AE 28

17K 1.3K 126
                                    






































Jungkook mengerjabkan matanya kala suara alarm dari ponselnya berdering.
Mengganggu sekali.

Tangan kanannya meraba mencari benda pipih itu, setelah dapat, ia langsung mematikam alarm itu dan meletakkannya di atas nakas kembali.

Jungkook menghela nafas, kepalanya pening, tapi seketika ia sadar.

Sontak menoleh ke samping nya, mendapati pria manis yang kini masih bergelung hangat mendekap tubuhnya.

Menjadikan lengan kiri si pria tampan sebagai bantalan, dan wajah manis sedikit tersingkap dari selimut tebal yang menutupi tubuh polos mereka.

Jungkook tersenyum lembut, menyingkap poni yang menghalangi keindahannya itu.

Ingatannya kembali pada kejadian malam panas mereka yang baru beberapa jam ini mereka sudahi.

Sungguh menyenangkan dan ini bukan mimpi belaka, ini nyata.

Mereka menghabiskan malam panas yang begitu panjang, melakukan berbagai gaya hingga pelepasan yang tak ada jungkook hitung, dan berakhir saling menyerukan rasa cinta mereka di setiap puncak.

Sial!
Jungkook jadi ingin lagi.

Tapi ia ingat, ia tak bisa egois untuk saat ini.

Ini adalah kali pertama mereka, jadi ia sangat paham kalau istri manisnya ini pasti sangat kelelahan, setelah ia akui menggempur tubuh seksi itu tanpa ampun.

Salahkan saja hormonnya yang sudah ia tahan bertahun tahun.
Bermain solo? Bukan gayanya.

Wajahnya begitu damai, entah itu efek kelelahan atau malah keenakan karena jungkook yang dengan suka rela memeluknya hingga pagi, mengabaikan tangannya yang sudah terasa keram sejak beberapa jam lalu.

Mata jungkook bergulir mencari jam,
6:13 a.m.

Hari sudah pagi, dan jungkook ingat hari ini ia ada rapat dengan beberapa klien nya.

Dengan tak rela ia memindahkan kepala taehyung ke atas bantal, beranjak pelan tak ingin mengusik tidur nyenyak si manis.

Tubuh polos yang hanya di baluti boxer pendek ketatnya itu, jungkook biarkan saja langsung menyapa dinginnya Ac kamar.

Merunduk untuk membenarkan selimut tebal, menyelimuti hampir seluruh tubuh taehyung kecuali kepalanya tentu saja.

Barulah ia mulai beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya sendiri.

Bau bau sisa percintaan mereka begitu kental di kamar itu.









Jungkook sudah menghilang di balik pintu, dan taehyung masih saja bergelung di dalam selimut tebalnya, tak peduli yang nyatanya matahari sudah mulai berteriak di pagi hari.

Tak lama, mungkin ada setengah jam kemudian, mata cantik berbulu lentik itu perlahan terbuka.

Ia mengerang pelan kala merasakan ngilu di sekujur tubuhnya, terutama bagian pinggang ke bawah.

Tangannya meraba, kosong.

Dan di saat itulah taehyung mulai membuka mata sepenuhnya, ranjang sisi jungkook sudah kosong bahkan sudah dingin.
Menandakan jungkook sudah cukup lama meninggalkan peraduannya.

Ia melirik selimut tebalnya, dan saat itu pula ia sadar, tubuhnya masih begitu polos tanpa sehelai pun pakaian yang melekat kecuali selimut itu sendiri.

ÆTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang