Jungkook sibuk, itu serius.
Sejak awal ia memasuki gedung perusahaan nya itu, ia sudah mengeluarkan aura tak bersahabat.
Tadi pagi sekali, june memberi kabar melalui email kalau salah satu aset perhiasan yang siap mereka lelang tiba tiba saja menghilang.
Tidak. Ia tidak yakin hilang, itu mustahil. Pasti seseorang telah mencurinya dengan amat terampil.
Jungkook tak masalah dengan itu sebenarnya hanya saja, siapkan saja nyawa orang itu jika suatu saat nanti jungkook berhasil menangkap nya.
Tapi tampaknya si pelaku itu adalah orang terbodoh di dunia.
Bagaimana mungkin dia mencuri di perusahaan besar itu yang pada nyatanya sudah amat di lengkapi pengamanan yang amat ketat.
CCTV dimana mana, dan si pelaku tampaknya tak menyadari jika wajah buruknya itu sudah tertangkap basah di tempat.
Jungkook itu penguasa atas segala nya, bukan suatu hal sulit baginya untuk menangkap kecoa yang ingin terbang dari dalam jaring lalat.
Bodoh!
Umpat jungkook bahkan tak dapat ia hitung lagi.
Matanya berkilat tajam dalam ketenangan jelaga langit malam.
Berdiri angkuh menatap si bodoh tengah berlutut tak jauh darinya.
Tiga meter mungkin itu kurang.
" Ampuni aku jungkook... "
Kalimat itu lagi.
Jungkook mendengus malas, kalimat membosankan. Pikirnya.
" Penyesalan selalu datang di akhir bukan begitu? "
Suara jungkook terdengar begitu santai, seolah ia tengah ingin bercerita indah.
Pria tua sebagai tersangka hanya bisa menunduk kian dalam mematut bayangan wajahnya pada lantai keramik kilat itu.
Miris sekali.
Ia sudah tua, wajah tak lagi kencang itu sudah terlihat begitu cukup banyak memar di sana sini.
Tak perlu heran, kalian pasti tau sendiri siapa pelakunya, yang pasti bukan jungkook.
Karena cucu Arnault itu tak akan mau mengotori tangan besar mulusnya itu hanya untuk menyentuh pada kotoran hina.
Menurutnya.Di dalam dunia bisnis, tak ada mungkin amat mustahil kita jumpai yang namanya kata bersih.
Pasti akan selalu ada namanya kotor.
Permainan kotor hanya untuk menuntaskan segala hasrat mereka demi mencai kepuasan juga kekuasaan lebih dari sebelumnya.
Itu juga berlaku bagi kekuasaan jungkook.
Ia tak bodoh dan tak polos untuk bisa di kecoh agar pondasi istananya runtuh oleh hama tak berguna sekaligus sampai bagi masyarakat itu.
Musnahkan.
Kata yang amat bagus di otak Jeon." Ampuni saya... "
Jungkook berdecih malas.
" Kenapa kau meminta ampun setelah kau tau konsekuensi apa yang akan kau derita setelah melakukan itu. Bukankah kau bodoh, Donie? "
Santai tapi amat menusuk.
" Kau tau pak tua, kau sudah membuang waktu berhargaku hanya demi meladenimu sampah! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Æ
Fantasy(V) " Apa?! menikah? apa kalian semua sudah gila?!! " " Jangan membantah, taehyung!! Itu hukuman untukmu yang tidak bisa di atur!! " *** (jk) " Bagaimana? Kau mau? " " Terserah!! Dengan syarat aku yang pegang kendali.!! " " Jungkook- " " Ya, atau...