Stalker 3

22 10 0
                                    

Setelah mereka bertiga keluar dari rumah grace yang megah, mereka lanjut pergi ke kantor dimana pria yang didambakan grace itu bekerja, mereka tidak tau pasti apa pria itu ada atau tidak yang penting mereka berusaha iyakan?

“apa masih lama lagi ya pak sampainya, aku udah gak sabar” kata jean dengan wajah khawatir

Jean masih bingung apa yang mereka lakukan ini tidak baik atau malah baik? Dia terus saja melamunkan hal itu namun disatu sisi dia senang jika dirinya akan tau alamat pria itu. Tapi bagaimana dengan bunda jean? Ahk jangan dipikirkan jean kan bisa menjalin hubungan yang tersembunyi. Cukup dia, joy, panji, dan tentu saja adiknya dika.

“baiklah nona muda, kita sudah sampai” seru pak amin supir pribadi jean.

Seketika tubuh joy dan panji tersentak melihat gedung yang tingginya luar biasa itu, jean mungkin sudah biasa lihat karna dia salah satu anak pengusaha dengan gedung tinggi seperti itu.

“jean masa depanmu akan cerah” kata panji dengan mata bebinar serta mulut yang terbuka

“apa kau bodoh? Tanpa pria itupun hidup jean sudah terjamin bodoh” jawab joy dengan ekspresi 11/12 dari panji

“bagaimana jika kakak itu buatku saja jean” kata joy asal

“ahkkkk jangan dong, jangan ya joy aku cinta banget sama kakak itu jadi tolong jangan kalau kamu mau kaya nanti aku kasih deh warisan aku sama kamu tapi jangan ambil kakak itu ya please”

Plakkk

Sebuah jitakan mendarat tepat di ubun-ubun jean yang hampir membuat kepala jean lepas dari tempatnya.

“aku bercanda bodoh, berhentilah untuk memamerkan kekayaanmu lagi  pula kau taukan aku masih benci pada pria” kata joy dengan nada datar

“hey betina berhentilah menggosip dan ayolah pergi” gumam panji sambil keluar dari mobil

Setelah panji dan joy keluar dari mobil dengan gaya yang keren
Bayangin aja ada cowo dan cewe keluar dengan kostum agen rahasia sambil memakai kacamata hitam dan tiba-tiba

Brakkkk

Jean terjatuh tepat dibelakang joy dan panji, ngerusak suasana banget kan sumpah kzl gw liatnya.

“nona muda tidak apa-apa” kata pak amin sambil membantu jean bangkit

“hey jean, apa kakaknya yang itu” bisik panji sambil menunjuk pria yang berjalan dengan memakai kemeja putih 6ucci dan celana hitam.

“SEMBUNYIII”

Teriakan joy berhasil membuat jean dan panji tersentak, mereka segera masuk kembali kedalam mobil sedangkan pak amin yang berada diluar mobil bingung, 'what the'.

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya pria itu masuk kedalam mobil sedan hitam dan pergi dari tempat itu, jean langsung menyuruh pak amin untuk mengikuti mobil hitam itu.

“cepetan pak jangan sampai ketinggalan” suruh jean

“gas teroz jangan kasih kendor” tambah panji yang tampak semangat menjadi mata-mata gadungan.

Mereka terus mengikuti mobil hitam tersebut hingga mobil itu berhenti disebuah restoran china

“aku rasa mereka mau makan” kata panji dengan bangga karna ia mengira tebakannya benar

“hei kau jangan seenaknya mengambil keputusan, jika mereka ingin makan kenapa ada penjagaan? Aku rasa dia punya janji dengan seseorang” lanjut joy dengan mimik serius

Joy hanya bisa mendengar karna kalian tau sendiri dia tidak terlalu pandai jadi dia mendengar saja tanpa harus campur tangan.

“kita harus bisa masuk kedalam sana untuk mengetahui apa yang mereka bicarakan” kata joy sambil memikirkan caranya

“tapi joy kita tidak bisa masuk, mereka akan curiga kalau kita masuk dengan pakaian seperti ini” lanjut panji

“kau benar, ide bodoh ini menyusahkan kita ya” kata joy sambil menatap horor pada jean

Jean hanya bisa cengar cengir karna dia merasa bersalah namun dibalik itu jean sudah mempersiapkan semuanya.

“hey kalian tenang dulu dong, aku punya alat untuk memantau mereka didalam, perkenalkan inilah lebah mata-mata yang akan membantu kita yeahhhh” girang jean setelah mengambil alat yang ada dikoper hitam yang sedari tadi ia bawa

“uwow” kata panji penuh kegatetan

“aku seperti pernah liat alat ini deh, ah iya aku ingat ini kan alat bocil yang gak sopan itu yang bilang 'gw bukan bocil paman' ” sentak joy

“aku kok gak tau ya” jawab jean dan panji

Tanpa basa-basi lagi akhirnya jean melepas lebah tersebut dan mulai memantaunya dari kamera tablet yang dia bawa

“kau keren jean”-panji

Mereka melihat pria itu duduk sendiri disalah satu meja dengan wajah khawatir.

Setelah melihat pria itu selama hampir 15 menit, mereka melihat ada seorang pria yang menggunakan seragam dokter masuk kedalam restoran dan duduk didekat pria itu.

“apa kakak sakit ya, kenapa ada dokter” tanya jean pada joy dan panji

“mana ku tau”-joy

Beberapa saat kemudian mereka melihat kedua pria itu memesan makanan dan berbincang.
Karena kedua pria yang mereka amati tidak menunjukkan reaksi mencurigakan, ketiga mata-mata itupun tertidur. Bayangin aja masa udah lebih dari 2 jam mereka gak keluar-keluar

“hoaaaammmm”-jean

“hey joy,, panji,, bangunlah kitakan harus mengawasi kakak itu” jawab jean

“ah iya, karna lama sekali aku sampai tertidur” sambung panji dengan mata yang masih tertutup

“oh iya, kenapa mobil kakak mu itu tidak ada jean”-joy

“kau benar, apa mereka sudah pergi pak amin” kata jean panik

“apakah pria yang kita ikuti tadi nona muda? Sepertinya memang sudah pergi”

“APAAAAAAA” teriak jean dan joy dengan wajah penuh kepanikan

Panji baru saja sadar setelah mendengar teriakan joy dan jean.

“bagaimana ini, aipon ku huhuhu apakah aku akan tetap dapat aipon ku jean huhuhu” tangis joy sambil memukul-mukul bangku mobil

“apa, kakak itu sudah pergi” tanya panji yang tidak tau apa-apa

“huwaaaa, kakak apakah kita emang gak jodoh huwaaa, kenapa mencari alamatmu susah sekali” sedu jean

“ah begini nona muda, sebenarnya saya tau alamat rumah pria tadi”-pak amin

“APAAAAA!!! KENAPA BARU BILANG SEKARANG SUPIR GEBLEK, KALAU BILANG DARITADI KITAKAN GAK PERLU REPOT-REPOT DAN AKU BISA MENDAPATKAN AIPON KU SEDARI TADIIII AHKKK” teriak joy sambil memukul kepala pak amin

“aaampun nononona muda, saya tidak tau kalau kalian mencari aaalamatnya, laagian kakalian titidak bertanya” ucap pak amin terbata-bata

Joy pun mengakhiri pukulannya itu,

“ya udah sekarang kita pulang saja pak, sudah sore nanti bunda curiga”-jean

“apa maksudmu? Apa kita harus pergi lagi besok? ”-joy

“sudahlah joy, kalau kau tak mau nanti aipon mu hangus loh wkwkwk” goda panji

“diam kau” ucap joy dengan tatapan siap membunuh

“ok, hari ini sudah cukup besok kita mulai lagi yeahhhh”-jean

“bukan besok g*blok tapi seminggu lagi” ucap joy

Mereka pun pulang dengan gembiraaa✨

.................................................................

Senior in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang