❄Anna❄

768 85 11
                                    

(Kembali di dunia lain)

Sosok seorang anak kecil nampak memandang tidak suka pada lapisan cermin sihir yang memunculkan adegan yang terjadi di Arendelle, ia mendengus Seraya menunjukkan wajah tidak senang ya disaksikan oleh dua orang lainnya yaitu, seorang Bulter kediama...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sosok seorang anak kecil nampak memandang tidak suka pada lapisan cermin sihir yang memunculkan adegan yang terjadi di Arendelle, ia mendengus Seraya menunjukkan wajah tidak senang ya disaksikan oleh dua orang lainnya yaitu, seorang Bulter kediaman itu yang sedang bersantai-santai di sofa paling ujung,

Sosok seorang anak kecil nampak memandang tidak suka pada lapisan cermin sihir yang memunculkan adegan yang terjadi di Arendelle, ia mendengus Seraya menunjukkan wajah tidak senang ya disaksikan oleh dua orang lainnya yaitu, seorang Bulter kediama...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dan sipemilik rumah si rambut hijau yang sedang meminum teh pekatnya, semua Menatap layar dengan serius akan tetapi wajah dari anak itu sudah tidak merasa nyaman dan bangkit tiba-tiba dari kursinya.

dan sipemilik rumah si rambut hijau yang sedang meminum teh pekatnya, semua Menatap layar dengan serius akan tetapi wajah dari anak itu sudah tidak merasa nyaman dan bangkit tiba-tiba dari kursinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau merasa tidak nyaman sekarang," ucapnya dengan wajah tidak nyaman. Shun menghela napas melihat gelagat asing dari makhluk yang terlihat lebih kecil darinya.

"Aku ingin kembali ke pekerjaan tidak masalah kan," tanya si Xian dengan wajah makin bete.

"Aku tidak punya hak untuk melarangmu, karena Tugasku hanya memantau, dan aku juga sudah membawa mereka Sesuai permintaan siluman rubah itu," mata Shun kembali mengarah pada layar cermin sihir dengan tatapan serius, tidak ada yang mengetahui jalan pikiran sang penyihir sekaligus Dewa portal itu.

"Kalau begitu biarkan aku bergerak, kompensasi tetap berjalan, meskipun aku ikut campur tidak akan mempengaruhi maharmu," ujarnya sembari memunculkan sebuah kelopak salju di tangannya, ia menyentuh jari telunjuknya di atas permukaan meja kayu di hadapannya dan seketika kayu itu berubah menjadi meja berlapis es.

🍅 Find a WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang