Part.5
"Bismillahirrahmanirrahim, Sabrina putuskan bahwa...."
"Sabrina terima perjodohan ini"
"Alhamdulillah" ucap kedua keluarga
" jadi kapan kita langsungkan akadnya ?" Tanya Rizal
"Bagaimana minggu depan saja " usul Rifki
"Saya satuju Rif"
"Apa nggak kecepatan bi ?"
"Nggak, kalian siapkan diri aja untuk hari H. Semuanya biar abi sama calon mertua kamu yang urus"
"Iya Fad abi kamu benar semuanya biar kami yang ngatur" timpal Rizal
" ya sudah Fadlan sama Rina ngikut aja"
Setelah acara perjodohan dilanjutkan makan bersama sambil membahas dimana akan dilaksanakan akad pernikahan, waktupun sudah menunjukkan pukul 22.30 Rizalpun berpamitan untuk pulang.
" Rif saya pamit pulang dulu ya udah larut soalnya"
"Iya, besok Sabrina juga mau sekolahkan?, Kamu berangkat sekolahnya dijemput Fadlan ya nak"
"Tapi om"
"Udah nggak ada penolakan, anggap aja ini tahap ta'aruf buat kalian"
"Rina pasti mau Rif, kami pamit ya Assalamu'alaikum"
"Iya, Wa'alaikumussalam"
Rizal melajukan mobil dengan kecepatan sedikit tinggi karena jalanan sudah sepi, ketika sudah sampai di rumah Rina hendak naik ke lantai atas tubuhnya sudah sangat lelah dan membutuhkan relaksasi tetapi suara Rizal menghentikan langkah Rina.
"Rina tunggu"
"Kenapa pa ?"
" makasih ya sudah menerima perjodohan ini, makasih sudah mau menerima Fadlan menjadi suami kamu"
"Iya sama-sama pa, Rina ke kamar dulu ya udah ngantuk"
"Iya, jangan lupa wudhu dan baca do'a sebelum tidur"
"Iya pa, good night"
Rina kembali melangkahkan kakinya menuju kamar, Rina langsung melakukan perintah dari papanya yaitu berwudhu sebelum tidur dan membaca do'a. Rina membaringkan tubuhnya ke ranjang Queen sizenya tetapi Rina belum bisa tidur pikirannya melayang ke ucapan papanya tadi
'Ini pertama kali aku melihat papa tersenyum hangat seperti tadi setelah kepergian Irham, sorot matanyapun seolah-olah berbicara bahwa papa benar-benar bahagia. Semoga keputusanku menerima pak Fadlan sebagai Imam untukku adalah keputusan yang benar'batin Rina tak lama Rina sudah terhanyut ke dunia mimpinya.
Sesuai perintah Rifki bahwa Fadlan harus menjemput Sabrina dan berangkat ke sekolah bersama dengan Sabrina, kini Fadlan sudah di jalan untuk menjemput Sabrina.
Di kediaman Rizal Astrid sedang membangunkan Sabrina yang sudah 15 menit tidak bangun-bangun juga.
"Sabrina bangun!" Teriak Astrid
Dor,dor,dor... Astrid menggedor pintu kamar Sabrina, tetapi tak ada jawaban dari Sabrina. Astrid sudah kehabisan cara bagaimana membangunkan Sabrina akhirnya Astrid menggunakan cara terakhir 'semoga saja berhasil'
"Sabrina bangun udah mau jam 07.00, Fadlan sudah nunggu kamu di depan"
Sabrina yang mendengar ucapan Astrid langsung kelabakan, Sabrina langsung lari ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap-siap.
"Iya ma Rina udah bangun ini lagi siap-siap" teriak Rina
Astrid yang mendengar jawaban Rina hanya terkikik geli, 'padahalkan aku cuma bohong' batin Astrid, Astrid turun ke lantai bawah karena mendengar suara klakson mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
IJAZAH atau IJABSAH [Completed✓]
Teen FictionBagaimana perasaan kalian ketika kalian tahu bahwa kalian harus menikah di usia dini, bahkan kalian masih duduk di bangku sekolah hanya dengan alasan 'Supaya kamu ada yang jagain', dimana di usia tersebut kalian biasanya masih suka bermain dengan te...