Chapter 3: Before the Meeting

48 8 0
                                    

third person pov

-before day off-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-before day off-

Jimin's Side

Setelah menaiki kereta sehabis makan sore bersama dengan rekannya, tak terasa malam telah tiba. Bintang dan bulan terang sudah menunjukkan kecantikannya di langit malam hari itu. Sambil melihat kearah jendela kereta, Jimin memikirkan apa saja kegiatan yang akan dilakukannya untuk liburan tiba-tiba yang diberikan oleh sahabat dan atasannya itu. Beberapa menit berlalu, ia sampai di stasiun dekat rumahnya, ia turun dari kereta malam itu dan melangkahkan kakinya ke jalan indah panjang kemudian manik coklatnya itu akhirnya dan menemukan rumah tinggalnya di bumi. 

Kapten Park mengambil kunci dengan gantungan silver indah dan langsung membuka kunci pintu rumah singgahnya yang terlihat sepi namun nyaman, rumahnya itu nampak seperti rumah pada umumnya dengan cat warna krim terang dan pintu kayu kecoklatan simpel. Setelah membuka pintu rumahnya itu, ia kemudian melepaskan sepatu kulit hitamnya dan memakai sendal karakter lembut berwarna kuning dengan ekspresi lucu menjulurkan lidah. Kemudian ia berjalan kearah lemari pakaiannya dan mengambil beberapa helai baju dan celana ganti, lalu ia segera membasuh tubuhnya yang sudah seharian bekerja, makan, dan menemani ketuanya bermain game. Lalu ia mengganti pakaiannya dengan piyama sutra berwarna putih yang bergelar halus di kulitnya dengan nyaman. Kemudian ia berjalan letih menuju kasur empuknya dan membaringkan badannya di atas kasur abu tua dan menutup diri dengan sehelai selimut hangat. 

Sebelum tidur, ia mengambil alat komunikasinya dan menelpon ke rumahnya di Planet. Hologram yang berwarna hijau dengan gambar telepon berdering berganti dengan rupa orang tua dan neneknya, seperti video call namun terasa begitu nyata. Terlihat mereka sedikit mengantuk namun senang karena buah hatinya menelpon.

"Mom, Pops, Nek, aku dapat hari libur dadakan dari ketua yang kuceritakan itu. Namun maaf, sepertinya aku tidak akan pulang karena kapalnya sangat membuatku pusing, dan aku baru pulang kemarin." Ucapnya sehabis melambai dan tersenyum ke cahaya hologram berupa orang tua dan neneknya itu

"Tak apa nak, kau beristirahat saja. Ketua Kim pasti khawatir, kami juga. Kau sudah bekerja keras." Jawab ayahnya yang setengah mengantuk itu

"Ibu sudah kangen lagi sama kamu, tapi jangan paksa naik kapal, nanti kalau jadi sakit terus gabisa kerja, kamu stres, malah makin parah. Udah istirahat aja nak di Bumi. Tetap waspada ya nak." ucap ibunya yang tampak lebih segar karena semangat mendapat telepon dari pria manis itu.

"Jim, kamu sering hanya fokus kepada penangkapan Harvest, sekali-kali cobalah duduk santai dan minum kopi. Atau berpergian ke taman sambil menghirup udara segar" saran neneknya, yang tersenyum hangat dan berbalutkan syal merah hangat.

"Oke pops, mom, nek. Aku tidur dulu ya hari ini sangat melelahkan." jawab jimin dengan mulai terkantuk-kantuk dan menguap

"Tidurlah nak, byebye" Jawab ayahnya yang kemudian memutuskan panggilan itu.

Radar Harvest [yoonmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang