44. Extra Part (I Love You Mom)

236 24 119
                                    

3 Tahun Kemudian.

Aisyah ternyata banyak membawa dampak positif pada diri Angkasa ataupun Java. Karena sikap Aisyah Java menyadari kalau dirinya lebih nyaman bersama Maya. Hari-hari Java menjadi lebih ceria dan berwarna. Sementara sejak menyatakan cintanya pada Angkasa, Angkasa menjadi lebih bersikap manis dan perlahan mengubah sifat dinginnya dengan sifat yang lebih peduli terhadap orang di sekelilingnya termasuk dengan adiknya.

Tak hanya itu, Aisyah juga sudah menasihati Angkasa untuk bersikap iklas kepada mamanya dan papanya. Walau mamanya jauh pasti beliau tidak pernah melupakan anaknya. Mama memang tidak setiap hari bertemu dengan Angkasa tapi, Mama memiliki cara lain untuk menunjukkan rasa sayangnya dan Angkasa harus menyukurinya. Segala peninggalan mamanya yang semakin hari semakin banyak harus dikelola dengan baik oleh Angkasa. Kini ia ingin mencurahkan isi hatinya dan menyampaikan maafnya pada mamanya.

Sebagai gadis yang selalu mengikuti ajaran agama Aisyah tidak menginginkan berhubungan terlalu dekat dengan Angkasa, ia menginginkan keseriusan dengan Angkasa untuk ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Karena merasa Aisyah adalah cinta pertama dan terakhirnya lantas ia berniat supaya ia bisa bersama dengan Aisyah setiap hari. Angkasa juga berjanji setelah menikah ia tetap mengizinkan Aisyah untuk tetap kuliah dan menggapai impiannya menjadi seorang dokter.

***

Pagi itu Mama Angkasa datang dari California bersama Mr. Bush hanya karena ditelpon oleh Angkasa. Biasanya Mama yang selalu menelpon Angkasa dan Angkasa hanya menerima telpon Mamanya. Kali ini Mama benar-benar di telpon Angkasa dan diminta datang ke Indonesia secepatnya. Angkasa tidak mengatakan apa alasannya meminta Mama supaya cepat-cepat kembali, ia hanya mengatakan "Just surprise Mom" dan mamanya bersama Mr. Bush datang ke Indonesia tanpa perlu berlama-lama.

"Mom," kata Angkasa memeluk mamanya ketika baru sampai di rumah.

"My Boy," jawab Mamanya.

"I love you Mom!" sambung Angkasa.

"I love you too, Honey."

"Mom, Im sorry about everithing!"

"Sure Honey, you nggak usah minta maaf. Mom yang seharusnya minta maaf. Mom selalu jauh darimu," jawab Mama masih dalam pelukan Angkasa.

Setelah melepas pelukan Mama Angkasa kini berpelukan dengan Mr. Bush. Angkasa tak ingin dendam terlalu lama pada mamanya. Kebahagiaan mamanya sebenarnya adalah kebahagiaan Angkasa juga. Ia tak boleh egois, ia sendiri juga memiliki kebahagiaan selama ini. Ia bahagia bersama Aisyah, ia bahagia bersama Papa dan Bunda Java dan Java.

Sejak ia tahu kalau Bunda Java adalah wanita yang pernah mengurusnya ketika kecil ia menjadi dekat dengan dengan Papa dan Bunda. Papa yang sibuk dengan bisnisnya sesekali juga mengajak mereka liburan ke luar negeri. Mereka kerap liburan berempat yaitu Papa, Bunda, Java dan Angkasa. Dari sini Angkasa juga menemukan rasanya memiliki keluarga ada orang tua lengkap dan ia juga punya adik. Semua kebahagiaan sudah ia dapatkan, kasih sayang juga sudah ia dapatkan, kini saatnya ia berbaikan dengan Mamanya.

"Why you meminta Mama untuk comeback? I think you wanna something?" kata Mama menyipitkan matanya.

"Dont Speak like that Dear!" protes Mr. Bush.

"Mama, I wanna married. Aku sudah menemukan gadisku. My girl!" kata Angkasa menunjuk Aisyah yang sudah duduk manis di ruang tamu.

"Oh... Dear! You so beatifull!" kata Mama takjub setelah Aisyah mencium punggung tangan Mama Angkasa.

"Yes Mom, boleh kan? Aku minta restu dari Mama," kata Angkasa.

"Sure, but, apa kalian tidak terlalu muda untuk menikah?" tanya Mama.

"Ma, aku rasa enggak Ma. Aku ingin selalu bersama Aisyah. Aku ingin setiap hari bersama Aisyah. Aku enggak menggangu kuliahnya dan aku bisa kuliah sambil melanjutkan perusahaan," kata Angkasa.

"All you want honey," jawab Mama mantap.

Seperti mendapatkan berlian Angkasa pun wajahnya berubah seketika. Ia tak menyangka mamanya memberikan restu secepat itu. Mama ternyata orang yang sangat pengertian. Papanya juga, walau mereka tak bersama karena tidak jodoh, tapi kedua orangtuanya memiliki hati yang sangat luas dan mengizinkan apapun yang diinginkan anaknya asalkan masih dijalan yang tepat. Bukankah menikah itu jalan yang sangat tepat ketika kita sudah menemukan seseorang yang tepat? Dan Aisyah adalah seseorang yang sangat tepat untuk menemani Angkasa kelak.

"Thank you Mom," kata Angkasa sekali lagi memeluk ibunya.

Ia merasa menjadi orang yang paling bahagia di atas dunia dan ia merasa menyesal karena pernah membenci keadaannya, padahal semua orang ternyata peduli dan menyayanginya.

***

Pernikahan Angkasa dan Aisyah diselenggarakan tertutup dan tidak dihadiri oleh banyak orang. Pernikahannya hanya di hadiri oleh keluarga dan teman-teman Angkasa dan Aisyah. Angkasa sebagai pengusaha muda memiliki banyak rekan bahkan di di dunia artis dan pengusaha Indonesia.

Angkasa menikahi Asiyah dengan mahar seperangkat alat Sholat dan berlian. Aisyah sebelumnya meminta Angkasa untuk tidak terlalu berlebihan dalam acara ini, makanya pernikahan tidak diselenggrakanan terbuka bebas namun hanya dihadiri 1000 undangan, tidak besar-besaran seperti anak pengusaha lainnya. Mereka menikah di hotel bintang lima dan menyuguhkan makanan yang dimasak langsung oleh chef terkenal.

Aisyah sangat cantik berbalut busana kebaya yang di desain modern oleh Anna Avemaria, perancang kebaya terkenal. Aisyah juga di make-up oleh selebgram cantik yang juga temannya Angkasa yaitu Tasya Annisa. Ia cantik bak ratu sejagat dengan kebaya serba putih itu.

Diatas pelaminan ia di temani Mama dan Mr. Bush di kursi paling sebelah kakan, diikuti Papa yang duduk dengan Bunda. Lalu di samping Aisyah Ummi dan Abi Aisyah. Bunda dan Mama memilih duduk bersebelahan dan sudah pasti mereka ngobrol dengan akrabnya, mereka seperti sahabat yang sudah lama tak bertemu.

Sementara Java dan Maya duduk bersebelahan di barisan paling depan. Java dan Maya datang langsung dari Paris demi menghadiri pernikahan Kakaknya. Maya terlihat sangat berbeda ia mengenakan dress putih, sementara Java tampak gagah menggunakan tuxedo hitamnya. Mereka sangat serasi, sesekali Angkasa melihat mereka bedua bercanda, karena Java sering menggodanya dengan candaanya.

Maya dan Java masih berstatus mahasiswa. Java mahasiswa semester 4 Sorborne University sementara Maya mahasiswa semester 6 di Le Cordon Bleu. Mereka memang masih satu kota, namun mereka benar-benar disibukkan dengan kuliah masing-masing.

"Zeyeng, mereka romantis!" kata Maya.

"Kita juga romantis," jawab Java tak mau kalah.

"Kita masih kuliah, aku belum bisa urus kamu sambil kuliah. Kamu tahu kan kalau aku payah banget apalagi buat belajar!" kata Maya menatap lembut Java.

"Aku juga belum lamar kamu kan? Kamu mau aku lamar sekarang," kata Java.

"Ih Zeyeng, kamu bisa aja," kata maya mencubit hidung Java.

"Kalau kamu aku lamar kamu harus mau ya!" ancam Java.

"Ya ampun Zeyeng, masa aku nolak kamu sih! Jelas-jelas aku susah dapetin kamu," gerutu Maya.
"Ayo sini, nyandar di bahu aku," kata Java menepuk bahunya.

"Enggak mau ah, entar riasanku rusak," jawab Maya.
Java pun terkekeh mendengar jawaban Maya.

Hai Gaes... Ini extrapart ya... Endingnya udah kmren. Kalau di aplikasi kwikku partnya lengkap. Tapi disini partnya hilang 1. Sikahkan kalau mampir di kwikku cari aja when maya meet java. Isinya sama cuma di sana minim typo.

Oka... Gaeys... Makasih sudah mengikuti extra part ini. Semoga kalian suka... Dan aku minta maaf ini gak ada sequelnya. Nantinya aku akan cerita tentang Kay sepupu Maya, tapi entaran dulu, aku mikir dulu sebab di sini hiks... Nyari viewer susah banget.

Makasih semuanya, masih ada extra part 1 lagi ya... Bakalan aq upload sabtu. Makasih....sahabat semua...

When Maya Meet JavaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang