Chapter 1 : Lomba Balap Motor

81 33 190
                                    


Kekompakan harus selalu ada jika tetap ingin bersama •
By : Teen Squad

Minggu, 10 Januari 2020.
Kota Jakarta, Indonesia.

Hari ini, Evan dan dua orang sahabatnya-Teen Squad akan mengikuti lomba balap motor yang diadakan oleh pembalap terkenal bernama Revan Marvino.

Tujuan Revan mengadakan perlombaan itu adalah untuk mencari pemuda yang memiliki bakat menjadi seorang pembalap hebat.

Pemenang lomba juara 1, 2 dan 3 akan dikirim ke Turki untuk mengikuti perlombaan balap motor internasional dan mendapatkan penghargaan berupa uang, gelar, medali emas dan sebuah motor termahal merk BMW HP4 Race Standard.


Sebagai pembalap motor sejati, Evan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebagai pembalap motor sejati, Evan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

Apa dia diizinkan orang tuanya? Sebenarnya ia belum mendapat izin dari orangtua nya.
Ia tidak sempat mengabarkan Papa Axel dan Bunda Yasmin untuk ikut lomba.

Karena memang pada saat itu, ia baru saja mendapat info tentang perlombaan itu dan hari ini adalah hari terakhir pendaftaran.
Ia dan sahabatnya juga harus fokus untuk latihan persiapan mengikuti lomba.

   

             ***

Sore harinya, Evan dan dua sahabatnya yang bernama Abay Kece dan Vian Keren itu sudah tiba di tempat perlombaan diadakan.

Suasana sangat ramai, bahkan bisa mencapai 1000 orang yang menonton acara balapan itu.
Belum lagi, orang-orang yang menonton di rumah melalui tayangan televisi di TCRI.

Evan memakai baju pembalap dengan motor sport ninja berwarna hijau membuatnya terlihat lebih tampan dari biasanya.

Vian dengan motor sport berwarna merah yang menunjukkan jati dirinya sebagai seseorang yang berani.

Abay dengan motor sport berwarna hitam membuatnya terlihat gelap di luar, namun ada cahaya di dalam dirinya.
Sepertinya Abay akan menang.
Wkwk tapi kita lihat saja nanti, siapa yang akan menang.

"One, Two, Three. Go!" ucap wasit.

Lima peserta di babak pertama sudah melajukan motornya.
Suara teriakan dari penonton pun sangat keras.
Mereka mendukung peserta favoritnya masing-masing.

Abay merasa tegang melihat persaingan sengit itu.

Evan menepuk pundak Abay. "Bay. Jangan tegang, dong. Walaupun kita baru berlatih, kita tetep ada harapan untuk menang kok. Iya, kan An?" Evan menoleh ke arah Vian dengan ekpresi meyakinkan.

Vian pun membalas perkataannya. "Pastinya. Cowok keren kayak kita bertiga pasti bisa menang kalo mau berusaha."

Abay menatap Vian dengan tatapan sedikit tajam. "An, kenapa kamu menggunakan kutipanku untuk memberiku semangat?!"

F3 : FIGHTING FOR FRIENDS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang