Suspicion / Suspect (Who?)

143 11 0
                                    

Chapter 8 : Suspicion / Suspect 

“Yoo, kau pasti menangkap sesuatu kan?” tanya Chanyeol sambil berkonsentrasi menyetir mobilnya. Mereka sedang dalam perjalanan menuju kantor detektif Seoul.

“tentu saja. Sengaja ku palsukan waktunya. Tadinya sekedar iseng, namun aku tidak tahu jika iseng bisa berhadiah seperti ini.” Youngjae membaca ulang keterangan yang Jongdae sebutkan.

Saudara Sehun?

 

“Luhan pernah bilang sebelumnya, neneknya hanya mempunyai dua anak. Yang pertama Ayahnya dan yang kedua bibinya. Dan bibinya punya tiga anak, bisa kau tebak siapa anak dari bibinya?”

“eumm, Kim Joonmyun dan Kim Jongin?” Chanyeol berkata ragu.

“nah, Luhan bilang ia mempunyai tiga sepupu.” Youngjae mengyeringai terhadap data diri Jongdae yang ia dapatkan dari kantor polisi.

“tidak mungkin!” Chanyeol menoleh sekilas.

“kau tau maksudku.”

Keduanya hening, terbawa pikiran masing-masing. Hingga,

“Yoo, maaf. Aku melewatkan sesuatu.” Gumam Chanyeol.

“APA?!” Youngjae menoleh semangat.

“sebentar, calm down. Aku ingin bertanya sesuatu kepadamu.”

“apa itu?”

“malam itu, saat kau menemukan jasad Minsoo di bangku taman, apa kau melihat puntung rokok di dekat kaki bangku itu? Di kaki depan kanan.” Chanyeol memarkirkan mobilnya di tempat parkir kantor.

“tidak. Aku akan memungut barang apapun disitu tapi aku tidak melihat barang apapun apalagi rokok. Bekasnya pun tak ada.”  Youngjae menatap Chanyeol tak sabar. “cepat katakan padaku!”

“kita sangat tahu bahwa Minsoo dan Sehun bukanlah perokok. Semua orang di TKP saat itu juga bukan perokok–

PLAKK

–akh sakit! Kenapa kau memukul kepalaku, detektif Yoo!?” pekik Chanyeol.

“Kau bodoh atau apa? Hanya karena keteledoranmu kita mungkin akan bekerja lebih, kau tahu?!” Youngjae menjewer telinga lebar Chanyeol.

“ahk! Ampun! Kumohon! Maafkan aku, Yoo!”

“baiklah,” Youngjae melepaskan jewerannya. “lanjutkan ceritamu!”

“ish kau ini! Aku mendapati rumput kecil di kaki depan kanan itu sedikit terbakar. Saat ku-endus rumput itu sedikit berbau rokok, itu berarti rumput itu belum lama terbakar benarkan?”

“ya! Tapi jika kau tidak punya barang buktinya itu semua akan sia-sia.” Youngjae sudah hendak keluar dari mobil lalu Chanyeol menahannya.

“haish kau ini, bagaimana kau bisa jadi detektive hebat jika begini caranya. Lihat! Lihat ini apa yang kupunya!” Chanyeol mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Sebuah puntung rokok yang diletakan di dalam plastik bening kecil.

“YA TUHAN! Chanyeol! Kau penyelamat!”

XxxXxxX

“tapi aku tidak habis pikir. Kau tahu, jika dia pintar dia tidak akan bercerita seperti itu.” Chanyeol memulai pembicaraan.

“apa maksudmu?” tanya ketua tim penyelidik yang berdiri di depan papan tulis yang berada di ruang rapat itu.

“alasannya membeli kopi itu tidak masuk akal. Aku sangat tahu letak mesin kopi itu ada di depan taman. Jika dia benar-benar membeli kopi di jam itu dia seharusnya masih tertangkap di cctv. Karena sebenarnya cctv itu mati pada pukul 11.45 sampai 02.15.” Chanyeol berdiri dari duduknya.

Who? (7X)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang