PART 6

675 66 1
                                        

Tiga minggu sudah sejak Baekhyun meninggalkan harapan gantung pada pria yang saat ini tengah menatap ponselnya ragu, ia menatap foto foto kenangan saat pertama kali keluar bersama wanita yang di hendak di dapuknya menjadi nyonya Park itu, atau mungkin tinggal kenangan saja. Chanyeol dengan segala keangkuhannya sebagai seorang yang berparas tampan punya segalanya nyatanya tak membuat ia mudah menaklukkan seorang wanita bernama Byun Baekhyun yang dengan tak sopannya menghantui benaknya selama tiga minggu belakangan ini.

Tiga hari Chanyeol terbaring di kamar mewahnya, sampai saat itu juga belum ada didengarnya tentang perasaan Baekhyun padanya. Ia hampir saja menyerah, menempatkan dirinya pada posisi orang yang putus cinta. Apakah ia putus cinta, ia kan hanya belum mendapat jawaban dari sosok yang ia damba hingga saat ini. Namun, Baekhyun begitu saja, tanpa kabar, tanpa jejak pergi meninggalkan pria itu, menimbang cincin yang diberikannya bukan menjadi pemersatu melainkan kenang-kenangan perkenalan. 

"Jun Myeon-ssi apa kau melihat Baekhyun?" kalimat itu tercetus oleh Chanyeol di minggu kedua Baekhyun menghilang.

"Aku sudah dengar semuanya, kau mencoba melamarnya?" sahut Junmyeon kala itu

"Eum.. aku mencoba.. aku sungguh serius dengannya.. aku tidak akan mengecewakannya tapi dia..." Chanyeol berusaha menjelaskan semuanya pada 'kakak' angkat Baekhyun itu.

"Kalau begitu kejar.. jangan lepaskan, Baekhyun pasti ingin melihat kesungguhanmu." putus Junmyeon di saluran telepon. Ia sama sekali tak menentang hubungan Chanyeol danBaekhyun, ia tau Baekhyun adalah adik yang harus ia lindungi, ia terlalu egois jika memaksa Baekhyun untuk membalas perasaannya, saat ia tau bahwa Chanyeol melamar Baekhyun saat itu pula ia merelakannya. Ia hanya ingin Baekhyun bahagia dan ia tau Chanyeol pun tak sebrengsek itu untuk menyakiti wanita sebaik Baekhyun.

Toko bunga itu buka namun hanya staff nya yang bekerja, pemiliknya hilang entah kemana. Chanyeol takut bertanya pada keluarga Baekhyun yang kebetulan juga rekan bisnisnya. Namun, jika ternyata Baekhyun memang menghindarinya hingga seperti ini. 

Wanita itu nyatanya sedang berada di rumah neneknya di Bucheon. Ia sudah berada di sana kurang lebih 3 minggu lamanya tepat setelah Chanyeol melamarnya dan mengejutkannya. Ia benar benar butuh waktu berpikir. Ia belum siap menyandang status sebagai istri seseorang, ia ragu, ia bahkan tak tau kapan ia akan mengakhiri keraguannya. Di sisi yang lain ia sangat merasa bersalah, ia telah menggantung perasaan orang lain yang berharap padanya. Ia terlalu loama berpikir, ia hanya takut akan gagal menjadi istri yang baik untuk pria yang baik seperti Chanyeol. Dia memang terlalu berlebihan, tapi ia memang patut khawatir tak bisa menjadi yang terbaik.

"Jika pernikahan dan pria yang ingin kau nikahi membuat mu bahagia, maka kau berhak memperjuangkannya." kata wanita tua yang sedang menyiapkan hidangan untuk makan sore bersama cucu cantiknya

"Ohh.. nenek, kau mengagetkanku." sahut Baekhyun terkejut

"Kau sudah memikirkan jawaban untuk pria itu?" tanya nenek Baekhyun intens yang membuat Baekhyun berhenti memotong sayuran ditalenannya

"Apa aku harus menikah dengannya?" tanya Baekhyun menunduk

"Jika kau rasa bahagia saat bersamanya, mengapa tidak?" sahut nenek Baekhyun sembari berlalu ke dapur

Baekhyun menatap langit berharap ia  dapat segera menemukan jawaban atas keraguannya terhadap Tuan Park, pria ini benar benar membuatnya gila.Jika itu hanya sekedar pernyataan cinta. Baekhyun sudah menerimanya dari bulan lalu. Tapi jika ini pernyataan menikahi apakah Baekhyun tak boleh berpikir cukup lama. Baekhyun bukanlah wanita bodoh, namun hal semacam ini membuatnya menjadi cukup bodoh untuk ukuran seorang wanita. Jika di telisik Baekhyun seperti akan membuang berlian, Chanyeol dengan segala kesempurnaannya untuk menjadi suaminya. Namun, ada keraguan yang tak bisa ia jelaskan bersarang di lubuk hatinya.

I Love You Baekhyun-ssiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang