Happy reading! (≧◡≦)
🌷-🌷-🌷
MINGGU tenang di rumah besar bernuansa putih. Terlihat cowok bercelana training tanpa atasan sedang asyik dengan dunianya sendiri. Senyum miring tercetak jelas di paras tampannya ketika lagi-lagi berhasil mengalahkan satu boss yang menurut teman coop-nya is very difficult to beat. Hanya dengan satu kali sabetan character andalannya, boss itu langsung bisa dilumpuhkan.
Bagi Alvin, itu adalah cara terideal menghabiskan weekend. Bermain Genshin Impact dengan teman-teman satu squad, ditemani sepiring buah-buahan segar dan segelas susu. Ditambah pijatan-pijatan manja dari Alodia Avioretta pada punggung yang terasa pegal karena sudah menghabiskan waktu dua jam untuk bermain.
Ah, nikmatnya dunia.
Setidaknya, itu adalah rencana awal (sekaligus kehaluan) dari seorang Alvin Dean sampai satu pekikan membuyarkan segalanya.
"Ngapain lo telanjang di ruang tamu, berengsek?!"
Telinga Alvin pengang seketika. Tatapannya terarah pada si pembuat keributan. Untung saja, saat itu Raiden Shogun sang waifu tercinta sekaligus carry di party-nya telah membereskan pertarungan melawan boss kuat (yang menurut Alvin b aja)!
"Bagian mananya yang telanjang, njir!" ujarnya gemas. Yang barusan dituduhkan kepadanya itu salah besar! Jelas-jelas ia masih berpakaian dengan sangat wajar. Menurut opini Alvin.
"TUH!"
Princessa Deana Adyatara alias Cessa mendengus kasar sembari menunjuk tubuh bagian atas Alvin menggunakan tangan kanan, sedangkan tangan kirinya masih setia menghalangi pandangan seakan Alvin sedang mempertontonkan sesuatu yang bisa menimbulkan zina mata.
Alvin mengikuti arah telunjuk Cessa. Hanya beberapa saat karena sepersekian sekon kemudian ia kembali menatap Cessa. Ponakan seumurannya itu masih saja menutup mata padahal kejadian seperti ini bukan yang pertama kali. Mereka bahkan sudah tinggal seatap selama bertahun-tahun dan hampir tiap ada kesempatan Alvin akan berpenampilan yang sama.
Senyum jail pun lantas terbit di wajah sang adam. Tingkah laku malu-malu Cessa membuatnya terpikirkan untuk mengerjai cewek itu.
"Dah, dah. Gue udah enggak naked."
Cessa yang sedari memejamkan mata, percaya-percaya saja dengan apa yang diucapkan Alvin. Ia menurunkan tangannya untuk melihat Alvin. Di detik berikutnya, pekikan Cessa mengudara, sekalian dengan ponsel yang sedari tadi dipegang oleh cewek itu.
"Anying, bukti keperkasaan gue!"
"Mesum banget anjrit! DADDY!"
Tanpa ba-bi-bu, Cessa meninggalkan Alvin yang masih menahan sakit di bagian pangkal paha yang kena lemparan iPhone 13 milik sang ponakan. Bisa dibayangkan bagaimana benda seberat itu yang jatuh mengenai hidung secara tak sengaja saja sakitnya minta ampun, apalagi kena itu!
Segala sumpah serapah meluncur bebas dari bilah bibir Alvin saat kejantanannya semakin terasa nyut-nyut. Entah bagaimana cara agar sakit itu menghilang.
Dielus Alodia penuh kasih sayang mungkin?
"Mesum banget jingan!"
─────────────── ♡
Sementara itu, di kediaman Alodia, atau lebih tepatnya kediaman ibunya, Alodia duduk kaku menunggu sang ibu kembali dari ... entah dari mana. Pandangan Alodia menelusuri setiap sudut ruangan yang bisa dijangkau. Sudah lama sekali ia tak berkunjung ke sini meski rumah ini dan rumah yang ditinggali olehnya hanya berseberangan jalan.
![](https://img.wattpad.com/cover/232843547-288-k866889.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Idaman Alodia
Novela Juvenil"Tipe suami idaman kamu seperti apa? Mau memantaskan diri." Seandainya setiap manusia diberi satu kesempatan menghilangkan satu hal apapun dari muka bumi, maka tanpa perlu pikir panjang Alvinlah yang akan Alodia pilih. Cowok gila, sinting, dan nggak...