❄Aku Disini❄

1.5K 140 7
                                    

Badai masih terasa diluar sana, suasana dingin masih menusuk kulit, didalam sebuah bangunan  (Istana) yang terbuat dari kristal Es nampak terlihat dua orang berlawan jenis didalamnya.

Keheningan masih terjadi pada mereka, baik pria yang terluka masih terbaring diatas marmer es dan kepalanya masih bersandar diujung tangga, posisinya masih sama sejam setelah kedatanganya, lalu masuk tampa izin dan lukanya masih terbuka, meski tampak sudah sedikit lebih tertutup karna bantuan Chakra Siluman Rubah yang bersemayam dalam dirinya, matanya nampak terpejam dengan nafas yang netral.

Sementara Lawan jenisnya perempuan tampa nama misterius yang tinggal dalam gedung (Istana) terpencil ini. Nampak mundar-mandir  dilantai dua, ia merasa tidak tenang dengan keberadaan orang yang asing yang ditemuinya itu, meski dia sudah setuju untuk membiarkan laki-laki itu berada di tempat ini sampai fajar tetap saja ia merasa tak tenang.

Beberapa kali ia mencoba memperhatikan posisi lelaki itu, dan nampaknya Lelaki bersurai Pirang acak acakan itu tak bergeser dari tempatnya, Sebut saja Lelaki bernama Naruto bahkan terlihat nyaman disposisinya, entah dia tidur atau pingsan. (Pembaca : Lama amat Narasinya Thor).

❄❄❄

[Naruto Pov]
Aku memilih posisi yang nyaman dan aku memilih posisi ini, dimana aku berbaring diatas ubin marmer yang dingin, dan menyangga kepalaku pada pegangan ujung tangga agar darah pada jantungku tidak naik kekepala, dan membuatku semakin pening, aku memejamkan mata dan berusaha menenangkan nafasku.

Suara langkah terdengar turun melewati anak tangga kebawa, aku tahu dia akan turun kemari, karna aku tak merasakan cakra atau energi mahluk hidup antara hewan atau manusia selain, Perempuan itu, hatiku bertanya - tanya mengapa ada seorang perempuan muda, cantik dan tinggal sendirian ditempat ini.

"Apa kau masih hidup?,"Pertanyanan polos sedikit membuatku tertawa dalam hati entah kenapa aku merasa lucu, jika dipikir aneh juga bagaimana seorang perempuan muda, bisa bertanya pada orang yang sudah terlihat sekarat dan bisa mati kapan saja, meski dalam kasusku ada Chakra kurama yang menolongku meregenerasi dan aku tidak mati karna organ jantungku kembali berfungsi pada tempatnya.

"Ya,"Balasku singkat.

Aku membuka mataku, dan dia terlihat mundur dari tempatnya berdiri seolah aku tak boleh berada dari jangkauannya selama beberapa jengkal saja, dan membuat rasa penasaranku bertambah pada nya.

Hening sesaat..

"A--Aku ingin bertanya beberapa hal, dan kau harus harus menjawab,"Ucap Perempuan itu dengan nada ancaman, membuatku sedikit tertarik, dalam khayalan bawah sadarku Kurama nampak menaikan satu alisnya bertanda dia penasaran.

"Apa itu, jika bisa kujawab akan aku jawab semuanya,"Ucapku, kurasa dia berhak mendapat jawaban dariku, mengingat aku sudah masuk tampa izin dan mungkin bisa mendapatkan informasi mengenai ini di mana?.

"Mengapa kau bisa ada di gunung tengah badai seperti ini?,"Ucap menatap tajam layaknya Ninja militer menginterogasi tahanan atau penjahat. dan sebenarnya itu juga ingin kutanyakan padanya.

"Aku...heheh,"Aku hanya memberi senyuman tak nyaman yang terlihat bodoh, ya aku bingung bagaimana menjelaskan ya. "Soal itu aku, bertarung dengan seseorang, dan dari sanalah aku mendapat luka ini,"Ucapku berharap ucapanku sedikit masuk akal hingga memperlihatkan luka dijantungku membuat mata cantiknya membulat, untuk memenangkannya aku menutup kembali luka itu dengan tanganku aku berharap dia tak pingsan sekarang.

Perempuan itu mendekap mulutnya dan matanya terbelalak dan gemetar melihat lukaku.

"Ehhh...Anooo.."

🍅 Find a WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang