Sinar mentari pagi mulai masuk menembus jendela kamar seorang gadis cantik, tapi sinar itu tidak mampu membangunkan gadis itu dari tidurnya yang begitu lelap.
Gadis itu adalah Luna Chelsea Damanik, gadis SMA yang berusia 17 tahun. Putri tunggal dari keluarga Damanik. Ayahnya adalah Arleo Damanik, seorang pengusaha kaya raya. Ibunya, Chelsea Putri Damanik adalah pemilik salah satu butik yang sangat terkenal di Indonesia.
"Lunaa!" teriak Chelsea, mama Luna.
Chelsea berusaha membangunkan anak kesayangannya yang dari tadi masih tertidur pulas.
Chelsea menarik selimut yang dikenakan putrinya itu, "Luna! Mama bilang bangun!"
"Nghh, lima menit lagi ma...," ucap gadis itu sambil menarik kembali selimutnya.
"Kamu tau ini jam berapa? Ini sudah jam delapan!" pekik mamanya.
"Hah?! Kok, mama gak bilang-bilang, sih?!" teriak Luna dan langsung turun dari kasur empuknya. Kemudian, ia bergegas ke kamar mandi.
Setelah kurang dari sepuluh menit gadis itu menuruni tangga dengan cepat. Takut telat ke sekolah. Padahal biasanya juga telat.
"Buru-buru banget, makan dulu, sayang," ujar papanya dengan menatap putrinya, heran. Karena biasanya jam tujuh dia baru berangkat ke sekolah.
"Udah telat pa, aku berangkat dulu," balas Luna.
Papanya heran, kemudian melihat jam yang melingkar di tangannya "Lho, telat apanya? Ini kan baru jam enam lewat seperempat."
"Apa?! Berarti tadi mama bohongin aku, dong!" Pekik Luna. Melihat itu, mamanya hanya terkekeh geli.
Kemudian, Luna duduk dan melahap sarapannya. Dia masih kesal dengan mamanya yang berbohong, padahal Luna masih sangat mengantuk, karena tadi malam ia tidur sudah larut malam.
Setelah santap pagi, Luna berangkat ke sekolahnya dengan mobil sport miliknya. Tentunya yang dibelikan oleh papanya. Jarak antara sekolah dan rumahnya tidak begitu jauh, hanya membutuhkan 10 menit untuk sampai di sekolah.
Luna keluar dari mobilnya dan mendapat tatapan tidak suka dan juga takjun dari beberapa siswa-siswi SMA Melati.
Luna dikenal sebagai badgirl di sekolahnya dan tentu saja itu yang membuat banyak yang tidak suka, tapi ada juga yang senang bergaul dengannya, seperti ke empat sahabatnya yaitu, Carla, Calista, Meira dan Ryan. Hanya Ryan yang berbeda dari mereka, ya taulah karena dia cowok.
Banyak kaum adam di sekolahnya, yang suka terhadap seorang Luna, Badgirl SMA Melati. Tapi satupun dari mereka tidak ada yang ia jadikan pacar.
'Dasar cabe, baju tuh ngepres banget woi!'
'Rok sekolah kok pendek gitu!'
'Cantik sih, tapi sayang pakaian kek cabe di lampu merah!'
'Cantik banget si Luna ya!'
'Semoga aja tuh baju di gunting OSIS,'
Begitulah kira-kira kata-kata yang keluar dari siswa-siswi yang melihat Luna, pagi ini.
Luna sudah sangat terbiasa dengan tatapan dan ungkapan siswa-siswi itu, ia hanya bersikap bodoamat.
"Woi! Tumben banget lo ga telat!" pekik Meira, sahabat Luna. Heran.
"Iya nih, tuh nyokap gue ngibulin, katanya udah jam delapan, eh, taunya jam segini," balas Luna dengan nada kesal sambil menekuk wajah cantiknya.
"Jadinya lo mau ikut upacara, nih?" tanya Meira. Hanya Meira dari empat sahabatnya yang lebih rajin daripada mereka. Meira juga merupakan gadis yang pintar, ia selalu mendapat peringkat lima besar.
Luna juga sebenarnya adalah anak yang pintar juga cerdas tapi sayang, sifat malasnya yang tingkat internasional itu sudah mengalahkan kecerdasannya. Jadinya jangan salah kalau dia hobinya mencontek."Eh buset! Gue lupa sekarang kan senin, bego!" pekik Luna frustasi. Bisa dihitung berapa kali gadis itu mengikuti upacara, saking malasnya.
"Udahlah, Lun, ikut aja. Gue tiap upacara, gada temen," ujar Meira dengan lesu.
"Yaudah, ntar nyelip ditengah, ya! Liat nih, baju gue ntar digunting, lagi." balas Luna. Kemudian, mereka pergi ke lapangan yang menampakkan siswa-siswi mulai berbaris.
🔅
Jangan lupa vote ya!
Semoga suka!
Mohon krisarnya:)Cerita ini tidak lain adalah imajinasi saya sendiri, jika ada kesamaan nama tempat, tokoh, dll. Mohon dimaklumi. Sekian. Tunggu part selanjutnya ya❤
Thu, 16 July 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife, Luna.
Teen FictionLuna adalah seorang Badgirl. Siswi yang selalu membuat guru di sekolahnya pusing tujuh keliling dengan tingkahnya yang sering bolos dan membuat ulah. Tapi, hidupnya mulai berubah setelah dijodohkan oleh orang tuanya dengan kakak kelasnya, yang notab...