Tuan Muda Chenle :
°^From This
°^To This
Tamvan sejak dini. ajkltygfcHwhzxrgklplwqsdfrtvnhzklsbnyrtplkzd
︶⏝᭪˚ ༘♡︶︶︶♡˚ ༘ ᭪︶⏝
Bel pertanda pulang sudah berbunyi sedari tadi, namun didalam kelas 11 IPA 2,beberapa didalamnya masih bertahan didalam.
Entah mengerjakan tugas bersama, membahas materi, bahkan ada pula yang asik bermain game bersama, mereka biasa menyebutnya dengan mabar. Segabut itukah mereka?
Sampai - sampai memilih menetap dikelas lantaran seharusnya pulang.
Chung Hye ada salah satu dari orang - orang itu.
Bukan yang bermain game, menyalin materi dari buku Jaemin tentunya."Woi Chung Hye, ada Soobin noh diluar"
Chenle baru saja masuk dengan dua kotak hamburger, dan dua cup mocha yang ia bawa didalam plastik transparan."DIH APAAN CUMA DUA?!, PELIT BANGET LO, PUNYA BANYAK DUIT GAMAU BAGI - BAGI DUITNYA DIMAKAN TUYOL"
Salah satu diantara gerombolan lelaki yang sedang mabar itu tiba - tiba menyautinya."Brisik lu ah, kek orang miskin aja"
Chenle menjawab dengan malas.
Kemudian disamperinya meja Jaemin yang sedang asik berkutat dengan bukunya."Nana, makan dulu gih, udah gw beliin nih"
Chenle meletakkan makanan pembeliannya diatas meja Jaemin, kemudian Chenle menarik krusi didepan meja Jaemin, dan memposisikan di meja Jaemin.Jaemin perlahan mengangkat kepalanya, dan menatap datar kemata Chenle.
"Berhenti manggil gw 'Nana', udah berapa kali gw bilang ke lu? "Chenle yang ditatap datar malah bertingkah acuh, lantaran mencoba mengingat sesuatu.
"Ehmm, berapa ya? Sebelas gak si? Apa Lima belas? gak inget, gw mana tau kalo lu bakal nanya soal begituan. "
Chenle mengangkat bahunya tak peduli."Ppffttt"
Menutup mulutnya cepat, Chung Hye langsung merasakan keringat dingin, ia baru saja menertawakan Chenle.Chung Hye.
Terkutuklah ia saat ini.
Mengeles, Chung Hye berpura - pura batuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINAL KEY - Search period
RomanceDia hidup layaknya mawar, tak peduli pada musim apa kini kau berada. Ia tetap akan mekar layaknya putri istana. Tiap inci dari sang mawar, ia menyukainya. Hingga kala sang putri mawar melepas nestapanya, menutup pintu pilunya, mengakhiri kisah kehi...