Dia hidup layaknya mawar, tak peduli pada musim apa kini kau berada. Ia tetap akan mekar layaknya putri istana. Tiap inci dari sang mawar, ia menyukainya.
Hingga kala sang putri mawar melepas nestapanya, menutup pintu pilunya, mengakhiri kisah kehi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-Jaemin
Seperti ketika angin berhembus Daun musim gugur berguguran Dan seperti ketika ombak menerpa Lautan bergetar Aku menggigil Karena cintaku kandas Jika kamu pernah melihat air mataku Silahkan berjalan lewati aku - I'm Ok|IKON
︶⏝᭪˚ ༘♡︶︶︶♡˚ ༘ ᭪︶⏝
"Yaudah deh, aku bakal suruh appa bawa kamu" Tersenyum senang, menatap dua manik mata milik Minho dengan polos.
Hyun Bin tersentak, tak habis fikir dengan anak gadisnya ini,melirik Minho dengan perasaan kalut, sementara Minho sudah menatapnya dengan tatapan ingin membunuh.
"Anda fikir saya ini barang hah?"
"Kamu sendiri ya yang bilang, bukan aku"
"Hah? Saya kan tanya"
"Itu pertanyaannya kan dari fikiran kamu sendiri, jugaan aku gak pernah mikir kalo kamu itu barang"
Menahan emosi, Minho tak habis fikir dengan gadis yang dirawatnya selama kurang lebih tiga tahun itu, selalu saja dapat membuatnya frustasi, jika saja ini bukan permintaan Presdir, tentu ia sudah langsung melepaskan kepengurusannya.
"Terserah"
Minho segera membereskan segalanya, kemudian menatap dingin kemata gadis itu, dan segera pergi, oh tak lupa menekuk sedikit rahangnya kepada Hyun Bin.
"Ah, aku menjadi gadis yang selalu salah jika dengannya"
┈┈┈┈┈┈┈┈┈﹒ׂׂૢ་༘࿐ೢִֶָ
Soobin mengusap lembut rambut Chung Hye yang sedang tertidur lelap , nafasnya kian teratur, entah mengapa saat tertidur, Chung Hye menjadi sangat cantik dan lucu , wajahnya menjadi sangat polos.
Tadi saat pulang dijalan, Chung Hye sempat tertidur dipunggungnya, sepertinya ia lelah, ia sudah sempat makan dan mandi, kemudian langsung pergi menuju kamar dan tertidur.
Soobin sempat berbincang hangat dengan kedua orang tua Chung Hye, banyak hal yang mereka bicarakan, dari hal yang tidak penting sekalipun mereka jadikan bahan pembicaraan. Sedekat itu memang mereka.
Hingga Soobin sempat meminta izin kepada orang tua Chung Hye untuk pamit pada Chung Hye dikamarnya sebelum pulang.
Dan disinilah ia berada, berdiri memandangi gadis yang ia rindukan, dengan selimut yang menghangatinya.
"Kamu terlalu memaksakan diri, kamu akan baik - baik saja kan? Aku sangat merindukanmu"
