BAGIAN DUA PULUH LIMA | DALAM DO'A

12 1 0
                                    

Mengucapkan selamat malam bukan hanya mengakhiri sehari ini. Melainkan juga cara untuk mengatakan aku ingat kamu sebelum aku tidur. Malam ini bagi Azka malam yang begitu indah, menatap bintang-bintang kecil dan bulan sedang menyinari dunia. Tanpa mereka bumi ini tidak akan memiliki cahaya. Begitu indah ciptaanmu. Membayangkan dengan hidup bersamamu mungkin itu salah satu dari impianku.

“Kamu sedang apa sekarang Sal?” gumam Azka sembari menatap langit di luar

Tak ada yang lebih indah saat membayangkan mu. Azka terkesima saat ia melihat Salsa waktu itu. Di mana mereka tak sengaja bertemu dan ngobrol berdua di taman. Azka terdiam dan membayangkan. Jika suatu saat nanti ia bersanding dengan Salsa. Apakah Tuhan juga merestui cintanya?

“Aku sangat mencintainya Ya Allah.. bantu aku untuk memperbaiki diri” gumam Azka dalam hati.

Sudah satu jam lebih ia berada di luar rumah. Azka meraih ponsel untuk melihat jam sudah pukul 22.00 artinya jam 10 malam. Ia bangkit dari tempat duduknya dan menuju ke kamar. Merebahkan tubuhnya di atas kasur. Sampai ia terlelap tidur.

Mimpi

“Sal?” panggil Azka dengan nada lembutnya

“Iya Az?” balas Salsa sembari menatap wajah Azka dan langsung memalingkannya

“Boleh aku tanya sesuatu?”

“Boleh, tanya aja”

“Eng.. kamu udah punya calon belum?” Tanya Azka mendadak Salsa terkejut dan menatap wajah Azka lagi

“Kok tumben tanya gitu?”

“Ya nggak apa-apa sih. Cuma pengen tahu aja.”

“Belum sih Az. Belum dapat aja mungkin atau Allah belum mempertemukan kita.” ujar Salsa sembari memandang pemandangan

“Allah sudah mempertemukan mu dengan seseorang itu kok.” ucap Azka menatap Salsa

“Siapa?” tanya Salsa membalas tatapan Azka

“Aku” goda Azka dengan serius

Netra Salsa terbelalak menatap Azka. Mereka berdua tak sadar bahwa mereka sedang tergoda oleh setan dengan cara saling menatapkan netra mereka. Azka terbangun dan terkejut. Apa yang ia mimpikan barusan seperti terjadi di dunia nyata.

Azka mengucak netranya dan melihat jam sudah pukul 03.00 ia bangkit dari tempat tidurnya dan menuju ke kamar mandi. Melihat air yang tergenang dan suasana dingin, sepertinya ia mengurungkan niatnya untuk cuci muka. Namun ada bisikan terlintaskan di telinganya.

“Azka kamu berwudulah lalu Shalatlah. Kamu sedang di tunggu oleh Tuhan mu. Bersujudlah kepadanya.” ucap setan baik

“Azka lo ngapain sih malam-malam di kamar mandi, di sini dingin tahu enak di sana.” setan jahat itu mengarahkan telunjuknya ke tempat tidur. Lanjutnya, “Enakkan tidur Az. Ayo tidur lagi. Lanjutin mimpi kamu yang tadi sempat terbangun!” ucap setan jahat itu

“Jangan Azka. Kamu harus Shalat. Allah sedang menunggu mu.” ucap setan baik itu lagi

“Jangan Azka!” ucap setan jahat itu dengan marah
Azka bingung, kepalanya pusing. Ia mendudukkan dirinya ke lantai sembari memegangi kepalanya. Ia sadar bahwa dirinya sekarang terbangun, di bangun oleh-Nya. Allah sedang menunggunya di sana.

Azka bangkit dari duduknya dan mengambil air wudu sampai selesai. Keluar dari kamar mandi ia merasakan lebih segar ketimbang tadi. Mengambil sajadah dan peci, lalu ia melangsungkan Shalat Tahajud. Selesai Azka Shalat tangannya menengadah meminta kepada-Nya.

“Ya Allah, hamba belum bisa menjadi manusia yang benar. Terkadang lalai dalam melakukan kewajiban sebagai makhluk-Mu. Maka dari itu bantu untuk memperbaiki diri. Beri hidayah Mu. Ya Allah, hamba gundah dengan perasaan ini. Tidak tahu apa yang harus hamba lakukan sekarang. Jika dia memang Engkau takdirkan buatku, persatukanlah kami suatu saat nanti dalam keridhaan-Mu. Aamiin aamiin aamiin yarobbal'alamin.” Doa Azka kepada Rob-Nya.

Usai berdoa Azka menyeka wajahnya dengan kedua tangannya. Melihat Al-Quran yang masih tertata rapi di meja, ia meraihnya dan membacanya sembari menunggu adzan subuh.

Aku mencintaimu aku mengagumimu kamu adalah salah satu seorang yang membuat ku untuk selalu memperbaiki diri ku lagi dan lagi agar bisa menjadi pasangan yang pantas untukmu. - Azka Ghaisan Khairullah

Aku mungkin tidak bisa memilikimu seutuhnya, namun aku selalu menyelipkan namamu di setiap doa ku, aku selalu meminta pada Tuhan agar dijodohkan dengan mu dan aku juga selalu meminta pada Tuhan agar aku denganmu saat aku sudah menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.


..ooOoo..


Aku mencintaimu
Aku mengagumimu dan menyayangimu dengan tulus aku selalu menyebut nama mu di setiap doa yang ku panjatkan pada-Nya. - Salsabila Tamara Dewi

Malam ini Salsa sedang makan malam bersama keluarganya. Menikmati makanan dan momen yang jarang ini. Karena hari ini Ayah Dika dan Bunda Syelin pulang lebih awal dibanding sebelumnya. Tak ada suara bercengkerama, hanyalah suara piring dan sendok yang sedang bertarung terdengar di telinga. Usai makan, Salsa membantu mengangkat piring yang kotor dan di cuci.

“Bun?” panggil Salsa

“Iya?”

“Eng.. Bunda.. punya kriteria calon idaman nggak?” tanya Salsa membuat Bunda Syelin terkejut

“Kamu kok tumben tanya seperti itu?” tanya Bunda Syelin balik sembari melanjutkan memasukkan makanan ke dalam kulkas yang sempat terhenti dengan pertanyaan Salsa tadi.

“Ya nggak apa-apa sih Bun, cuman pengen tahu aja.” ujar Salsa sembari menyuci piring

“Kamu udah punya calonnya? Kenalin dong ke Bunda.”
Salsa hanya menggelengkan kepala

“Kalau Bunda sih pengennya, dia itu Sholeh, bertanggung jawab, bisa membimbing kamu ke jalan yang benar, dan sayang sama keluarga.” Lanjut Bunda Syelin. Salsa mengangguk mengerti

“Bun, Salsa sudah selesai nih. Salsa langsung ke kamar ya.” pamit Salsa

“Iya sayang, selamat malam.”

“Malam Bun.”

Salsa menaiki tangga satu demi satu untuk sampai ke kamarnya. Ia membaringkan tubuhnya di kasur squezy nya. Nyaman banget Ya Allah.. Dengan melihat langit-langit di kamar dan membayangkan kalau nanti ia di khitbah oleh seseorang laki-laki yang ia cintai saat ini. Hingga ia tak sadar netra nya sudah mulai tertutup.

Mimpi

“Sal?” panggil Azka

“Iya Az?”

“Eng.. minggu depan aku boleh nggak main ke rumahmu?” tanya Azka menatap Salsa

“Boleh dong Az. Eh tapi kok tumben?”

“Ya nggak apa-apa cuma mau silaturahmi. Bunda sama Ayah kamu ada kan?” tanya Azka serius. Salsa mengangguk-anggukkan kepalanya.

“Astagfirullah” gumam Salsa sembari menopangkan tangan kirinya ke dada.

Salsa terkejut dan langsung bangun dari mimpinya. Sembari membaca istigfar. Melihat jam sudah pukul 03.00, Ia bangkit dari tempat tidurnya. Bergegas menuju ke kamar mandi untuk mengambil air wudu. Keluar dari kamar mandi ia menuju ke ruangan Shalat, mengambil mukena berwarna biru muda dan di pakainya. Usai Shalat Salsa menengadahkan kedua tangannya meminta sang pencipta.

“Ya Allah, jika benar dia jodohku, maka dekatkanlah kami. Tapi jika dia jodoh orang lain jadikanlah aku orang lain itu. Aamiin aamiin aamiin yarobbal'alamin.” Doa Salsa kepada Rob-Nya

Salsa menyeka wajahnya dengan kedua tangannya. Ia bangkit berdiri menuju meja yang di atasnya terletak oleh Al-Quran. Sembari menunggu adzan subuh ia membacanya dengan suara lembutnya. Saling mendoakan namun tak saling mengungkapkan.

TETRA CINTA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang