12. WARUNG

414 111 109
                                    

"Kalau aku deketin dia adalah sebuah kesalahan, maka kubiarkan saja dia yang deketin aku," Aurelia qistina.
●●●

12. WARUNG

Waktu pulang sekolah. Di tengah keramaian siswa-siswi yang berlalu-lalang. Segerombolan cowok tampak baru saja keluar dari gedung sekolah. Hal itu menyebabkan suasana makin padat ketika banyak nya kaum hawa mendadak berhenti hanya untuk mengagumi para gerombolan cowok-cowok senior tampan itu.

"Buset rame banget kek nonton konser!" ujar Gio yang kini masih memakai seragam basket. Tampak baru selesai latihan, terlihat dari rambut nya yang basah dan keringat di mana-mana.

"Mana mereka pada lihatin gue lagi. Haduhhh, emang ya pesona seorang Alvin Addison itu gak bisa bikin orang berpaling!" lanjut Alvin kePDan, cowok itu menyugar rambutnya sok keren dengan sebelah tangan yang masih menenteng helm bercorak hello Kity senada dengan warna motornya.

Gio mengidik ngeri mendengar itu. "Malu tuh sama helm," ujar nya namun Alvin tampak tidak peduli.

Vano, cowok itu sengaja melonggarkan dasi lalu membuka dua kanci baju paling atas nya. "Panas bet dah," ujar nya. Membuat kaum hawa makin menjerit histeris.

"Awas aurora nya kelihatan," tegur Tristan sengaja, seraya menarik dasi di leher Vano membuat cowok itu langsung melotot dan buru-buru menutup dadanya menggunakan sebelah tangan.

"Koe lanang loh mas!" ujar Vano dengan suara lebay.

Sedangkan Lonel, cowok itu hanya diam memerhatikan sosok gadis yang tak jauh di hadapan nya. Rasa ingin menghampiri, namun ada beberapa hal yang membuat nya urung melakukan itu.

Gio menyadari hal itu, langsung merangkul Lonel. "Gue tau nel, pasti lu sedihkan di putusin sama Tasya?" tebak nya. Ia melihat bagaimana teman nya itu terus saja menatap Tasya yang tampak berjalan berdua dengan Lauren.

"Udah lahh gausah sedih gitu, mending lu antar pulang gih sekalian jelasin permasalahan nya," saran Alvin, ikut-ikutan.

"Nah, setelah itu lu tinggal ajak balikan deh. Beres kan!" lanjut Vano, menyetujui saran Alvin.

Tristan menggelengkan kepala. "Itu ngajak balikan apa ngajak beli permen? Gampang amat dah," ujar nya heran, lalu beralih menatap Lonel.

"Mending saran gue nel, lu pulang aja. paling besok-besok Tasya sendiri yang bakal nyamperin lu," lanjut Tristan gantian memberi saran kali ini.

"BUSET ITU MAH NGAJAK GELUD!" seru Vano.

"Mana sempat keburu Tasya sama gue?" ujar Alvin cengengesan.

Gio memutar bola mata nya. "Kayak Tasya mau aja sama lo?"

"Bercanda elahh, baperan amat!" ujar Alvin kesal, sesekali melirik Lonel.

"Gue duluan," ujar Lonel tiba-tiba lalu melangkah menuju parkiran begitu saja.

Alvin, Gio dan Vano terdiam beberapa saat saling melemparkan tatapan sebelum kembali bersuara.

"ANJAYY, GAK SABARAN AMAT BANG!" sahut Alvin.

"PELAN-PELAN NEL, GAK BAKAL HILANG KOK ORANG NYA!" sahut Vano kali ini.

Lonel My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang