Part.4
Sepanjang malam Sabrina habiskan waktunya untuk menangis, Sabrina tak habis pikir kenapa papanya ingin sekali menjodohkan Sabrina dengan anak temannya. Karena lelah menangis akhirnya Sabrina tertidur, Azan subuh yang terdengar Sayup mampu membangunkan Sabrina dari tidurnya. Sabrina langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri,setelah selesai Sabrina menjalankan kewajibannya sebagai ummat muslim yaitu melaksanakan Sholat wajib.
Sholat wajib merupakan Fardu kifayah yaitu sholat yang harus dikerjakan oleh seluruh muslim, namun akan gugur dan menjadi sunnat bila telah dilaksanakan oleh sebagian muslim yang lain. Perintah mendirin sholat juga terdapat dalam Al-Qur'an surah Al-baqarah ayat 43
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk.
Setelah selesai Sabrina langsung bersimpuh dihadapan Allah swt memohon ampunanan untuk diri sendiri, orang tua, keluarga, dan semoga diberikan kemudahan dan keberkahan dalam dunia dan akhirat.
Kegiatan selanjutnya yang Sabrina lakukan adalah membereskan Kamarnya dan bersiap-siap untuk turun kebawah, Sabrina turun kelantai bawah dengan mata yang bengkak dan sembab.
Sabrina menghampiri mamanya yang sedang memasak sarapan untuk suami dan anaknya."Ma, Sabrina bantuin ya!"
"Kamu Rin, ngagetin mama aja. Tumben bangunnya pagi biasanya kalau nggak mama gedor-gedor atau siram air segayung nggak bakal bangun"
"Mama kenapa sih, Rina bangun telat salah cepat juga salah"
"Nggak gitu juga, mama itu cuma heran aja sama kamu"
"Yaudah sekarang kamu susun semua ini ke meja makan ya, mama mau kedepan dulu tunggu papa pulang dari masjid"
"Oke ma"
Astrid pergi ke ruang tamu untuk menunggu Rizal pulang dari masjid, Astrid sedikitpun tak mengungkit masalah perjodohan itu karena Astrid tau anaknya sedang tak baik-baik saja sekarang. Astrid melihat mata Rina yang sembab dan bengkak tanpa bertanyapun Astrid sudah tahu bahwa putrinya menangis tadi malam.
"Assalamu'alaikum ma"
"Wa'alaikumussalam akhirnya papa pulang juga, yuk pa ke meja makan"
"Sabrina udah bangun ma?"
"Udah pa, lagi siapin sarapan"
Kedua pasutri itu pergi menuju dapur untuk breakfast bersama.
"Nah gitu dong bangun pagi, jadi mama kamu nggak perlu gedor-gedor atau teriak-teriak nama kamu pagi-pagi"
Sabrina hanya menanggapi ucapan papanya dengan senyuman yang di paksakan, Sabrina lebih memilih untuk memakan sarapannya lalu pergi ke sekolah. Setelah selesai makan Sabrina beranjak dari tempat duduknya dan menyalami kedua orangtuanya.
"Pa, mah Sabrina pergi sekolah dulu ya"
"Ni uang jajan kamu" Rizal memberikan uang bewarna merah sebanyak 5 lembar
"Nggak usah pa, uang bulanan Rina masih ada"
"Oh ya, jangan lupa nanti malam kamu akan ketemu sama calon suami kamu"
"Iya pa, Sabrina berangkat sekolah dulu ya Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam"
" kamu berangkat sekolahnya pakek apa Rin ?" tanya Astrid
"Ojol ma" teriak Rina dari luar.
Sabrina menghampiri ojol yang sudah menunggunya di depan rumah
KAMU SEDANG MEMBACA
IJAZAH atau IJABSAH [Completed✓]
Teen FictionBagaimana perasaan kalian ketika kalian tahu bahwa kalian harus menikah di usia dini, bahkan kalian masih duduk di bangku sekolah hanya dengan alasan 'Supaya kamu ada yang jagain', dimana di usia tersebut kalian biasanya masih suka bermain dengan te...