Song: Dark Paradise - Lana Del Rey
(TW: suicidal thoughts)
Rubi membuka matanya, atmosfer di sekitarnya terasa asing. Bau maskulin ala lelaki merasuk ke dalam indera penciumannya. Begitupun dengan suasana di sekelilingnya yang terasa sangat sunyi. Penglihatannya yang tadinya buram mulai tampak jernih kembali. Tempat ini bukan rumah yang kemarin, batin Rubi dalam hati. Bed cover yang dia tiduri juga tidak sama, nuansa kamar ini sangat berbeda dengan kamar yang dia tempati kemarin."Lo udah sadar?" Rubi sontak memalingkan wajahnya, seorang laki-laki yang sosoknya berada di bawah cahaya remang-remang tengah berdiri di seberang ranjangnya sambil memasang seringaian kecil.
Tenggorokan Rubi rasanya tercekat kala Gio melangkah maju sehingga dia bisa melihat wajah laki-laki itu lebih jelas. Pasalnya, dia sudah sering mendengar nama laki-laki yang diakui eksistensinya di kalangan masyarakat Nibiru itu. Detik itu juga, Rubi menegakkan bahunya. Kenyataan macam apa lagi ini? Kenapa dia tiba-tiba bisa berada di kamar Gio Rajendra? Rubi berharap pertemuannya dengan Gio, dapat sedikit membantunya untuk menemukan alasan dari semua hal yang terjadi kepadanya. "Kamu beneran Gio Rajendra?"
Gio mengangguk, matanya menatap nyalang pada bagian tubuh Rubi yang tidak tertutup selimut. Gio lalu mengerling ke bibir Rubi yang sedang perempuan itu gigit. "Nama lo siapa? Gue hanya tau nama keluarga lo, Jayendra." Lontar Gio berbohong dengan matanya yang masih berkutat pada seluruh detail wajah Rubi. Rupa perempuan itu berkali-kali lipat jauh lebih cantik ketika dia sudah sadar.
"Rubianna." Rubi yang mengetahui tatapan mesum Gio segera menyembunyikan dirinya di dalam selimut.
"Ah, Rubianna Jayendra." Gio mendekatkan diri kemudian duduk di tepi tempat tidur, mencondongkan tubuhnya ke hadapan Rubi. Sedikit kecewa karena ternyata Rubi mengerti arti tatapannya. Gio tersenyum namun bukan senyum yang bisa dikatakan ramah, dia menyeringai dengan mata penuh selidik. "Salam kenal, Rubi."
Rubi menelan ludahnya, tatapan mengintimidasi dari Gio membuatnya gugup. "Apa kita ada masalah?"
"Gue rasa masalah kita udah selesai." Gio tersenyum miring.
"Jadi aku boleh pergi sekarang?"
"Tuan putri, masalah kita selesai dengan lo menjadi tawanan seumur hidup gue." Ucap Gio sengaja mendramatisir suasana.
Bola mata Rubi membulat, sungguh mendengar hal itu dengan keadaannya yang belum stabil membuatnya nyaris pingsan. Rubi meremas selimutnya, dia masih mencoba memilah antara kenyataan dengan dunia mimpi. "Papa benar-benar menjual ku kepada mu?"
Gio tersenyum dengan sorot mata remehnya, mengelus puncak kepala Rubi seolah dia tengah berbicara dengan anak kecil. Rubi langsung menarik kepalanya lalu bersikap waspada dengan perilaku Gio. "Papa kesayangan lo berhutang ke kelompok gue terus dia bikin kesepakatan. Dia janji mau melunasi hutangnya dengan diri lo sebagai jaminannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
She's All I Need
Fanfiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] (R19+) Gio, si ketua Rajendra yang sudah kebal dengan segala ancaman kematian dari para musuhnya. Kesepakatan merupakan hal yang sering dia lakukan dengan para rekan bisnisnya. Termasuk saat dia menyetujui penawaran dar...