My Wife, Luna.

Tiga

Happy Reading!

Kring kring!

Jam menunjukkan pukul 04.50. Terlihat seorang laki-laki sedang tertidur negitu pulas. Perlahan ia membuka matanya, lalu mendudukkan dirinya sembari menunggu nyawanya kembali.

Setelah merasa nyawanya sudah kembali, laki-laki itu bergegas menuju kamar mandi. Kurang dari sepuluh menit, laki-laki itu keluar dengan rambut yang basah karena sudah keramas. Kemudian, ia menggelar sajadah dan melaksanakan  sholat subuh.

Usai melaksanakan ibadah, laki-laki itu mulai merapikan kamar tidurnya, lalu bersiap-siap dengan seragam sekolah yang terpasang ditubuh kekarnya.

"Kevin!" panggil bundanya dari bawah. Ya, laki-laki itu adalah Kevin, Kevin Sanjaya.

"Iya, bun," jawab Kevin.

"Bunda udah buatin sarapan nih, sayang," ujar bundanya.

Kevin kemudian bergegas untuk turun dari kamarnya menuju ruang makan. Disana sudah ada ayah, bunda, beserta adiknya, Shilla. Shilla baru duduk di bangku kelas 7 SMP.

"Lho, itu apa vin?" tanya ayahnya yang melihat paper bag di tangan Kevin.

"Ini, punya temen Kevin, yah," jawab Kevin, kemudian mulai menyantap sarapannya.

Edwin, ayah Kevin menyelesaikan makannya karena mengingat sesuatu, "Oh iya Vin, ntar malem kita mau makan malam sama keluarga Om Leo."

"Iya, yah," balas Kevin tenang.

Kevin sudah mengetahui bahwa dirinya akan dijodohkan dengan anak dari partner bisnis ayahnya. Tapi, tidak dengan gadis yang akan dijodohkan dengannya, dia sama sekali tidak tahu mengenai perjodohan tersebut.

Setelah selesai sarapan, Kevin bergegas untuk ke sekolah. Kali ini Kevin mengendarai mobil, bukan motor. Agar dia bisa menyimpan paper bag tadi.

🔅

Pukul 15.00, adalah waktu untuk menyelesaikan proses belajar mengajar, seperti biasa semua siswa keluar dari kelas untuk pulang ke rumah masing-masing.

Luna bergegas untuk keluar dari kelas yang menurutnya begitu membosankan. Belum sampai di depan pintu kelas, ia melihat sosok laki-laki dengan badan tinggi, kekar, atletis, dan gagah. Siapa lagi kalau bukan Kevin Sanjaya, siswa baru yang berhasil menduduki tingkat kepopuleran nomor satu di sekolahnya.

"Ngapain lo kesini?" tanya Luna tanpa basa basi.

"Ikut gue," pinta Kevin,

"Siapa lo?" balas Luna, malas.

Tanpa menjawab, Kevin langsung menarik tangan gadis itu untuk keluar dari kelasnya. Semua siswi yang melihat itu bingung, ada hubungan apa mereka? Ketika sudah sampai di tempat mobil Kevin terparkir,

"Ih apaan sih!" gerutu Luna sambil menepis tangan Kevin.

Tanpa menjawab gadis itu, Kevin langsung menyodorkan sebuah paper bag yang sedari tadi berada di dalam mobilnya kepada gadis itu.

"Apaan nih?" tanya Luna, tapi tetap dihiraukan oleh Kevin.

"Lo manusia apa tembok sih? Gapunya mulut? Kalo ditanya jawab dong! Gue berasa ngomong sama tembok," kesal Luna.

Kevin hanya menatapnya datar. Kemudian, masuk kedalam mobilnya dan langsung tancap gas.

"Dasar cowok aneh!"

Kemudian, gadis itu pergi menuju tempat mobilnya terparkir.
Di dalam mobil, ia membuka paper bag yang diberikan oleh cowok yang menurutnya aneh itu. Ternyata disana terdapat kotak persegi panjang dengan logo apel gigit di luarnya, dan ada note?