10. JERSEY DERLION

2.1K 156 4
                                    

HAI LOV, SELAMAT MEMBACA BAB INI🪐

BERI TANGGAPAN UNTUK PART INI? BANTU AKU UNTUK MERAMAIKAN PART 10 INI DONG👀

TANDAIN YAH KALAU ADA TYPO.


"Sejauh ini, bab paling indah adalah dirimu,"

****

Hari-hari terus berganti, begitupun dengan kegiatan di SMA CAKRAWALA. Minggu depan akan ada lomba antar kelas, untuk meramaikan acara ulang tahun SMA CAKRAWALA. Dan, seperti biasanya, Derlion akan ikut berpartisipasi bermain basket dengan teman-teman kelasnya.

Sekarang, Derlion beserta teman-temannya yang lain sedang berkumpul di kantin paling ujung, yang berada di dekat gudang sekolah.

"Mau ganti jersey nggak? Biar kita nggak bosen sama jersey yang itu-itu mulu," Malio menyuarakan pendapatnya, yang di balas jempolan dari Kirel.

"Setuju, stok jersey kita juga udah dipake semua," timpal Kavi yang sedang sibuk memakan tictac yg baru saja di beli oleh Dav.

Derlion yang mendengar dengan seksama usulan dari teman-temannya pun lantas mengangguk, kemudian cowok itu menyuruh Dav untuk segera mengisi nama-nama serta nomor punggung untuk rencana jersey baru mereka.

"Tulis aja, kalo udah kelar baru setor ke gue," suruh Derlion yang langsung di laksanakan dengan gesit oleh Dav.

Dav dengan cepat mengambil buku yang berada didalam tasnya, lalu mulai menulis nama teman-temannya. Fyi, Dav tipikal cowok yang kemana-mana selalu membawa tas hitam miliknya.

"Li, gamau request nomor punggung duluan?" Tanya Kavi.

Derlion menggelengkan kepalanya, tanda tidak apa, dia bisa belakangan. "Lo pada duluan aja, gue masih mau mikir," ujar Derlion, kemudian kembali meminum minuman yang ia beli.

Kavi yang mengerti memilih tidak menanyakan lebih lanjut, cowok itu langsung saja menyuruh Dav menulis namanya beserta nomor punggung.

"Tulis noh disitu nama gue, Kavi cakep nomor punggung 01," ujar Kavi memberitahu Dav.

"1 apaan?," Tanya Malio yang menjadi pendengar setia di tongkrongan.

"99 problem, 1 solution itu Kavindra," balas Kavi asbun, sejauh ini, Kavi selalu menyerukan ucapan nyeleneh yang membuat teman-temannya sedikit muak.

"Asem, jadi maksudnya kalo ada sembilan puluh sembilan masalah, solusinya cuma satu, yaitu elo?" Keril bertanya sembari siap membogem kepala Kavi dari arah belakang.

"Betul, lo semua kalo ada masalah, panggil gue aja," ucapnya, "Gue bantu nambahin masalah lagi hahaha," sambung Kavi yang kemudian di susul tawa menyebalkan.

Kemudian terdengar lemparan botolan kosong dari Kirel yang tepat mengenai jidat milik Kavi.

"Anjing," umpat Kavi seraya mengusap-usap jidatnya.

"Li, sisa lo doang," ujar Malio memberitahu.

Derlion mengangkat pandangannya yang sejak tadi memandang fokus pada ponselnya, "Nomor punggung enam belas," kata Derlion kembali memasukkan ponselnya ke saku celana putih abu-abunya.

Bara yang mendengarnya lantas bersiul, "Tumben ganti nomor punggung?" Bara bertanya disertai bumbu-bumbu menggoda.

Teman-teman lainnya yang mendengar godaan dari Bara dengan kompak melihat Derlion. Dan sekarang, tatapan menggoda kembali di layangkan. Membuat Derlion menatap tajam teman-temannya.

"Nomor random," jawab Derlion tak mengindahkan tatapan menggoda dari beberapa pasang mata yang melihatnya.

"Nomor random atau tanggal neng cantik?" Ujar Bara lagi.

Hal itu membuat Derlion berdiri, bersiap-siap meninggalkan kantin ujung, Cowok itu memilih kembali ke kelas daripada menjadi sasaran empuk teman-temannya.

"Ye kocak main kabur-kaburan," kata Kavi sembari menarik seragam Derlion agar kembali duduk bersama mereka.

Sepertinya sidang akan dimulai. "Duduk sini, kita nggak nerkam, cuma mau nanya," ujar Dav.

"Tanggal lahir Bunda," balas Derlion cepat. Kemudian menepis tangan Kavi yang masih bertengger manis di bahunya.

"Lo kalo masih mau disini yaudah, gue mau balik ke kelas dulu," Derlion berpamitan sejenak, lalu melangkahkan kakinya menjauh dari kerumunan sesat seperti teman-temannya.

Usai kepergiannya, sorak tawa terdengar, senang sekali menjahili Derlion.

Bara yang menjadi pembuka sesi menggoda tadi pun lantas buka suara, "Gengsi di gedein," katanya.

"Tanggal lahir siapa emang?" Tanya Malio.

"Ailyn, tadi nggak sengaja ngintip pas Lio lagi ngirim pesan," jawab Bara yang langsung di sambut gelak tawa lagi dari teman-temannya.

Keril lantas menggeleng-gelengkan kepalanya, "Emang kocak ketua basket DERX," ucap Keril.

****

(ISI PESAN DERLION KE AILYN HAHAHA)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(ISI PESAN DERLION KE AILYN HAHAHA)

MASIH INGAT SAMA CERITA INI? MAAF YAH JARANG UPDATE🥹🤍

RAMAIKAN PART INI PLS, BIAR AKU SEMANGAT NULIS PART SELANJUTNYA

MAAF YAH PENDEK, NEXT PART AKU PANJANGIN🫣

JANGAN LUPA SHARE CERITA INI KE TEMEN-TEMEN KALIAN YAA. FOLLOW DAN RAMAIKAN KOMENTARNYAAA LOVVVV

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DERLIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang