21. Flashback.

151 19 0
                                    

"Jangan pernah menyembunyikan sesuatu, karna sesuatu yang disembunyikan itu akan semakin menjadi-jadi jika disembunyikan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan pernah menyembunyikan sesuatu, karna sesuatu yang disembunyikan itu akan semakin menjadi-jadi jika disembunyikan"

-jaemin
.
.
.
.

"F-felix?!"

Aku sangat terkejut melihat seseorang yang kini ada di depanku. Dia felix.

"Oh hai" sapanya tanpa berdosa. Dia mengangkat tangannya dan menggoyang goyangkannya menyapaku.

"Ngapain lo muncul lagi! Gua udah muak sama lo!!" Bentakku lalu hendak membanting pintu secara keras tapi pria itu menahan pintunya.

"Hei hei yeji... siapa yang dateng?" Itu suara jaemin yang baru menghampiriku.

"Liat aja tuh sendiri!!" Bentakku lalu meninggalkan mereka di ambang pintu berdua. Aku pergi ke kamar untuk menenangkan diriku agar bisa mengontrol trauma yang ku alami ini.

Aku sangat tidak menyangka orang itu akan datang disaat seperti ini. Mengapa orang itu sudah dibebaskan?
Ah sudahlah kini kau harus tenang yeji, jangan sampai trauma itu muncul lagi.

"Kenapa kau muncul lagi? Belum puas lo ngehancurin hidup gue?? Belum puas lo ngerusak hubungan gue sama yeji?!" bentak jaemin karna emosi jaemin sudah ada diambang mulutnya.

"B-bukan begitu, aku kesini hanya ingin minta maaf" jawab felix dengan gugup.

"Cih.. minta maaf katamu? Apakah perlakuanmu itu perlu dimaafkan?" Jaemin mendecih tak menyangka dengan apa yang dikatakan felix.

Meminta maaf katanya? Apakah dosa dosa yang dia buat bisa dimaafkan begitu saja? Dia membuat hidupku berantakan, sangat berantakan.

Tiba tiba orang itu berlutut di depan jaemin dan menangis.

"Tolong maafkanlah aku, maafkan dosaku yang dulu. Aku tidak akan tenang mengakhiri hidupku jika kau belum memaafkan dosaku" rintih felix dengan air matanya yang menetes membasahi wajahnya.

"Kau ini bicara apa?! Kenapa kau mengakhiri hidupmu? Apakah beban hidupmu seberat bebanku dan yeji? Apakah kau tau bagaimana kami menjalani hidup dengan bayangan bayangan buruk yang menghantui kami? Bayangan bayanganmu yang selalu menghantui mimpi kami? Kau tau itu?!"

"Maafkan aku, aku bersalah"

~

"Hei yeji, kenapa kamu semarah ini. Dia kesini hanya untuk meminta maaf pada kita. Aku sudah memaafkannya dia berlutut di depanku, aku masih memiliki hati jadi aku maafkan dia" kata jaemin yang menghampiriku di kasur. Jaemin baru datang dari luar dan berbicara panjang lebar seakan aku tidak memiliki perasaan untuk memaafkan felix.

Bukannya aku tidak memiliki hati, tapi dia, dia sudah menanamiku dengan pikiran pikiran kelam itu yang membuatku sangat stress. Aku tidak tau apa yang harus dilakukan sekarang.

Trouble In Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang