- 4 -

485 20 5
                                    

Karena terlalu asik menghabiskan waktu bersama Vino, Azel tidak sempat mengecek handphone nya, alhasil beberapa panggilan dari Raka tak ia jawab.

"Kenapa Zel?" Tanya Vino saat Azel mulai fokus terhadap layar handphone nya.

"Em gak papa, Vin" Jawab Azel sambil memasukkan handphone kedalam tas kecilnya, mungkin Azel mengira Raka hanya sedang menjahilinya saja.

---

"Makasih ya Zel, kapan-kapan boleh lah mampir ke perpus bareng lo lagi" Ucap Vino sambil tersenyum.

"Iya, makasih juga Vin, oke kapan-kapan ya!" Setelah berpamitan kepada Vino, Azel segera memasuki rumah yang terbilang mewah itu dengan perasaan yang amat sangat gembira.

"Azel pulang!" Ucap Azel dan langsung disambut hangat oleh kedua orangtuanya yang sedang bercengkrama sambil menonton acara televisi diruang tengah rumah mereka.

"Abis jalan sama siapa sih Zel, sampe pulang larut gini" Tanya mama Azel penasaran yang tercampur dengan kekhawatiran.

"Ehe, maaf ma, tadi Azel keasikan di perpus sampe lupa waktu" Jawab Azel cengengesan.

"Gini nih kalo punya anak hobinya baca, yaudah deh sana ganti baju, makan, terus tidur" Titah mama Azel dan langsung di iyakan oleh Azel.

"Btw Azel udah makan tadi, jadi mo langsung bobo aja"

"Yaudah sana, awas loh ya jangan gadang!"

"Siap boss!" Ucap Azel sambil menaiki tangga dan segera memasuki kamar tercintanya.

---

"Kok gak diangkat ya?" Gumam Azel saat panggilan darinya tidak Raka angkat.

"Iseng doang kali si Raka, dah ah mending tidur" Gumamnya lagi seraya mematikan layar ponsel dan segera tidur dengan perasaan gembira yang masih terasa damage nya.

---

Hari ini seperti biasa Azel berangkat ke sekolah dengan supirnya, selama perjalanan Azel terlihat sumringah membuat supirnya pun heran karena selama ini Azel jarang sekali menampakkan ekspresinya seperti sekarang ini.

"Makasih pak!" Ucap Azel kepada sang supir.

Belum ada sepuluh langkah, orang yang selalu ia kagumi sudah menghampirinya seakan menyambut kedatangannya tapi tunggu bukankah Azel terlalu mengkhayal.

"Hai Zel, istirahat aku tunggu di perpus ya!" Ucap Vino sambil tersenyum lebar.

"Tunggu, Vino bilang aku-kamu an?, gak salah denger gue?!" Gumam Azel sambil menepuk-nepuk pipinya.

"Stay cool, Azel. Jangan dulu baper."

Setelah itu Azel segera bergegas ke kelasnya dengan perasaan yang masih sama, bahagia tiada dua.

"Pagi Ka!" Sapa Azel kepada Raka yang sudah duduk manis di kursinya. Namun tidak seperti biasanya Raka mengabaikan Azel, mungkin Raka masih marah karena kejadian kemarin, pikir Azel.

Kegiatan belajar mengajar terlaksana dengan baik, dan kini bel istirahat berbunyi, seluruh siswa pun beramai-ramai pergi ke kantin.

"Tumben hari ini seorang Raka kalem banget." Celetuk Azel, namun Raka tidak menggubrisnya, Azel merasa heran karena sedari tadi Raka hanya diam, tidak seperti Raka yang ia kenal.

"Eh iya, semalem lo nelpon gue, ada apa?"

"Maaf juga gak gue jaw--"

Ucapan Azel terpotong, karena orang yang saat ini ia ajak bicara pergi begitu saja tanpa mendengar penjelasan dari Azel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAZELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang