08. PUTUS?

451 139 102
                                    

"Kamu kalau sulit di gapai itu gausah dekat-dekat, nanti aku makin suka," Aurelia qistina.
●●●

8. PUTUS?

Dengan langkah yang tersusun secara perlahan, Aurelia kini berjalan menuju ke ruang tata usaha. Padahal beberapa menit tadi bel telah berbunyi menandakan pelajaran pertama akan segera di mulai. Namun, karena sebuah pin itu ia nekat melewati kelas nya dari pada nanti harus mengembalikan langsung pin tersebut kepada orang nya. Yaitu seorang Senior yang galak, jutek, dan bermata sipit.

"AURELIA?!"

Langkah Aurelia refleks berhenti. Tak jauh dari hadapan nya, seorang cowok dengan jaket hitam yang menutupi seragam putih abu-abu nya tampak berlari mendekat.

"Xavier?" gumam Aurelia saat cowok itu kini berhenti di hadapan nya dengan nafas yang tidak teratur, seperti sudah berlari cukup lama.

"Ngapain lu masih disini?" tanya Xavier sedikit ngos-ngosan. wajah nya sangat jelas terlihat panik membuat Aurelia mengerutkan dahi nya bingung.

"Gue mau ke ruang tata usa__,"

"Buruan ke kelas!"

"Hah?" Aurelia makin di buat bingung.

Wajah Xavier seketika makin panik dan gelisah. kepala nya dengan cepat menoleh ke belakang seperti ingin memastikan sesuatu, membuat Aurelia refleks memiringkan kepalanya ikut menatap ke arah belakang cowok itu.

"Gawat, pak alok mulai mendekat!" gumam Xavier.

Dari kejauhan terlihat seorang guru laki-laki berkecamatan dengan tumpukan buku dan sebuah penggaris yang menjulang panjang di tangan nya, tampak melangkah mulai mendekat ke arah mereka.

Xavier buru-buru mengalihkan pandangan nya menghadap ke depan, menatap Aurelia. Membuat Aurelia ikut menatap cowok itu. Mata mereka bertemu lalu saling terpaku menatap satu sama lain. Sorot mata yang tadi nya panik kini berubah, berganti menatap Aurelia dalam sedangkan gadis itu menatap nya bingung.

Hingga di detik selanjutnya Xavier, cowok itu tiba-tiba menggenggam sebelah tangan Aurelia membuat sang empuh nya terkejut dengan kedua mata yang melotot.

"LO!__" belum sempat Aurelia protes, tangan nya sudah lebih dulu di tarik. Hingga Xavier mulai berlari membuat ia mau tidak mau terpaksa mengikuti langkah cowok itu.

Mereka berdua kini terus berlari sepanjang koridor yang sunyi. Xavier makin mengeratkan genggaman nya pada tangan Aurelia lalu ia melirik sejanak ke arah gadis itu, melihat bagaimana komuk nya saat berlari.

Lucu

Kayak meme

"HAHAHAHA," Xavier tidak bisa menahan nya. Ia langsung tertawa seiring dengan langkah nya yang mulai memelan.

Aurelia menoleh, heran melihat Xavier tiba-tiba saja tertawa. Dengan kesal ia menghentikan langkahnya membuat langkah cowok itu juga ikut berhenti. "Lo apa-apaan si?!"

"Ngapain juga lo narik-narik tangan gue!" tanya Aurelia, seraya melepaskan tangan nya.

Bukan nya menjawab, Xavier malah menoleh ke belakang kembali memastikan guru itu. "Buruan ke kelas, bentar lagi pak alok datang," ujar nya kepada Aurelia. Namun gadis itu malah terdiam.

"Malah plongo-plongo lagi, buruan sanaaa. Lu telat dikit gak bakal bisa masuk terus di jam pelajaran nya!" jelas Xavier.

Kedua mata Aurelia langsung melebar, ia baru tau tentang hal itu. Kini buru-buru ia menoleh ke belakang, dan benar saja pak guru itu sudah makin mendekat.

Lonel My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang