Chapter Five: The Date Plan

28 6 0
                                    

Mereka berbincang cukup lama, namun bagi kedua manusia fana itu, waktu terasa bergulir begitu cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berbincang cukup lama, namun bagi kedua manusia fana itu, waktu terasa bergulir begitu cepat. Bintang-bintang indah telah tertabur di langit hitam raksasa dan sang dewi malam telah menunjukkan peringainya. 

"Wah, hari sudah malam,langitpun sudah begitu gelap... sepertinya aku pulang dan beristirahat... mataku sudah sangat lelah.. 5 hari? 6? aku bahkan tidak tahu sudah berapa lama aku tidak beristirahat" ucap Min Yoongi sambil sedikit menguap

"Benar-benar tidak terasa... menyenangkan sekali bisa menemukan orang sepertimu di dunia yang sudah gila ini... Kamu harus menjaga kesehatan, okay? Nanti kalau kamu sakit, terus meninggal, masa aku harus kehilangan teman?" tawa Jimin

"Ah... kau tidak tahu seberapa gila diriku. Untung kau sedang libur kawan. Ya, ya, janji aku pasti akan menjaga kesehatanku. Kau benar-benar terdengan seperti ibu kafetaria di sekolahku dulu" canda Yoongi sambil bertingkah main-main ketakutan

"Berisik kamu Yoon kesel deh aku lama-lama hahahaha, ingat, mau libur bagaimanapun juga kalau aku melihatmu berbuat tindakan illegal aku akan menangkapmu, Yoon" jawab Jimin dengan marah main-main seperti anak kecil

"Ya ya jangan kesel dong nanti makin cantik aku harus gimana? ehem... eh lebih baik kau pulang, malam-malam gini paling bahaya, apalagi kau sedang tidak bertugas. Besok kau ada kerjaan kan? Istirahatlah" jawab Profesor itu sambil meregangkan tangan dan kepalanya. Terdengar suara seperti dahan patah dari leher dan sendi lengannya itu

"R-Right... Kau sangat perhatian, huh? Tapi besok aku masih libur kok. Ketua abal-abal itu tiba-tiba memberikan aku hari libur... aku terlalu lelah katanya." ucap kapten tak berseragam itu, menghindar dari menjawab kalimat pertama yang diucap oleh Yoongi, sambil sedikit memegang pipinya yang terasa panas karena diperhatikan orang di depannya itu.

"Hahahaha kau sangat lucu dan imut, kau tahu? Hmm.. Aku baru tahu bawahan dan atasan bisa seakrab itu. 'Abal-abal'? Jahat sekali kau Jim, aku jadi takut deh" tawa jahil Yoongi

"K-kauuu... Ih ga deh, kamu kalau ketemu dia juga pasti ngerti. Duh ah panas banget disini serius deh, butuh udara" ucap Jimin sambil menutup telinganya karena kemerahan, dan memukul pundak Yoongi, kemudian keluar dari mobil lewat pintu kanan kemudian menutupnya dan menatap ke arah langit-langit malam

Min Yoongi keluar dari mobil juga dan meregangkan kakinya yang seperti mati kesemutan. Kemudian ia merogoh sakunya "Hmmm... Jim?" panggil Yoongi sambil melihat alat komunikasinya

"Ya?" jawab Jimin dengan cepat "Apa?" tanyanya

Yoongi menutup pintu mobil sebelah kiri dan berjalan menghampiri Jimin yang menurutnya memandang dirinya dengan bola mata imut bersinar, terlihat seperti anak itik yang sedang kebingungan. "Uhm... besok aku akan meliburkan diri, well, obatku sudah ada yang berhasil jadi ingin beristirahat, uhm, apakah kau mau berjalan-jalan di taman? Atau mungkin masuk ke tempat penjagaan binatang? Aku kenal orang disana..." ajaknya sambil menggaruk belakang kepalanya, terlihat kurang percaya diri dan kurang yakin akan jawaban Jimin. 

Radar Harvest [yoonmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang