"Ku kira dekat lalu pacaran ternyata cuman dekat lalu jadi harapan," Aurelia qistina.
●●●14. KECEWA
Tidak pernah sedikit pun Aurelia berfikir akan berangkat sekolah bersama Alvin pagi ini, kakak senior yang hanya sering kali ia lihat sekilas. Tidak pernah bertegur sapa. Mengetahui nama cowok itu pun karna Tahta yang memberi tahu nya saat pertama kali masuk sekolah.
Kini Aurelia turun dari motor saat Alvin telah menghentikan motor nya di parkiran khusus para senior. Ia kemudian membuka helm bercorak hello kitty di kepala nya, sedikit tidak nyaman karna pandangan siswa-siswi di parkiran itu tampak mengarah pada nya penuh tanda tanya.
"Mau gue anterin ke kelas gak?" tawar Alvin setelah turun dari motor.
"Eh, gausah kak. Bisa sendiri kok," tolak Aurelia, lalu mengembalikan helm itu kepada Alvin hingga cowok itu menerima nya.
"Ohh yaudah, gue duluan ya mau ke kantin soalnya,"
"Iya kak, makasih,"
"Sip, sama-sama," ujar Alvin, lalu cowok itu berlari menuju kantin seraya membawa helm nya. Mungkin takut hilang.
Aurelia perlahan melangkah meninggalkan parkiran, niat nya hanya ingin langsung ke kelas untuk menunggu Tahta. Sepagi ini teman nya itu pasti belum datang.
Di tengah koridor saat perjalanan menuju kelas nya, Aurelia terpaku bersamaan dengan langkah nya yang semakin memelan. Tak jauh di hadapan nya sosok Lonel berjalan mulai mendekat. Cowok itu tampak tunduk melihat ponsel nya sebelum kembali menatap ke depan.
"Aurelia?"
Aurelia mengerjapkan mata. Sekujur tubuh nya benar-benar kaku dengan suhu yang tidak tentu, saat Lonel memanggil nya kemudian cowok itu mempercepat langkah menuju ke arah nya.
Semakin cowok itu mendekat, jantung Aurelia makin berdetak kencang, namun ketika mengingat dengan siapa ia berangkat sekolah membuat rasa kecewa mendadak muncul.
"Berangkat sama siapa?" tanya Lonel, memastikan.
"Kak Alvin," jawab Aurelia. "kata nya kak Lonel yang suruh?" lanjut Aurelia, ingin mendengar jawaban dari cowok itu.
"Iya,"
Aurelia terdiam sesaat menimbang kata-kata yang ingin ia ucapkan. "Maaf kak, semalam gak jawab telfon nya soalnya hp aku mati," ujar Aurelia pada akhirnya.
"Gak papa,"
"Kalau boleh tau, kenapa kak Lonel suruh kak Alvin jemput aku?"
"Semalam gue udah bilang,"
"Tapi semalam bilang nya yang jemput aku itu kak Lonel?"
"Tadi gak bisa,"
"Gak bisa kenapa kak?"
"CIEE YANG BERANGKAT BARENG MANTAN!!!!"
Tiba-tiba sahutan dari belakang Lonel terdengar, setelah nya sosok Vano muncul merangkul bahu cowok itu dari belakang.
Aurelia terdiam, mendengar jelas kata-kata Vano yang seakan telah menjawab segala pertanyaan di otak nya. Jadi Lonel berangkat sekolah sama Tasya tadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonel My Senior
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Cerita ini mengisahkan tentang cinta gadis remaja yang baru saja menduduki bangku kelas 10. Ia menjalani MOS tiga hari hingga dimana hari terakhir ia di pertemukan dengan senior berwajah datar dan sial nya mampu membuat jant...