42. Sentuhan Cinta

250 32 191
                                    

Kay memang sepupu yang suka merusak suasana. Suasana romantis tadi menjadi hancur total gara-gara Kay. Dalam hitungan satu detik Kay berhasil merusak suasana dengan kedatangannya secara tiba-tiba dan mengagetkan Java dan Maya. Tak hanya merusak suasana Kay juga menyapu habis makanan di atas meja makan yang dimasak oleh Maya sendiri. Setelah dia kenyang dengan santai Kay menyuruh Java pulang, dan kecupan lembut di kening Maya tidak jadi dilakukan oleh Java.

Walaupun acara kecupan itu tak jadi gara-gara Kay, Maya tetap tidak bisa menyalahkan Kay, karena Kay lah yang membawa Java ke rumahnya hingga adegan semi romantis itu terjadi. Hal yang sangat di nanti-nanti Maya ternyata baru saja terjadi, Java mengatakan kalau dirinya menyayangi Maya.

Kata-kata itu pelan tapi Maya yakin telinganya tidak salah dengar, kata-kata yang paling ia nantikan yaitu kata-kata "aku sayang kamu" akhirnya ia dengar tadi. Hanya saja Maya belum sempat membalas kata-kata itu.

"Java, aku juga sayang kamu. Semoga yang kamu bilang tadi memang tulus dari hatimu. Semoga di hatimu tidak ada bayang-bayang Aisyah," lirih Maya.

Maya masih juga memikirkan Aisyah. Maya memang kurang percaya diri jika harus berurusan dengan yang namanya Aisyah. Cuma cowok aneh yang enggak suka dengan Aisyah, dan apa mungkin Java salah satu cowok aneh? Rasanya tidak, Java menyukai Maya karena terbiasa bersama Maya dan Java menikmati setiap candaan yang dilemparkan Maya.

Lagi-lagi Maya terbayang ketika tangan Java menggenggamnya, tangannya berotot. Dan ini kali pertama tangannya digenggam laki-laki dan laki-laki itu adalah Java, si ganteng berkacamata, pintar semua pelajaran dan ternyata pintar beladiri. Maya menjadi kengsem berat dan mulai terseyum kalau mengingat Java. Padahal sebelumnya ia menagis jika teringat Java.

Maya mulai mengambil ponselnya dan kembali membuka galerinya, lagi-lagi ia memandang foto Java yang super imut itu. Foto itu ia ambil ketika les matematika di rumah Java dan Java dengan dalam keadaan acak-acakan karena bersusah payah mengajari Maya belajar Matematika. Maya tersenyum kecut, berangsur-angsur senyumnya kembali lagi.

"I Love You Zeyeng!" kata Maya sembari mencium foto Java di ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I Love You Zeyeng!" kata Maya sembari mencium foto Java di ponselnya. Tak lama Maya merebahkan dirinya di atas tempat tidur sambil memeluk ponselnya yang menampilkan foto Java, sepertinya ia tak ingin merajuk lagi.

***

Keesokan harinya Java juga merasa tadi malam pembicaraannya terpotong karena kehadiran Kay. Ia merasa kata-katanya menggantung, ya kata-kata sayang untuk Maya. Karena Java merasa kalau perasaanya memang harus di sampaikan kepada Maya. Ia tak ingin membiarkan menyimpan perasaannya terlalu berlama-lama karena itu bisa menggangu belajarnya, karena terbukti gara-gara memikirkan Maya ia pernah tidak mengerjakan PR sejarah dan terpaksa menyalin PR milik Idet.

Setelah pulang sekolah Java menemui Maya di depan kitchen, dari jauh ia melihat gadis itu berjalan pelan. Karena tak ingin melewatkan kesempatannya ia pun mengejar Maya dan menghambat langkah Maya dengan menyentuhkan tangannya pada dinding. Maya pun akhirnya menghentikan langkahnya dan mendongakkan kepalanya.

When Maya Meet JavaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang