Sudah terhitung satu minggu Kayla tinggal di rumah besar bak istana ini.
Hari ini adalah hari yang paling tidak disukai oleh Kayla. Dan mungkin semua orang.
Hari senin.
Hari dimana ia harus kembali bangun pagi setelah kemarin bermalas-malasan di kasur empuknya. Dan juga harus berpanas-panasan di lapangan sekolah bersama ratusan murid di sekolahnya.
Seperti biasa, keluarga Alcander melakukan sarapan bersama di pagi hari.
"Kayla kamu tidak ingin pindah ke sekolah yang sama dengan kakakmu?" tanya Baim.
"Tapi Kayla udah nyaman di sekolah Kay. Lagian Kay gamau pisah sama temen-temen." ucap Kayla dengan cemberut.
"Tapi kamu lebih aman disana karena ada Leo yang akan jaga kamu. Sekolah itu juga milik keluarga kita." jelas Citra.
"Kamu kan juga bisa dapat temen disana." tambah Leo semangat.
"Nanti Kay pikirin lagi deh." ucapnya Lesu. Kayla tidak ingin pindah sekolah. Ia sudah nyaman di sekolah lamanya. Lagian tidak mudah juga untuknya beradaptasi di lingkungan baru. Tapi Kayla tidak ingin mereka kecewa karena Kayla menolak.
"Kalau Kayla gak mau gapapa kok sayang." ucap Sarah yang tidak ingin anaknya merasa tertekan.
Kayla hanya menganggukkan kepalanya lesu. Ia tidak lagi menghabiskan makanannya karena merasa tak nafsu.
"Kenapa gak dihabisin?" tanya Leo.
"Udah kenyang."
"Habiskan!" Perintah Alden membuat Kayla cemberut.
"Abisin yaa. Kamu kan mau upacara, ntar malah lemes kalau makannya dikit." Bujuk Louis dengan lembut. "Mau disuapin?" Tawarnya membuat Leo mendelik tak suka.
Modhusss.
"Nggak usah, Kayla bisa makan sendiri kok." jawab Kayla lalu melanjutkan makannya dengan sedikit terpaksa.
"Ayo kakak anter." Ajak Agler saat mereka semua menyelesaikan sarapannya.
Kayla segera berpamitan pada semuanya lalu segera menyusul Agler yang langsung keluar tanpa bersalaman.
Selama di perjalanan, Kayla hanya diam saja sambil mengamati jalanan dari dalam mobil.
"Kenapa?" tanya Agler.
"Menurut kakak, Kayla mesti pindah gak sih?" tanya Kayla balik.
"Itu terserah kamu." Kayla cemberut mendengar jawaban Agler yang tidak memberi solusi sama sekali untuknya.
"Jangan terlalu dipikirin." ucap Agler lalu mengelus kepala Kayla sambil tersenyum menenangkan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kayla memasuki kelasnya dan mendapati Cheryl dan Bryan yang sedang berdebat.
"Gantiin gak?!" Teriak Cheryl sambil memukul Bryan berkali-kali.
"Woi santai kali." Bryan berusaha menghindari pukulan Cheryl yang tidak bisa dikatakan pelan.
"Gue gak mau tau, ntar istirahat lo harus traktir gue!"
"Ck. Lo kan banyak duit." jawabnya dengan enteng.
Cheryl yang mendengarnya bertambah kesal lalu segera kembali memukul Bryan dengan membabi buta.
"Adoh sakit anjir. Bar-bar banget sih jadi cewek."
"Bodoamat!"
"Kenapa sih pagi-pagi udah ribut aja?" tanya Kayla heran.
![](https://img.wattpad.com/cover/230551966-288-k161382.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Brother
Teen FictionCover by graphic_cii Kayla tidak menyangka, hidupnya yang sederhana berubah 180 derajat menjadi anak orang kaya seperti di novel yang biasa ia baca.