07. PAMERAN BIOLOGI

2.4K 230 8
                                    


HALO, SELAMAT MEMBACAA 🦩

KALIAN LIBUR SEMESTER KEMANA NIH??

AYO RAMAIKAN CERITA INI Y'ALL🫧💘🌷
💋🎀

KALAU ADA TYPO TOLONG TANDAIN YAH PLISS. DAN JIKA ADA KESALAHAN DALAM PENULISAN, NANTI AKU REVISI 🤍

****

Semuanya indah, apalagi kamu.

Suasana pagi hari di CAKRAWALA sedang riuh, beberapa murid dari kelas masing-masing sedang menyiapkan hasil prakteknya di atas meja yang sudah di siapkan. Hari ini, ada pameran biologi yang diadakan untuk jurusan MIPA, khususnya hanya untuk kelas sepuluh saja. Guru mapel biologi yang memberikan perintah untuk mengolah makanan ataupun barang dari bahan baku jagung.

Kelas Derlion baru saja sampai dengan beberapa perlengkapan untuk mengisi stand mereka. Mereka berniat menjual asbak dari tongkol jagung. Kelas penuh orang-orang kreatif.

"Li, di panggil Bu Dyah," ucap Cia memberitahu.

"Dimana?" tanya Derlion.

Cia mengangkat tangannya, menunjuk ke arah stand kelas 10 MIPA 2. Terlihat Bu Dyah sedang menjelaskan sesuatu pada ketua kelas MIPA 2.

"Ok, makasih," ucapnya, kemudian berlari kecil menuju Bu Dyah berada.

Sesampainya di stand 10 MIPA 2 yang letaknya tak jauh dari stand kelasnya, cowok itu langsung menyapa Bu Dyah dan menanyakan mengapa beliau memanggil dirinya.

"Oh, Lio, kelas kamu buat apa sama proyek yang Ibu suruh?" tanya Bu Dyah.

"Asbak dari tongkol jagung," jawab Derlion sekenanya. Tatapannya mengarah pada Ailyn yang sedang pura-pura sibuk menyusun puding jagung milik kelasnya. Gadis itu sengaja tidak mau melihat ke arah dirinya.

Bu Dyah mengangguk sekilas, "Bawa ke ruangan Ibu satu, yah, mau Ibu tunjukin ke staff Guru lainnya," ujar Bu Dyah yang langsung di jawab dengan anggukan sopan dari Derlion.

Bu Dyah yang mendapat respon dari Derlion lantas pergi, wanita itu kembali pergi ke stand kelas lainnya untuk memeriksa proyek yang ia suruhkan.

"Buat lo," ujar Ailyn, gadis itu menyodorkan satu cup puding jagung pada Derlion.

Derlion mengangkat pandangannya, menatap penuh tanya pada Ailyn. "Ini apa?" tanya Derlion.

Ailyn merungut kesal, "Ck! Itu puding, nggak ada racunnya, jadi aman," decak Ailyn, tangannya masih menggantung bebas di udara dengan puding yang belum di ambil oleh Derlion.

"Lo ngasih puding buat apa?" Pertanyaan kembali terucap dari bibir Derlion.

"Buat minta maaf tentang semalem," kata Ailyn pelan.

Tanpa mereka sadari, banyak pasang mata yang sedari tadi menatap keduanya. Mereka menatap dua anak manusia itu dengan tatapan yang berbeda-beda. Ada tatapan berang, kagum dan berbagai macam lainnya.

Bisik-bisik mulai terdengar, tetapi tak di hiraukan oleh Derlion.

"Makan aja, nggak kami kasih racun," suruh Ailyn juga memberitahu Derlion bahwa mereka tidak mencampurkan apapun pada puding tersebut.

Derlion mengangguk-anggukan kepalanya, seolah yakin dengan perkataan dari Ailyn. Lantas cowok itupun mulai membuka penutup cup dan mulai menyendokkannya ke mulut. Sedetik kemudian keningnya mengkerut, mulai mencerna rasa yang dihasilkan dari puding pemberian Ailyn.

DERLIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang