Part 8 : Ask for help

22 0 0
                                    

Warning!!!
16+

Benar ternyata.
Mencintai seseorang akan terasa lebih menyakitkan.
Bilamana orang yang diam-diam kita cintai dan sayangi.
Ternyata berbalik memilih figur lain yang terlihat lebih istimewa.

***

"Untuk hari ini, kelas saya cukup sampai disini."

Seluruh penjuru kelas kompak menghela nafas lega, seolah penat dan suntuk yang mendera selama mata kuliah sedikit bisa terangkat. Sudah dua jam kelas ini berlangsung terasa begitu membosankan.

"Tapi jangan lupa tugasnya dikumpulkan besok. Di kelas saya selanjutnya."

Seketika raut kelegaan beberapa menit yang lalu raib dalam sekejap. Bagaikan baru saja menelan sebutir pil pahit. Rasanya tidak enak sama sekali.

Menghembuskan nafas pasrah karena beban tugas dosen berkacamata tebal di depan sana bukan main kali ini. Hanya diberi waktu beberapa jam kedepan. Sungguh kejam. Tapi inilah konsekuensi dan tanggung jawab yang harus diperoleh seorang mahasiswa. Demi kebaikan masa depan juga kan. Pikir mereka.

"Baik, ssaem." Seru kompak seluruh penjuru kelas. Tak terkecuali Kim Jungkook disana.

Duduk paling pojok dekat dengan jendela adalah spot favorit Jungkook, yang berteman ketenangan. Meski bukan seratus persen tenang. Karena banyak mahasiwa lain yang memanfaatkan tempat paling pojok atau belakang sebagai tempat bermain-main dan tidur, misalnya.

Tepat pukul sepuluh lebih sepuluh menit ia berjalan santai menuju ruang perpustakaan. Hanya sekedar meminjam beberapa buku sebagai bahan referensi mengerjakan tugasnya.

Langkahnya berbelok ke arah koridor kanan, terus lurus sedikit lalu berbelok ke kiri, maka sampailah ia di ruangan yang penuh dengan buku-buku berjajar rapi memenuhi rak-rak dalam Perpustakaan. Tempat yang menyandang status keramat bagi Jungkook.

Aroma khas buku serta suasana tenang dan damai menyambut kedatangannya. Di sebelah kanan tepat di samping tembok ada meja panjang dan kursi yang diisi beberapa mahasiswa duduk sambil memegang buku di tangan masing-masing. Nampak sangat fokus.

Jungkook memilih beberapa buku di barisan rak filsafat dan sejarah. Aneh. Jungkook bukan berasal dari jurusan itu. Memang, hanya saja dia ingin membaca beberapa buku yang mungkin masuk dengan apa yang ia konsep kan untuk tugas selanjutnya.

Ingin memberikan sedikit sentuhan sejarah penting dalam seninya. Tidak salah kan. Karena mungkin itu bisa sedikit menambahkan point dari tugasnya. Makadari itu ia berniat mencoba.

Satu buku sudah ditangan. Berasal dari salah satu sejarawan Yunani kuno abad ke-8 sebelum Masehi bernama Homer. Dengan buku berjudul lliad, menceritakan tentang pengepungan sepuluh tahun kota Troy (Ilium) oleh koalisi negara-negara Yunani. Pertempuran dan peristiwa selama berminggu-minggu pertengkaran antara Raja Agamemnon dan pejuang Ahilles.

Ah, ya. Jungkook batu ingat. Ayahnya juga suka membaca buku karya sejarawan ini. Jungkook pernah melihatnya sesekali. Nanti Jungkook bisa sedikit bertanya-tanya kepada ayahnya tentang sejarawan ini, apabila sudah sampai rumah.

"Oke, aku ambil ini."

Bersenandung ringan, seraya melihat-lihat ke buku-buku yang lain. Tapi sepertinya ia sudah cukup dengan satu buku ini. Toh, tugasnya harus dikumpulkan besok. Jungkook tidak memiliki waktu banyak untuk membaca dua buku sekaligus dalam satu malam. Ah itu, mustahil. Jungkook bukan Seokjin si jenius. Yang bisa langsung menangkap apa isi maksud yang tertulis dalam buku itu, tanpa membacanya berulang kali. Tidak. Tidak bisa, nanti kepalanya botak sebelum waktunya.

My Enemy BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang