternyata juga sudah sama siapnya dengan dia.
Mungkin ia sudah bersiap dari kantor?Jika di lihat, setelan mereka tampak sama, yang membedakan mungkin masalah ukuran.
Tanpa suara, jungkook bangkit lalu berlalu kala telah melihat taehyung sudah siap.
Pergi lebih dulu di ikuti taehyung yang menatapnya malas.
Duduk berdampingan dalam diam.
" Jangan banyak tingkah ataupun bicara nanti di pesta. "
Ujar jungkook tiba Tiba.Taehyung berdengung, menatap jungkook dengan sengit.
" Aku bukan bocah yang banyak tingkah, apalagi banyak bicara. "
" Baguslah kalau begitu. "
Balas jungkook acuh.Mobil kembali hening, sopir yang selalu diam itu, diam diam merapalkan doa penenang untuk dirinya di dalam hati.
Ac mobil tak terlalu dingin, tapi entah mengapa suasana begitu mencekam rasanya. Beberapa kali ia bahkan harus meneguk ludahnya dengan susah payah.
Mobil berhenti di depan lobi gedung, taehyung dan jungkook keluar setelah pintu mobil di buka kan oleh sang sopir.
Berjalan angkuh di kawal oleh dua Security juga empat bodyguard yang selalu setia mengikuti tuannya di belakang.
Mereka naik ke lantai lima dengan lift, lantai yang menjadi ruang pesta.
Begitu banyak tamu tapi begitu terlihat hanya dari kalangan bangsawan nan terpandang.
" Selamat datang tuan muda Arnault..., sungguh suatu kehormatan bagi kami atas kehadiran tuan tuan. "
Sambut seorang pria bule tapi juga terlihat blasteran.
Jungkook tak bersuara, membalas jabat tangan tanpa senyum, beda dengan taehyung yang tersenyum tipis itupun terpaksa.
Ia tak bisa sok akrab dengan seseorang yang baru saja ia temui, walau itu kolegan bisnis suaminya sendiri.
Mereka di giring pada meja privat khusus bagian kelas tinggi.
Dan taehyung baru tau akan adat bisnis di negara ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Æ
Fantasy(V) " Apa?! menikah? apa kalian semua sudah gila?!! " " Jangan membantah, taehyung!! Itu hukuman untukmu yang tidak bisa di atur!! " *** (jk) " Bagaimana? Kau mau? " " Terserah!! Dengan syarat aku yang pegang kendali.!! " " Jungkook- " " Ya, atau...