Part 3- Audition

19 5 0
                                    

Haru 16 tahun & Jaemin 17 tahun
 
Siang ini tampak mendung, SMA daenam tampak ramai dipenuhi murid-murid yang hendak makan siang.             

   “Na OPPA!!” panggil seorang gadis dengan rambut yang dikuncir satu, dari kejauhan seeorang lelaki menoleh.

Ia tidak sendiri.

Didepannya seorang gadis dengan rambut digerai yang sedang memegang sebuket bunga ikut menoleh, senyum haru memudar diikuti oleh senyuman gadis itu yang turut memudar.

‘siapa gadis itu apakah itu kekasih Jaemin? Cantik sekali dia. Ah entahlah’ batinnya lalu melanjutkan langkahnya kearah Jaemin.

Raut wajah Jaemin yang awalnya tampak tegang mulai tenang setelah kedatangan Haru.

Tangan Jaemin menggenggam pergelangan Haru dengan erat membuat si empu mengernyit bingung.

“siapa itu? Kekasihmu ya” goda Haru menatap gadis yang berada dibelakang Jaemin, ia tampak tertawa kecil.

“bukan siapa-siapa” jawab Jaemin cuek lalu mengalihkan pembicaraan “kau jadi menemaniku audisi pertama bukan?” tanya Jaemin memastikan, Haru hanya meng-iyakan dengan sebuah anggukan.

  Fikiran gadis itu sedari tadi tertuju pada gadis yang berada tepat dibelakang Jaemin, gadis yang terus memandangnya sinis seakan tak suka.

Menyadari hal itu Jaemin menarik pergelangan tangan Haru untuk menjauh.

Haru melepas genggaman Jaemin yang membuat lelaki itu menoleh bingung

“kenapa?” tanya Jaemin pelan menyadari gelagat aneh sahabatnya.

namun hanya dibalas dengan sebuah gelengan dari Haru.

Disinilah mereka  kota Incheon, kota terbesar ketiga di Korea Selatan setelah Seoul dan Busan.

menempuh perjalanan kurang lebih 50 menit dari Seoul ke incheon dengan kereta cepat. Kota Incheon tampak ramai dan padat di sore hari, bangunan-bangunan tinggi yang kokoh diselimuti cahaya kekuningan dari sang fajar yang hendak tenggelam.

Angkutan umum seperti bus maupun pribadi tampak saling berpacu guna menunjukkan betapa sibuknya mereka.

“aku lapar” keluh Haru memegangi perutnya sambil menunduk, tak lama matanya menatap Lelaki itu dengan sebuah cengiran bodoh.

Jaemin peka, sangat peka apa
maksud gadis itu mengumbar senyuman aneh...
senyum, lalu memegangi perut bukankah itu mengartikan bahwa ia sedang kelaparan saat ini?
lelaki itu menghembuskan nafasnya lalu dengan cepat menarik lengan gadis itu untuk mencari stan makanan terdekat.

Kebetulan tak jauh dari sana ada sebuah stan yang menjual Hot bar dan Tteokbokki selain itu jajanan seperti gurita dan cumi kering,bbopki,hotteok dan Bungeoppang juga tersedia disana.

“permisi, hot bar dan Tteokbokki masing- masing dua porsi” pinta Jaemin sementara disampingnya Haru sedang memainkan jari-jari tangannya.

"Tiga!" Teriak Haru spontan

"untuk siapa?!" balas Jaemin teriak membuat Haru terlonjak kaget

"Aku!" gadis itu dengan cepat menjawab lalu menoleh ke arah lainnya.

“terimakasih” ucap Jaemin setelah menerima makanan yang diberikan sembari penjual itu mengembalikan beberapa receh padanya

“silahkan kembali” balas si penjual.

“nih” ucap Jaemin menyodorkan dua cup Tteokbokki dan setusuk hotbar.

“gomawo” ucap gadis itu girang.

“kenapa berterimakasih padaku” tanya Jaemin menaikkan alisnya, Haru menoleh sebentar lalu membuka mulutnya.

“sudah tentu saja” jawab gadis itu sekenanya. Jaemin terlihat tersenyum licik

"siapa bilang kau boleh memakan itu dengan Cuma-Cuma?" mendengar itu Haru berancang-ancang membuang makanan yang sudah ia masukkan kemulutnya, ia ingat pria itu selalu meminta balasan lebih seperti sekantung besar snack ataupun 10 kaleng softdrink untuk dia masukkan ke kulkas minuman pribadinya.

"Nanti aku minta uang gantinya” lanjut lelaki itu lalu mempercepat langkahnya.

“heh! Tau gitu aku bayar sendiri” desis Haru lalu merogoh tas sandangnya dengan sebal.

“tidak, aku bercanda anggap saja itu traktiran dariku karna kau mau menemaniku” balas Jaemin lalu tersenyum, hal itu membuat Haru Kembali menelan makanannya dengan lega.
mereka pun melanjutkan perjalanan mereka, sambil melahap makanannya sesekali. 

“aku tunggu disini saja” ucap haru sesampainya didepan gedung.

“baik, tunggu aku hingga kembali ok?”

“ya, fighting” Jaeminpun memasuki gedung berwarna hitam itu untuk mengikuti audisi pertama setelah kemarin ia diinterview sebelumnya. nantinya ia akan disaring dan dijadikan trainee. bagi yang terpilih maka mereka akan segera didebutkan, jaemin sendiri tak tahu berapa orang yang akan di debutkan apalagi Haru.

Tess

  "emmhh" matanya melotot makanan miliknyalah yang ia selamatkan pertama.

Perlahan rintik hujan turun, wajah Haru yang muram menatap kelangit malam yang memerah. Ia berlari ke kursi tunggu didepan gedung untuk berteduh, sementara hujan kian melebat. Tak jarang gadis itu menggosok kedua tangannya sebagai pertanda ia kedinginan.

That DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang