5.A Chink

37 21 4
                                    

•°|Nikmatilah tiap bagian kecil dalam hidupmu, karna suatu hari kau akan mengerti, itu  suatu hal besar yang sedang bersembunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•°|Nikmatilah tiap bagian kecil dalam hidupmu, karna suatu hari kau akan mengerti, itu  suatu hal besar yang sedang bersembunyi.

︶⏝᭪˚ ༘♡︶︶︶♡˚ ༘ ᭪︶⏝

"Tuan, gadis itu telah kembali kenegara asalnya"

Seorang pria dengan jas khas hitam andalannya, terlihat duduk sambil memperhatikan tabung kaca kecil berisi cairan merah, yang ia posisikan tepat dikedua matanya, ia duduk membelakangi pria lain dibelakangnya.

Setelah mendengar pernyataan dari anak buahnya itu, ia memperlihatkan smirk andalannya.

"Jadi dia masih merasa hebat ya"
Menyeringai, ia kemudian tertawa terbahak - bahak sendiri, namun dalam sepersekian detik ia mampu mengubah air mukanya menjadi sangat marah.

Pyaarr!!
Sampel darah yang sedari tadi lelaki itu pegang hancur berkeping - keping, ia baru saja melemparnya asal.

"Ini sudah sampel darah yang ketujuh, kenapa kita tak bisa mendapat kandungannya? "

Lelaki itu kemudian berdiri, menyembunyikan tangan kirinya dikantung kirinya, perlahan berjalan mendekat pada anak buahnya.

Sementara yang didekati sudah keringat dingin tak karuan, ia tahu akan ada hal buruk yang menimpanya kali ini.

"Kau tahu? Kau tak bisa membuatku merasa puas" Lelaki itu berbicara tepat ditelinganya langsung, membuat suasana kian memburuk, nuansa gelap yang menyelimuti mereka kini bak malam lekatan pada siraman purnama.

"Aku bisa saja melakukannya sendiri, tanpa bantuanmu" Lelaki itu, ia kemudian berjalan - jalan mengelilingi anak buahnya, dengan mata yang menajam, bagai harimau yang akan menyantap buruannya.

"Tapi kau tau Taehyun? Itu terlalu beresiko bukan? Sama saja, nantinya semua menjadi repot, lelaki bajingan itu tak tau diuntung ya" menyelesaikkan kalimatnya, ia lantas tertawa kencang, tak ada yang lucu memang, tapi bagi dia ini adalah lelucon yang luar biasa.

Taehyun tak dapat berkata - kata, bernafas saja ia tak berani.

"Apa aku harus kembali berlatih?"

Deg!
Taehyun mengerti, ia tidak bodoh, ia tau mengarah kemana pembicaraan ini, ia tau apa yang dimaksud dengan ' berlatih '.

Lelaki itu kemudian menyentuh rahang tegas milik Taehyun, membuat sang empunya merasakan darahnya yang kian mendidih, tubuhnya lantas merinding.

"Apa yang terjadi jika aku membunuhmu disini hm? Tidak ada yang peduli bukan? Kau tidak punya siapa - siapa lagi, Kang Tae Hyun"

Lelaki itu, ia kembali tertawa, kali ini lebih lepas, tawanya terbahak - bahak, seakan - akan ini menyenangkan baginya.

"Seorang pria yang hebat seperti diriku, membunuh pria lemah sepertimu, aku dapat melakukannya sekali hentak, tapi akan mempengaruhi kinerjaku bukan? Ini akan buruk, aku sangat mencintai citraku, karna itu, jangan terlalu menjadi lemah, aku ingin bersaing denganmu"

FINAL KEY - Search periodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang