“Yongguk hyung seenaknya menyuruh orang. Haish, Tidak tahu apa malam ini sangat dingin.” Minsoo berjalan melewati beberapa mesin penjual minum. Ia sedikit tergoda dengan mesin penjual coklat cair hangat di jalan setapak itu. Ia mencoba merogoh sakunya dan menemukan tiga koin uang. Setelah meyakinkan dirinya ia membawa dirinya mendekat kearah mesin itu. Ia memasukan tiga koinnya kedalam lobang yang telah disedikan lalu menekan tombol dibawah gambar coklat hangat.
“permisi, tuan.” Suara itu berasal dari belakangnya. Ia menoleh hendak mencari tahu siapa. Namun tangan dingin itu segera mencengkram lehernya kuat.
“ehkkk, kkkhh!” Minsoo meronta. Wajahnya memerah karena darahnya tersumbat di kepala. Pandanganya pudar sehingga tidak bisa melihat dengan jelas siapa sosok yang tengah mencekiknya. Namun ia masih dapat merasakan terpaan asap rokok di wajahnya.
Ckrekk,
Krrtkk
BUGHH!
.
.
.
“yak! Kai apa yang kau lakukan?!” tanya pria yang tadi mencekik Minsoo.
“biar cepat, Jongdae-hyung.” Gumamnya sambil menepukan balok kayu dengan tangannya.
“dengan memukul tengkuknya? Asal kau tahu, dia sudah mati tadi!” Jongdae tak terima.
“benarkah? Aku tidak yakin.”
Bugh! Kai kembali memukul tengkuk pemuda yang sudah tergeletak tak bernyawa itu.
“yak! Kau ini!” Ujar Jongdae.
“wae? Kau mau menangkapku, tuan petugas polisi?” tanya Kai. “aku hanya memastikan.”
“memastikan itu yang seperti ini.”
Jongdae menyundut lengan Minsoo dengan rokoknya. Tentu saja, raga itu tak bereaksi.
Kai memeriksa kantong plastik yang tadinya dibawa Minsoo. “Hyung! Gogi!”
“wah? Gogi!” Jongdae ikutan melihat kantong itu.
“kita apakan ini?” tanya Kai.
“buang saja! Kita bisa kena marah Joonmyun hyung.”
“haahh, sayang sekali!” kai beranjak dan membuang daging sapi itu.
“sudahlah, buang dompetnya! Eh sisakan kartu pengenalnya disakunya tapi hancurkan dulu.”
“ya, ya.”
.
.
.
.
.
Junmyun sengaja menggerakan semak-semak di bawahnya. Meciptakan bunyi Sreeeek yang membuat pemuda yang tengah duduk di bangku taman itu menoleh sekilas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who? (7X)
FanfictionB.A.P Fanfict Suatu hari Himchan mendapat telepon dari orang asing. Identitas orang itu tidak diketahui. Orang itu dengan seenaknya mengklaim Himchan sebagai miliknya. Tanpa ada namja yang boleh mendekati Himchan. Himchan mengabaikannya. Dan saat it...