BAGIAN ENAM BELAS | KEMBALI KULIAH

22 1 0
                                    

Satu minggu lalu Azka berbaring di rumah sakit. Badannya lemas terus-terusan tidur. Makanan rumah sakit juga nggak terasa hambar di mulutnya. Apalagi tiap hari harus minum obat.

Hari ini Azka kembali kuliah, tak sabar ia ingin melihat wajah cantik yang sering ia lihat. Azka berangkat dari rumah Faiz, karena dari kemarin ia di rawat di rumah Faiz. Mereka berangkat bersama. Dengan lajunya motor yang di bawanya, membuat sahabatnya merinding.

Tiba di kampus, Azka langsung mencari keberadaan Safa. Gadis itu lagi asyik bercanda ria dengan sahabatnya di taman. Ia pun menghampiri Safa bersamaan dengan Faiz.

Assalamualaikum” salam Azka dan Faiz

Waalaikumsalam” jawab serempak Safa dan Salsa

“Eh, Azka kamu sudah sembuh?” tanya Salsa

Alhamdulillah sudah Sal.”

Safa tak menyapa salah satu dari mereka. Saat ia tahu yang datang adalah Azka dan Faiz ia hanya menundukkan pandangannya. Meskipun ia tahu kalau dia pernah menolongnya. Sedikit pun Safa tidak ada niatan untuk menjauhi Azka. Namun itulah yang harus ia lakukan. Safa hanya tak ingin kedua matanya berbuat zina oleh Azka ataupun Faiz. Ia sangat menjaga pandangannya.

“Halo Saf, kamu gimana kabarnya?” tanya Azka

Alhamdulillah baik, seperti yang kamu lihat sekarang Az.” jawab Safa dengan wajah menunduk

“Sal, kita ke kelas yuk!” ajaknya. Salsa hanya terdiam heran. Ada apa dengan sahabatnya. Salsa pun menurutinya.

Azka pun masih heran dengan sikap Safa yang sekarang. Semenjak dirinya di rumah sakit, sikap gadis itu dingin. Ia mencari tahu apa penyebab Safa menghindar darinya. Padahal ia sudah senang bila dia sudah akrab dengan kehadiran Safa.

“Saf, tunggu.” ucap Salsa dengan nada lembutnya

“Iya?”

“Kamu kenapa? Kok menghindar dari Azka?” tanya Salsa dengan penasaran

“Enggak kok, aku nggak menjauh dari Azka.” balas Safa dengan santai

“Terus tadi itu apa Saf?”

“Sal, kamu tahu aku kan?” Salsa hanya mengangguk. Lanjut Safa, “Bukannya aku nggak mau berteman dengan mereka. Cuman aku mau menjaga pandanganku dari mereka. Semenjak Azka kecelakaan aku sering menatap netra Azka. Itu sudah zina mata Sal, dosa. Aku nggak mau ngelakuin hal yang sama. Kamu juga kemarin sudah menasihati aku.” Jelasnya

“Iya juga sih”

Azka sedari tadi hanya memikirkan Safa, ia tak memikirkan dirinya sendiri. Karena ia baru sembuh tidak boleh banyak pikiran.

“Az, kamu kenapa?” tanya Faiz, melihat Azka yang sedari tadi melamun

“Enggak apa-apa kok Iz”

“Safa yah?”
Azka menganggukkan kepalanya

“Yang sabar” ujar Faiz sembari menepuk-nepuk punggung Azka. Azka hanya membalas dengan anggukkan kepalanya

“Kalau gitu, kamu lamar dia.” lontar pendapat Faiz

“Tapi kan gue nggak punya apa-apa Iz. Apa dia mau sama gue?” tanya Azka meyakinkan

TETRA CINTA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang