Ia pun berangkat ke kampus dengan menaiki motornya tanpa terasa air matanya kembali menetes.
Ingin rasanya ia mengadu
Ingin rasanya ia teriak
Menumpahkan isi hatinya
Salahkah ia memperjuangkan mimpinya?
Tapi kenapa semesta seolah-olah menghalanginya?
Karena tak tau pada siapa mengadu ujung-ujung cuman bisa mendem doang.
***
Disepanjang kuis berlangsung pun ia tak fokus saat mengerjakannya karena fikirannya melalang buana ke kampus dimana ia setelah sekian kali ditolak perguruan tinggi negeri akhir ia lolos namun seolah-olah semesta kembali mengujinya.Secepat mungkin Hinata menyelesaikan kuisnya lalu setelah itu ia ingin menyendiri merenungkan keputusan yang ia ambil saat ini dengan harapan ia tak menyesal di kemudian hari.
Hinata pun telah menyelesaikan kuisnya secepat mungkin lalu ia pun pergi ke mcd yang letaknya dekat kampusnya.
Ia pun memesan iced coffee jelly float dan french fries.
Ia pun memilih tempat paling pojok yang letaknya jauh dari orang-orang.
Karena disini ia tak bisa berdoa ia pun memasang headset ke telinganya dengan posisi laptopnya berada di depannya. Ia pun swipe ig asal-asalan tiba-tiba ia ketemu suatu video di suatu akun official mahasiswa yang isinya bikin langsung kena di hati.
Tanpa sadar air matanya pun keluar.
Tiba-tiba headset gue seperti ada yang nyabut.
"Gue boleh kan duduk disini?"Tanya Gaara yang langsung menempati tempat duduk yang berada di depannya Hinata.
"Lu ngapain sih kesini"Ucap Hinata sambil menyeka air matanya yang sempet turun membasahi pipinya.
"Kan ini tempat bebas jadi siapapun bisa kesini"Ucap Gaara yang dibalas dengusan oleh Hinata.
"Lu abis diputusin pacar elu ya? Kalau ga salah namanya Sasuke ya?"Tanya Gaara yang dibales tatapan tak suka oleh Hinata.
"Sok tau lu Njirrrrrr"Ucap Hinata membantahnya.
"Gue aja belum pernah pacaran gimana bisa gue pacaran sama Sasuke"Ujar Hinata sepelan mungkin namun masih bisa didengar oleh Gaara.
"Apa lu serius belum pernah pacaran?"Tanya Gaara penasaran.
"Iye.... Nape? Salah gitu kalau belum pernah pacaran?"Ucap Hinata jengkel.
"Ga sih but gue cuman kaget aja. Tampang-tampang muka kayak elu belum pernah pacaran"Ucap Gaara sambil memperhatikan mukanya Hinata.
Sedangkan Hinata hanya mendengusnya "Kenape emangnya sama tampang muka gue ha? Iya gue tau gue jelek gausah banyak bacuttt dah lu sanaa ah pergi sono"Ucap Hinata sambil mengusir Gaara untuk berlalu dari pandangannya.
"Yaelah sewot amat sih neng geulisnya tar cantiknya ilang loh kalo cemberut gituuu"Ucapan Gaara yang malah makin membuat Hinata semakin bete.
"Bodoamat yaudah kalau elu gamau pergi biar gue aja yang pergi"Ucap Hinata sambil membereskan barang-barang bawaannya untuk bergegas pergi.
"Yaudah maap jangan pergi gitu dong. Lu kalau sedih jangan dipendem gitu sini cerita ke gue"Ucap Gaara sambil mendekap Hinata ke pelukannya yang seolah-olah tampak rapuh.
"Lu tau apa tentang gue? Gausah sok peduli deh lu kalau cuman pengen bikin gue tambah down doang mending pergi. Gue ga butuh elu"Ucap Hinata berusaha melepaskan pelukan dari Gaara yang tanpa ia sadari air matanya kembali menetes sedangkan Gaara mengelus bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance
Fanfiction[Versi Lokal] "Gue byr byr sendiri, bljr bljr sendiri, kok lu repot sih kalo gue ikut SBMPTN? Urusin aja hidup lu tuh jan ngurusin hidup orang mulu. "Hinata mendengus org-org yg kerjaannya nyinyir. Ya Hinata hanya sedikit dari segelintir mahasiswa...