16. JANJI?

307 80 104
                                    

"Dia dekat, tapi kenapa rasa nya sulit untuk ku gapai," Aurelia qistina.
●●●

16. JANJI?

Awan kelabu, menghiasi langit sore hari  ini. Siswa-siswi mulai berhamburan berlarian, ada yang ingin mencari ojek, menelfon jemputan dan mengambil kendaraan di parkiran. Semua tampak terburu-buru ingin segera pulang ke rumah sebelum hujan turun. Begitu juga dengan Aurelia dan Tahta yang kini melangkah di tengah koridor.

"Sumpah demi apa! Lu pulang lagi sama Lonel?!" tanya Tahta, tidak menyangka.

Aurelia mengerutkan dahi. "Perasaan ini bukan pertama kali nya dah," ujar nya heran.

Tahta menggelengkan kepala. "Bukan, bukan gituu. Masalah nya kali ini beda!"

"Beda gimana?" tanya Aurelia, makin tidak mengerti.

"Lu tau gak, gue dengar dari kelas sebelah kata nya Lonel ngajak balikan sama Tasya tadi pagi!!" ujar Tahta, memberi tahu.

Aurelia langsung tersentak, terdiam kaku. Mendengar hal itu membuat harapan-harapan yang ia fikir masih mungkin ada pada diri nya hilang begitu saja. Nyatanya memang bukan milik nya, nyatanya memang bukan untuk nya, walau mau sedekat apa pun ia dengan Lonel. Cowok itu seakan sudah menemukan tujuan nya.

"Oh, ya-yaa terus?" tanya Aurelia ingin tau lebih jelas lagi. Walau hati nya berat.

"Ya gitu, Tapi Tasya gak mau. Mungkin mau move on kali, atau istirahat dulu baru lanjut," jawab Tahta, membuat Aurelia sedikit merasa legah.

"Tapi tetap aja! Jangan terlalu dekat sama Lonel, apa lagi sampe baper. Lu harus tau faktanya hubungan Lonel sama Tasya emang kek gitu mau berapa kali mereka putus ujungnya balikan lagi!" jelas Tahta, memperingati.

Aurelia terdiam, bingung lagi untuk mengatakan apa. Seolah ucapan Tahta barusan mengisi penuh kepalanya.

"Gue juga heran, tuh cowok mau nya apa si antar jemput lo, perhatian sama lo kalau hati nya masih sama orang lain!" ujar Tahta, jadi emosi sendiri.

"Gue juga gatau," ujar Aurelia, lesu.

"Udah lu pulang sama gue aja!" ajak Tahta.

Baru saja Aurelia ingin menjawab, suara familiar dari arah belakang nya membuat ia terdiam.

"Aurelia!"

Dia Lonel, cowok itu melangkah mendekat. Membuat Aurelia tidak dapat mengendalikan jantung nya yang berdetak tidak normal sedangkan Tahta memutar bola matanya.

"Ayo pulang," ajak Lonel. Baru saja cowok itu ingin menyentuh tangan Aurelia, Tahta langsung segera menepis nya.

"Gausah pegang-pegang, teman gue ini!!" ujar Tahta, galak.

Lonel hanya menatap datar ke arah Tahta.

"Eh so-sorry kak, teman gue emang gini. Hehehe," ujar Aurelia tidak enak. Ia sesekali melotot ke arah Tahta untuk menyuruh nya diam.

"Gue tunggu di parkiran," ujar Lonel, lalu cowok itu melangkah melewati nya.

Aurelia menghela nafas. "Tah, gue pulang sama Lonel aj__"

Lonel My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang