01.pertemuan dan fakta

52 2 0
                                    


Dari tadi, alea sibuk berlari ke arah sekolah barunya. Ia berlari karna ia sudah telat 20 menit yang lalu. Terpaksa ia harus menyogok satpam sekolah itu, untung nya satpam itu mau membukakan pintu gerbang.

BRUK!

"Jalan pake mata donk" ketus seorang lelaki yang tengah memberi tatapan menusuk ke arah alea. Alea yang terduduk mendongak menatap lelaki itu.

"Awal nya ku pura-pura lama lama ku jadi suka... Oh tuhan ini kah yang namanya cinta"di situasi seperti itu, alea masih sempat bernyanyi. Bahkan suara jangkrik pun menemani alunan nyanyi-nya.

"Gila?" Ketus lelaki itu lagi. Alea Tersenyum lalu berdiri dan merapikan rok yang yang kotor. Setelah itu ia menatap name-tag lelaki yang ia tabrak.

"Hai baek, aku alea" alea mengulurkan tangannya. Bukannya menjawab, lelaki byun ini malah menatap alea malas.

"Bodo" setelah satu kata itu, baekhyun lansung meninggalkan alea yang sedang ber-fake smile.
"Ku menangis......" Alea kembali menggumamkan suatu lagu.
"Mbak.." sahut seseorang sembari menepuk pundak alea. Alea yang terkejut lansung menatap orang yang memegang pundak-nya.

Orang ini sangat tinggi, ia saja harus sangat--sangat mendongak agar bisa melihat wajah lelaki itu.

"Iya?" Balas alea polos. Lelaki tampan nan tinggi itu terkekeh.
"Ngapain disini?. Gak masuk kelas?" Tanya lelaki park itu lagi.
"Ha? Aku anak baru.. nama ku alea. Kamu?" Balas alea se-santai mungkin.

"Ya tuhan... Demi apa-pun kenapa cowok ini mirip sama canyol eksoh" alea menjarit-jerit dalam hati-nya.

"Oh.. gw park chanyeol. Kelas lo apa namanya?" Tanya chanyeol sembari tersenyum menampakkan lesung pipinya.

"Gu-gu-gu-gue kelas... Eum.." alea mencoba berpikir keras.
"Ah! Gw kelas IPA 2" balas alea mantap. Lelaki park itu tersenyum senang.

"Kita sekelas. Yuk kekelas bareng" Chanyeol lansung saja menggandeng tangan alea menuju kelas. Di sepanjang koridor. Pipi alea memerah dengan mata memandang lurus kedepan.

"Ya rab.. mimpi apa aku semalam?.. ketemu 2 cogan sekaligus tadi pagi.. huhuhu mama!!" Jerit alea dalam hati

***

"Gw ada keperluan osis dulu nih, gw pergi dulu ya. Lo gakpapa sendiri kan? Tau kantin?." Tanya sekaligus pamit chanyeol sembari berdiri dari kursi kelasnya.
"Iya, gausah khawatir-in gw, gw tau kok"balas alea santai. Sebelum Chanyeol pergi, ia terlebih dahulu mengacak rambut alea.

Memang chanyeol sudah memperintahkan jika berbicara dengan-nya lebih baik memakai gw-lo. Jadi mau tak mau alea memakai embel-embel gw-lo.

🌼

"Hai baek.. kita ketemu lagi" sapa alea sembari duduk di kursi kantin bersama baekhyun, alea bahkan tak memperdulikan 1 sahabat baekhyun yang duduk didepannya. Setelah sadar, baru alea menatap ke arah lelaki di depannya.

"Ah.. hai, aku alea" sapa alea sembari mengulurkan tangannya ke arah sahabat baek tadi.

"Oh, hai.. gw taehyung. Salam kenal" balas taehyung seramah mungkin, ia juga membalas jabat-an tangan alea. Setelah beberapa menit kemudian, alea beralih menatap Baekhyun.
"Baek lagi apa?" Tanya alea sembari menopang kepalanya dengan tangan dan terus memandang lelaki byun ini yang sedang memakan somay.

"Buta lo!? Mata lo!?" Ketus baekhyun sambil meroling kan bola matanya.
"Hehehe, mata ku sehat. Tapi dulu pernah hampir rabun sih"balas alea sambil terkikik. Taehyung juga terkekeh. Tak biasa-nya seorang taehyung terkekeh karna lawakan garing.

"Baek... Nanti pulang sekolah pulang bareng yuk.. gaada penolakan!. Kalau kamu nolak, berarti kamu akhlak obseo!" Ujar alea sambil menepuk lembut pundak baekhyun, tapi malah di tepis kasar oleh lelaki itu.

"Hm" satu gumam-an bisa membuat hati alea berbunga-bunga. Bahkan bisa di jadikan taman kota.

***

"Kamu ngapain ke sekolah kakak?" Tanya chanyeol lembut sembari memegang kedua pundak kecil adik perempuan-nya. Lebih parahnya sang adik datang dengan keadaan sedih---nangis.
"Hiks.. kak.." isak ara, adek perempuan dari chanyeol yang baru menginjak umur 13 tahun.

"Kenapa, hm?" Kini chanyeol memeluk erat tubuh adiknya. Banyak pujian beberapa siswi/a yang lewat di koridor saat melihat kelembutan seorang chanyeol.
"Papa hiks... Jahat sama mama hiks.. tadi papa nampar mama kak.. hiks" lirih ara dengan suara kecil, ara membayangkan bagaimana tadi papa nya menampar sang mama. Sungguh menyeramkan.

Ara di rumah karna diri nya mempunyai penyakit tumor, tetapi kedua orang tuanya tak ada satupun yang pengertian.

Bangsat, dalam hati chanyeol sibuk mengumpat. Mama tiri dan papa nya itu keterlaluan, kalau begini chanyeol lebih baik membeli rumah khusus untuk nya dan adik kesayangannya ini. Walaupun ia hanya mampu membeli rumah yang harganya 1 miliar. Tapi itu sudah cukup untuk dia dan adiknya.

🌼

"Taehyung" sapa lea sembari duduk di samping taehyung. Sekarang mereka sedang berada di perpustakaan.
"Ha? Iya lea?" Tanya taehyung sambil tersenyum.
"Hehehe, mau nanya donk. Baekhyun tuh orang nya gimana?" Tanya lea sambil tersenyum manis. Taehyung memegang dagunya mencoba berpikir.

"Baekhyun itu kalau pertama kenal atau gak kenal bakalan ketus atau dingin, kalau udah deket sama dia, dia itu ceria banget aslinya. Dia juga tsundere. Dia bakalan baik ke orang yang ga ngerusak mood dia" balas taehyung panjang lebar.
"Trus, baekhyun suka apa?" Tanya lea lagi. Mungkin menggaruk informasi tentang baekhyun adalah hobi baru.

"Baekhyun suka strawberry, dia benci timun. Dia juga suka ngoleksi patung berfigur Avengers atau hero hero gitu" Balas taehyung mencoba sedetail mungkin.

"Oh.. yaudah, makasih ya taetae, besok gw traktir oke" lea menepuk pundak taehyung sebelum mengayunkan kaki nya pergi ke tempat baekhyun berada.
"Di tunggu traktir nya!" Teriak lelaki kim tersebut.

🌼

TBC..
VOMENT:))

dingin-baekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang