bab.5

199 21 2
                                    

Part.3

Fadlan melajukan mobilnya keluar dari sekolah, dari kejauhan Fadlan melihat seorang gadis tengah terduduk di pinggiran jalan. Betapa terkejutnya Fadlan ketika melihat gadis yang sedang terduduk itu adalah Sabrina, Fadlan langsung menghampiri Sabrina.

"Kamu kenapa ? "  tanya Fadlan

'Suara itu' batin Rina

Rina langsung mendongak melihat siapa laki-laki yang sedang berdiri dihadapannya sekarang, mata Rina melotot ketika melihat yang berdiri dihadapannya sekarang adalah guru Agamanya.

"Pak Fadlan"

"Iya saya, kamu kenapa bisa kayak gini ?"

"Jatuh pak"

"Kenapa bisa jatuh?"

"Ban motor saya bocor pak jadi oleng" jelas Rina

"Ya sudah saya antar kamu ke rumah sakit ya"

"Nggak usah pak" tolak Rina

"Luka kamu harus di obatin kalau nggak bisa infeksi"

"Tapi motor saya"

"Jadi kamu masih mementingkan motor kamu daripada kesehatan kamu ?" Tanya Fadlan

"Bukan gitu pak,tapi.."

"Udah nggak ada tapi-tapian, saya paling benci dengar penolakan"  tegas Fadlan

Rina akhirnya setuju untuk dibawa ke rumah sakit, walaupun harus dengan paksaan Fadlan.

"Pak saya duduknya di belakang ya" pinta Rina

"Yang suruh kamu duduk di depan siapa nggak adakan?"

"Ckk" Rina hanya bisa berdengus kesal melihat sikap gurunya tersebut.

Fadlan melajukan kuda besinya menuju Rumah Sakit terdekat agar Sabrina bisa mendapatkan pertolongan pertama dengan cepat, selama di perjalanan tak ada yang membuka suara Sabrina dan Fadlan sibuk dengan pikirannya masing-masing. Sekitar 30 menit mereka berpacu dengan jalan raya akhirnya mereka sampai juga di Rumah Sakit.

"Udah sampai, kamu bisa turun sendirikan ? Tanya Fadlan

"Bisa pak" jawab Rina

Fadlan langsung keluar menuju pintu belakang  membukakan pintu mobil untuk Rina, Rina yang mendapat perlakuan seperti itu sangat senang.

'Ternyata guru es batu ini perhatian juga' batin Rina

" makasih pak"

"Hmmm"

Rina yang mendengar jawaban Fadlan hanya bisa mendengus kesal.

'Sekali es batu tetap es batu' umpat Rina dalam hati.

"Kamu kuat jalankan, kalau nggak kuat biar saya panggilkan suster buat bantu kamu"

"Saya masih kuat jalan kok pak" jawab Rina

"Ya sudah ayo, Luka kamu harus segera di obati" ajak Fadlan

Fadlan langsung mendahului Rina, tetapi ketika sudah sampai di koridor Rumah Sakit Fadlan merasa tak ada yang mengikutinya di belakang. Fadlan langsung menoleh kebelakang ternyata benar Sabrina tak mengikuti Fadlan.

'Ckk gadis itu'

Fadlan kembali ke parkiran lagi untuk menjemput Rina.

"Kamu kenapa nggak ikut masuk ?"

"Ehh, nggak kok pak ini mau masuk" kilah Rina

"Ya sudah ayo buruan"

Rina melangkahkan Kakinya menuju ruang UGD, baru beberapa langkah kerigan dingin sudah membasahi tubuhnya, badannya gemetar sehingga Rina terjatih tak sadarkan Diri.
Fadlan yg melihat Rina ambruk langsung menangkap tubuh mungil gadis itu, Fadlan langsung membopong Rina menuju UGD.

IJAZAH atau IJABSAH [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang