11

2.6K 351 37
                                    

He's Our Son?!

-

Chapter 11

.

.

.

.

.

Namjoon terbaring di atas kasur dengan mata yang terbuka lebar. Waktu sudah menunjukkan pukul satu malam, namun pria itu masih saja terjaga dari tidurnya. Di sampingnya, terdapat Jihoon dan Yoongi yang juga ikut terbaring di kasur yang sama. Keduanya sudah tertidur lelap sedari tadi, meninggalkan Namjoon yang masih terjaga sendirian.

Namjoon menatap langit-langit kamarnya itu dengan pandangan menerawang. Pria itu jelas tengah memikirkan sesuatu sekarang. Ya, Namjoon tengah tenggelam dalam pikirannya sendiri. Dia mencoba mengulang memori yang terjadi pada hari ini. Dimulai dari kedatangannya di rumah orang tuanya, dirinya yang kemudian menjelaskan tentang Jihoon dan juga tentang rahasianya kepada keluarganya, hingga akhirnya malam ini dirinya bersama Yoongi, Jihoon serta Sejin yang akhirnya menginap di rumah keluarganya. Memori itu terus berputar di otak Namjoon.

Namjoon pun kembali mengingat bagaimana reaksi keluarganya, terutama kedua orang tuanya, saat ia mengakui dirinya gay. Kedua orang tuanya menerimanya tanpa rasa marah atau kecewa sedikitpun. Bahkan ketika dia menjelaskan keberadaan Jihoon di tengah kehidupannya dan Yoongi, kedua orang tuanya pun tidak bereaksi yang terlalu ekstrem. Yah, meskipun memang karena kedua orang tuanya juga sudah mendengar hal tersebut dari orang tua Yoongi terlebih dahulu, namun Namjoon masih memikirkan bukankah orang tuanya menerima semua informasi ini dengan terlalu tenang? Bukankah setidaknya mereka seharusnya terkejut atau menghujani Namjoon dengan berbagai macam pertanyaan? Mengapa reaksi kedua orang tuanya malah sangat tenang? Bahkan cenderung lebih bahagia? Bukankah seharusnya mereka merasa kecewa? Atau setidaknya menyalahkan Namjoon karena sudah membuat masalah yang sangat rumit sekarang.

Tapi mengapa kedua orang tuanya malah tenang-tenang saja seperti ini?

"Joon..."

Suara serak Yoongi menyadarkan Namjoon dari kekalutan pikirannya sendiri. Namjoon pun refleks menengok ke arah pria tersebut. Menemukan pria tersebut yang kini tengah menguap dengan lebar, tangan kanannya menutup mulutnya yang terbuka itu.

"Ah.. Hyung.."

Yoongi mengusap matanya usai dirinya telah berhenti menguap. Matanya menyipit karena rasa kantuk yang masih melanda. Dia menatap Namjoon dengan muka yang merengut. "Kau belum tidur?" tanya Yoongi dengan suaranya yang masih serak.

Namjoon balas menatap Yoongi dan mengangguk, "Ne Hyung...."

Yoongi berdeham untuk menormalkan suaranya yang serak. "Jam berapa ini?"

"Pukul satu, Hyung."

"Kenapa terjaga?"

Namjoon terdiam. Dirinya bingung apakah harus menjawab pertanyaan Yoongi secara jujur atau tidak.

"Sedang memikirkan sesuatu?"

Yoongi kembali bertanya. Namjoon pun akhirnya hanya menganggukkan kepalanya dan menjawab 'ne' dengan suara berbisik.

Yoongi menatap Namjoon dengan pandangan menyelidik, tampak pria itu sudah dapat sedikit lebih 'terbangun' dari sebelumnya. Ya, meskipun wajah bantalnya itu masih tertera jelas di mukanya.

"Ingin menceritakannya kepada Hyung?" tanya Yoongi kembali.

Namjoon mengulum bibirnya, rasanya tidak ada salahnya juga membagikan pikirannya itu kepada Yoongi. Toh apa yang ia pikirkan juga berhubungan dengan Yoongi dan Jihoon.

He's Our Son?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang