Dia hidup layaknya mawar, tak peduli pada musim apa kini kau berada. Ia tetap akan mekar layaknya putri istana. Tiap inci dari sang mawar, ia menyukainya. Hingga kala sang putri mawar melepas nestapanya, menutup pintu pilunya, mengakhiri kisah kehidupannya. Dan mencoba berjanji akan kembali pada kala yang berbeda. Bagaimana dengan sang pangeran cinta? Ia sudah bukan apa - apa, mengulas balik kisahnya saja ia tak sanggup, ia terlalu membenci dirinya. Sementara kunci sudah menemukan mereka pada akhir yang tak diharapakan,pencarian dirasa sangat tidak berguna, mereka lelah, hanya dapat berharap pada Tuhan, untuk merubah segalanya menjadi lebih baik. Hanya itu yang mereka inginkan.