part 6

17 2 0
                                    

[Luka yang kamu gorespun belum tentu bisa kering apalagi sama kayak sebelum kamu gores]

●●●

Hari ini, Dera diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit setelah seminggu dirinya kemarin dirawat inap.

"Nah sampai" pekik Lita senang setelah berhasil masuk kedalam kamar Dera.

"Makasih ya mah" ucap Dera tulus dan Lita membantu Dera duduk di kasur milik Dera.
"Iya sayang" jawab Lita yang setelah itu mengecup dahi Dera penuh sayang.

"Udah ya Der, besok-besok jangan sakit lagi, udah" ujar Ier didepan pintu membuat Dera memutar bolanya males, "Canda mah" sambung Ier saat Lita menatap dirinya tajam. "Sama adeknya gitu banget sih bang" sindir Lita yang kemudian menatap Dera, "Mama turun dulu ya, mau ngambil makan buat kamu" pamit Lita yang setelah itu pergi meninggalin Dera dan Ier.

"Der? Mau nanya" ujar Ier yang duduk disamping Dera tanpa pamit, "Paan sih?" Sensi Dera dengan abangnya itu.

"Gw kemarin ketemu cewek nih" "Lu ganti lagi bang?" Tanya Dera memotong cerita abangnya itu. "Setdah, dengerin dulu adek" ujar Ier jengah membuat Dera nyengir tak jelas, " Yaudah sok"

"Jadi dia namanya Binta, tapi kita beda umur, gw nyaman sih ame dia" ujar Ier sambil ngebayang cewe yang dia maksud.

"Lu nyaman ama dia bang?" Tanya Dera yang ikut kedalam pertopikan Ier, "iya" Dera mengangguk kepalanya paham.

Tiba-tiba muncullah kepala dari samping kanan dengan senyum mengembang, "Deraaa" panggil Mora girang membuat Ier dan Dera menoleh kearahnya.

"Woy lu ngape dimari" tanya Ier membuat Mora tersenyum, "Mengintip kerukunan antara adek dan kakak lah" jawab Mora yang setelah itu dilempar bantal oleh Ier dan diterima baik oleh Mora.

"Hari ini gw ga datang sendiri" ujar Mora saat Ier sudah meninggalkan kamar Dera. "Sama Reza?" Tanya Dera membuat Mora tersenyum, Dera menatap Mora datar, tak heran sih Mora kemana-mana sama Reza tapi ya ga gini juga konsepnya.

"Eh ada Mora" ucap Lita memasuki kamar anaknya dengan membawa nampan beserta makanan Dera diatasnya, "Iya tante, maaf tadi langsung masuk soalnya tadi Mora kira ga ada orang" sesal Mora sambil memperlihatkan gigi putihnya.

"Loh, gapapa dong sayang jangan malu-malu anggap rumah ini rumah sendiri ya?" Ucap Lita membuat Mora tesenyum lalu mengangguk.

"Ntar dimakan ya sayang, jangan lupa obatnya ya?" Lita mengelus rambut anaknya penuh kasih sayang, membuat Dera menatap Lita dalam. "Iya mah ntar aku makan"

"Yaudah mama keluar dulu, jagain Dera ya Mora" Mora mengangguk kepalanya dan Lita pun berjalan meninggalkan Dera bersama Mora dikamar Dera.

"Hallo sayang" teriak Langga yang membuat Mora menatap temannya tajam, "Gw kan bilang ga usah teriak" ujar Mora membuat Langga memanyunkan bibirnya itu. "By? Tuh loh teman kamu" adu Langga yang tiba-tiba duduk dikursi dekat kasur Dera.

"Apaan sih lu Lang, Emang lu jadian ama Dera?" Tanya Mora sinis membuat Langga tersenyum. "Otw, Ra"

Mora memutar bola matanya, sedangkan Dera hanya menyender badannya dikepala kasur, "Udah?" Tanya Dera pada keduanya membuat Mora ikut tiduran dikasur milik Dera.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[IF YOU LEAVE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang