2. Kelakuan

3.6K 131 101
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

Mimin kembali membawa sejuta anu, sejuta pesona para tokoh dalam cerita ACdP, wkwkwk.

~
~
~
~
~
~

HAPPY READING❤

Jangan Lupa Vote sama Komentar okeeeee❤

Kedua gadis itu terlihat sedang mendapatkan hukuman, sebut saja istilahnya takzir dalam dunia pesantren. Saat ini mereka sedang berada diruang kantor pondok pesantren. Gadis itu ialah Naya dan Fira. Mereka diminta untuk melaksanakan hukuman berupa membersihkan kamar mandi.

Naya dan Fira sedang sibuk memakan cemilan yang mereka beli di Indoapril saat sebelum berangkat ke Malang.

"Gimana caranya gue bisa keluar dari sini ya?" tanya Naya pada dirinya sendiri.

"Ya lewat pintu lah." Celetuk Fira.

"Naya menatap tajam Fira. Kalau itu Naya juga tahu, tapi maksud Naya itu keluar dari Pesantren ini. Lebih tepatnya kabur.

Tok... tok... tok...

Suara ketukan pintu membuat mereka terdiam dan saling pandang. Apa jangan-jangan?

Tamatlah riwayat mereka berdua.

"Siapa?" tanya Naya mengerlingkan matanya.

"Mana gue tahu. Lo yang buka pintunya sana!" titah Fira tak mempedulikan siapa yang mengetuk pintu kamar hang mereka tempati bersepuluh itu. Palingan juga teman sekamar mereka.

Naya dan Fira tetap tidak merespon ketukan pintu, hingga saat suara salam terlontar baru mereka beranjak dan membuka pintu.

Tampak sosok wanita dewasa kisaran usia 20 tahun menatap kedua santriwati baru itu nyalang. Ini waktunya salat maghrib dilaksanakan, mengapa mereka masih tetap berleha-leha disini?

"Kalian kenapa masih disini? Tidak melaksanakan salat maghrib?" tanya wanita yang biasa disebut sebagai pengurus itu secara beruntun.

"Emang kenapa? Orang lagi kedatangan bintang." balas Fira yang masih tetap memakan snack di genggaman tangannya.

"Kalau makan itu duduk!" wanita dewasa itu memperingatkan Fira akan sunnah tentang makan dan minum yang Rasulullah ajarkan._

"Mbak yang ganggu saya! Coba mbaknya pergi, pasti saya masuk dan makan di dalam."

Wanita itu semakin menatap nyalang keduagadis pembangkang di hadapannya ini. Tadi sang kiai meminta ia untuk memeriksa kamar nomor 15 putri, karena ada 5 santriwati baru yang harus dibimbing agar mentaati peraturan di Pesantren.

"Kalian cepat kenakan kerudung kalian! Dan ikuti saya ke kantor pondok." titah wanita itu sembari menarik pergelangan tangan Naya dan Fira ke dalam kamar.

Ada Cerita di PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang