"Dari mana aja lo?" Tanya Yujin setelah Wonyoung duduk di tempat duduknya yg bersebelahan dengannya.
"Abis nganter Nako noona"
"Lah, kemana?"
"Ke kelasnya lah!" Balas Wonyoung kurang santai.
"Nggak usah ngegas juga, goblok"
"Suka2 gue dong~"
"Serah lo dah, anak paud" balas Yujin mengalah berdebat dengan sepupunya itu.
Tak lama setelah itu, wali kelas mereka datang. Dengan senyum ramahnya seperti biasanya.
"Siang, anak-anak!" Sapa wali kelas mereka masih dengan senyumnya.
"Siang, bu!"
"Hari ini kita kedatangan murid baru dari London. Ayo, masuk." Jelasnya yg membuat semua murid di dalam kelas menaruh perhatian ke depan, kecuali Wonyoung yg asik melamun entah tentang apa.
Seisi kelas dibuat heboh saat murid baru itu mulai masuk ke dalam kelas, terutama anak cewek.
'Gila!!ganteng banget'
'Cogan euyy!'
'Kok bukan bule?!'
'Gantengan gue elahh...' dan masih banyak lagi.
Melihat siapa yg menjadi murid baru di kelasnya, Yujin langsung menepuk pundak Wonyoung dengan tidak santai. Yang di tepuk pun melihat dengan geram si pelaku yg membuat lamunannya terganggu.
"Napa dah nih bocah?" Batinnya.
"Apaan sih, njiirr?!" Marah Wonyoung sambil menyingkirkan tangan Yujin yg masih menepuknya dengan gak ada akhlak itu.
"I-itu bukannya cowok yg tadi sama noona?"
Mendengar itu membuat Wonyoumg mengalihkan perhatiannya ke depan.
Saat itu juga, Jang Wonyoung, memprediksikan bahwa hidupnya tidak akan tenang seperti biasanya untuk kedepannya."Hai, semuanya. Perkenalkan nama saya Kim Nayoung. Salam kenal semuanya." Ucapnya dengan senyum yg amat lebar.
'Sh*t...'
****
"Oy! Jin, Won!!"
"Eh-napah tuh bocah?" Tanya seseorang bermulut bebek yg memanggil mereka sambil menyamakan langkahnya dengan dua manusia tiang itu.
Yg dimaksud oleh manusia bebek itu adalah Wonyoung.
"Tauk..." balas Yujin ogah menjelaskan panjang lebar. Nanti gak bakalan paham, pikirnya.
"Woy, Yen!! Main tinggal aja lo!"
"Makanya kalo jalan tuh nggak usah banyak gaya! Tepos lu!!" Balas Yen alias Yena yg memarahi sahabatnya yg baru saja datang setelah menebar pesona, katanya.
"Mm...tuh anak kenapa?" Balas orang itu menunjuk Wonyoung tidak mendengarkan ocehan Yena.
"Kaga tau gua. Lapar kali nih anak. Eh-Chae, si Centong mana?"
"Udah di parkiran, ngambil mobil. Paling dikit lagi nyampe."
Mereka sekarang lagi berada di depan gerbang sekolah, karena bell pulang telah berbunyi 10 menit yg lalu. Mereka menunggu sahabat mereka yg katanya sedang mengambil mobil di parkiran sekolah. Mau nebeng katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TeMantan[Iz*one: WoNako] (Discontinued)
Teen FictionPada akhirnya, aku tidak bisa lepas darimu~ ⚠️WARNING!!! ●GenderBender ●Plagiaters harap menjauh~ ●Percakapan baku non-baku