Happy Reading!
Teng teng!
Suara lonceng yang menandakan berakhirnya proses belajar mengajar di SMA Melati. Semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas dan bergegas menuju parkiran dan juga halte di depan sekolah, tentunya untuk menunggu bus ataupun jemputan mereka.
Kevin, siswa yang baru mulai bersekolah hari ini dan sudah mempunyai fans yang begitu banyak, tentunya dari kalangan siswi.
Kevin, keluar dari kelasnya dan diikuti oleh teman barunya, Byran dan Ryo, yang bergelar most wanted di sekolah itu selama dua tahun terakhir.
Mereka berjalan beriringan seperti tiga pangeran yang baru keluar dari istananya, membuat siapa saja yang melihat itu, pasti akan mengkhayal menjadi permaisurinya. Lebay? Tapi kenyataannya begitulah pesona mereka.
Kevin kemudian berjalan mendahului teman barunya, "bro, gue duluan!"
"Eh mau kemana Vin, buru-buru banget. Gamau nongkrong sama kita dulu?" tanya Ryo.
"Gue ada urusan," balas Kevin datar. Kemudian, ia berlalu menuju rempat motornya terparkir.
Selang beberapa menit, Kevin menghentikan motornya di sebuah toko ponsel, dia berniat menggantikan ponsel miliki gadis yang tadi pagi jatuh. Kevin memang dingin, tapi dia juga orang yang bertanggung jawab atas perbuatannya. Menurutnya, ponsel Luna terjatuh karenanya, jadi dia yang harus mengganti.
Tidak lama kemudian, Kevin sudah keluar dari toko tersebut dengan paper bag di tangan kanannya.
🔅
Disisi lain, Luna dan keempat sahabatnya keluar dari sekolah tapi tidak langsung pulang ke rumahnya masing-masing, melainkan pergi ke tempat mereka biasa nongkrong.
"Lun, lo gamau nyoba nih?" tanya Dirga, teman tongkrongannya, sambil menyodorkan satu batang rokok kepada Luna.
"Eh eh eh, apaan lo nawarin Luna gituan!" cegah Ryan tidak terima.
Luna hanya diam, acuh.
"Woi kutu badak! Jangan coba-coba ya lo nawarin cewe gituan!" balas Meira.
"Elah, siapa tau kan ra dia mau, cabe modelan dia gini mah udah banyak yang ngerokok!" balas Dirga, tak mau kalah.
"Jaga mulut lo!" bentak Ryan sambil berdiri dari duduknya.
"Eh eh santai bro! Lo marah napa hah? Gue bilang dia cabe?! Emang salah? Gak kan?!" balas Dirga dan berhasil menyulut amarah Ryan.
Bugh!
"Bacot lo!"
Satu tinjuan langsung mengenai wajah Dirga, semua yang ada disama berdiri dan Luna yang tadinya acuh, mulai melerai mereka.
Dirga membalas tinjuan Ryan.
"Emang Luna itu cabe kan! Udah berapa cowok tuh yang udah ngerasain dia hah! Cabe kek gitu lo belain, cuih." ucap Dirga lalu meludah ke sembarang arah.
Bugh!
Ryan kembali melayangkan tinjunya.
"Jangan berani-berani lo ngatain Luna, dia itu gapernah ngapa-ngapain sama cowok! Ngerti lo?!" bentak Ryan, marah.
Kemudian menarik tangan Luna dan keluar dari sana, diikuti oleh sahabat-sahabatnya yang lain. Luna dari tadi hanya diam. Ternyata dengam penampilannya yang begini, banyak orang yang mengira bahwa Luna adalah seorang yang bergaul kelewat batas dengan laki-laki. Padahal pacaran saja tidak pernah.
Luna memang seorang badgirl, tapi dia tidak merokok, dan juga tidak main lebih dengan laki-laki, paling hanya sebatas nongkrong. Penampilannya memang seperti itu, karena dia nyaman. Katanya.
"Lo kenapa diem aja sih?!" pekik Ryan.
"Ya, terus gue harus gimana?" tanya Luna dengan polos.
"Tadi, lo itu dihina bego! Ya lo harus marah lah!" bentak Ryan.
"Iya, lain kali gue marah deh!" balas Luna.
Ryan hanya menghela nafas mendengar jawaban dari gadis itu.
"Kita duluan ya, Yan, Lun." pamit Calista yang malas melihat Ryan mulai marah-marah dengan Luna.
"Ayo pulang!" Ryan menarik tangan Luna dan berjalan menuju tempat dimana kendaraan mereka terparkir.
Setelah 15 menit mengendarai mobilnya, Luna sampai di rumahnya. Kemudian, ia memarkirkan mobilnya di garasi. Dan ia langsung masuk ke rumahnya.
"Lun, kok baru pulang? Kebiasaan deh kamu! Pulang sekolah bukannya langsung pulang, malah keluyuran!" omel Chelsea pada anak semata wayangnya itu.
"Namanya anak muda, Ma." balas Luna santai.
"Itu kenapa rok kamu robek-robek, kayak gembel aja! Baju kamu tuh kekurangan bahan apa gimana? Bla bla blaa," begitulah omel Chelsea setiap hari, tapi tetap saja putrinya itu tidak mengindahkan omelan mamanya.
"Udah, Ma, Luna capek!" balasnya lalu menaiki tangga menuju kamarnya.
"Luna! Besok malam kamu gausah kemana-mana, kita ada undangan makan malam!" teriak mamanya dari bawah.
"Hm," balas Luna mengiyakan.
Luna menghempaskan tubuhnya diatas kasur king size miliknya, kamudian mulai mencari ponselnya di dalam tas. Terlihat layar ponselnya sudah ada banyak retakan tidak karuan, lalu ia menyalahkannya dan ponsel itu hanya berkedip sekali, lalu mati.
Argh sial! gara-gara anak baru itu nih! gerutunya dalam hati.
🔅
TBC
Jangan lupa krisarnya ya.
Kalo suka ceritanya, bantu vote dong!Fri, 17 July 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife, Luna.
Teen FictionLuna adalah seorang Badgirl. Siswi yang selalu membuat guru di sekolahnya pusing tujuh keliling dengan tingkahnya yang sering bolos dan membuat ulah. Tapi, hidupnya mulai berubah setelah dijodohkan oleh orang tuanya dengan kakak kelasnya, yang notab...