"Aku—Senior kamu Woo. Aku bukan Lucas yang anak pindahan Pasuruan. Aku Lucas senior kamu." Jungwoo diem.Lucas udah siap banget buat ditampar, tapi belum siap buat cerai. Apaan banget, baru juga tiga bulan nikah, belom kawin, udah cere aja, malu sama woolan and jocko.
Ternyata Jungwoo ga sekejam itu.
Dia senyum, "Pantesan, kamu ketuaan buat jadi junior, yah walaupun banyak sih yang lebih tua, tapi muka kamu tuh mencurigakan."
Lucas yang udah panik jadi masang muka datar. "Yaelah Woo, dikata aku maling?"
Sekarang Jungwoo yang ketawa, "Bukan maling, tapi curanmor." Lucas makin bete.
Jungwoo berhenti ketawa, "Kalau kamu kira aku marah, nggak, justru aku makin seneng, kamu jujur sama aku, dan kayanya ayah juga gajadi marah, soalnya kan ternyata kamu lebih tua dari aku."
Lucas langsung meluk Jungwoo, "Makasih yah, maaf kalau aku ternyata bohongin kamu." Jungwoo nepuk pundaknya Lucas.
"Gapapa, aku maafin kok."
Dan Lucas lega.
Dia bisa jujur sama Jungwoonya.
Jungwoo juga nggak marah!
Misi sukses!
--
"Aku positif."
"HAH SERIUS KAMU?!"
"Iya ah, gausah alay deh."
Jaehyun ngegendong Taeyong yang udah ngisi. Usaha mereka ga sia-sia selama ini, Jaehyun pamer ah!
"Bentar Yong, aku mau pamer, boleh nggak?" Taeyong ngegeplak bahu Jaehyun.
"Jangan! kejutan ini mah! biar pada penasaran!" Taeyong ketawa.
Jaehyun senyum terus turunin Taeyong, "Makasih udah mau ngandung anak aku." Taeyong cemberut.
"Ish, anak kita! emang kamu yang bawa? hmph!" Jaehyun ngeringis.
"Iya-iya, maaf deh."
--
"Mas, belum tidur?"
"Belum, masih ada kerjaan numpuk."
"Cepetan loh, aku udah ngantuk~"
Johnny nyubit pipi Ten yang lagi nyender di bahunya. "Kamu tidur duluan aja ya? aku nyusul."
Ten ngegeleng, "Nggak mau! ayo mas~"
Johnny terpaksa nutup macbook nya. "Yaudah, ayo." Baru aja Johnny berdiri, "Gendong~" Johnny nggak kesel, cuma gemes aja.
"Langsung ke kamar?" Ten yang udah naro kepalanya di bahu Johnny ngangguk pelan.
"Nggak olahraga dulu?" Johnny ketawa.
"Nggak, aku capek abis gibah sama Tiway tadi."
'Gapapa jon, mungkin besok baru mau.'-Johnny.
--
"Masak apa?"
"Air."
"Buat?"
"Kopi, mau nggak mas?"
Taeil menggeleng, "Tadi udah dirumah Lucas."
"Oke deh."
Taeil duduk di kursi meja makan, ngeliatin istrinya yang lebih tinggi dari dia.
Doyoung sadar kalo diliatin, "Kenapa mas?"
"Nggak, aku keinget aja pas dulu kita baru ketemu." Taeil senyum.
"Ih jangan diinget! malu."
Taeil meluk Doyoung dari belakang.
"Kamu lupa pasti." Doyoung kaget, terus nyengir.
"Yaudah buat mas aja."
"Nggak, aku bilang aku udah minum kopi dek." Taeil ngambil gelas yang baru diisi air setengah terus dia tumpahin ke wastafel.
Doyoung ingin menangis aja, itu kan kopi yang dia beli di Aceh :(
"Tidur aja yuk? udah malem, kamu besok juga katanya mau belanja."
"Oke!"
--
"Ngemil lagi?"
"Iya, dedeknya yang mau."
"Udahan dulu lah dek, mama sama papa mau tidur."
Winwin ngelus rambut suaminya, "Sabar dong, kamu gaboleh gitu sama dedek."
Yuta manyun, terus ke kamar duluan.
"Aku tunggu dikamar!"
"Iya!"
Winwin ngobrol sama kucingnya, Mayo, "May, Yuta bacot ya?"
Si Mayo ngeong, Winwin ngelus bulu Mayo, "Emang si Mayo doang yang ga bacot."
--
gua gatau mau nulis apa :))
oh ya, gua buka lapak kok buat yang mau ngasih saran atau kritik!
caw, rie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek NCT
Fanfictionbaca aje udeh, gausah pake deskripsi. cr : pinterest © Riecchiren's Work