Kakak Baru

15.1K 1K 59
                                        

Kayla dan Leo memasuki rumah dengan gelak tawa. Leo yang terus menjahili sang adik dengan menggelitik perutnya membuat Kayla tertawa.

Kayla segera berlari masuk menghindari Leo yang mengejarnya. Kayla tak melihat orang di depannya dan langsung menabraknya.

Hampir saja ia terjatuh jika orang itu tidak menahan pinggangnya.

Kayla mendongakkan kepalanya melihat orang yang telah ditabraknya. Melihat wajah dingin tersebut ia kembali mengingat ucapan Leo tadi. 'Dia menyeramkan.'

Kayla langsung menjauh dan menundukkan kepalanya takut.

"Maaf" ucapnya pelan tak berani mendongakkan kepalanya.

"Angkat kepalamu" ucap orang itu tegas yang tak lain tak bukan Alden Aldebaran Alcander. Perintah itu bukannya dituruti malah makin membuat Kayla menunduk.

Leo yang melihat itu merasa khawatir. Ia ingin menghampiri namun ditahan oleh sang mami.

"Angkat kepalamu" ulangnya kali ini dengan nada yang lebih lembut. Kayla pun mengangkat wajahnya dengan takut-takut.

Biasanya Kayla itu tidak pernah takut dengan seseorang seperti ini. Namun Alden mempunyai aura yang berbeda membuat semua orang menjadi segan padanya.

"Kenapa kamu berlari seperti itu?" Tanya Alden sambil memperhatikan wajah Kayla dalam-dalam.

"Tadi kak Leo ngejar aku" Alden langsung memberikan tatapan tajam kepada Leo. Yang ditatap pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Saat menatap Kayla, ia kembali melembutkan tatapannya. "Lain kali jangan berlarian seperti itu, berbahaya" ucapnya dengan lembut namun tegas yang langsung diangguki oleh Kayla.

"Kamu tidak ingin memeluk kakak?" Ucapan itu membuat Kayla menatap polos sang kakak.

"Boleh?" Tanyanya polos membuat Alden sangat gemas. Adiknya terlalu imut.

Tanpa menjawab pertanyaan sang adik, ia segera memeluk erat adiknya itu. Yang lain pun tersenyum melihat si dingin dan kejam itu luluh pada adik kecilnya.

"Kakak sangat merindukanmu sayang" ucap Alden lalu mengecup kening Kayla lama.

"Kak Alden menerimaku?" Tanya Kayla ragu.

"Tentu saja. Kamu itu sangat penting untuk kakak, gak ada yang bisa menggantikanmu" ucapannya membuat Leo tercengang. Si datar bisa berbicara panjang juga, cibirnya dalam hati.

"Aku sayang kakak" ucap Kayla sambil menatap sang kakak.

"Kakak lebih menyayangimu" balas Alden kembali mengecup kening Kayla yang membuat Leo semakin kesal.

Benarkan dugaannya. Pasti kakaknya itu akan menarik perhatian sang adik darinya. Kayla saja belum bilang padanya kalau ia menyayanginya seperti yang ia katakan pada Alden.

"Claraa~" ucapan dengan nada merajuk itu membuat mereka semua mengalihkan perhatiannya pada Leo.

"Ada apa?"

"Kamu belum mengatakan kalau kamu sayang pada kakak" ucap Leo cemberut.

"Cih" Alden mendecih sinis melihat kelakuannya yang dibalas tatapan sengit oleh Leo.

Sepertinya Leo mulai berani padanya sebab adanya Kayla.

"Tentu saja aku sayang kak Leo" ucap Kayla dengan senyum manisnya membuat Leo tersenyum senang sedangkan Alden berwajah masam.

Para orang tua hanya tertawa melihat mereka berebutan untuk menarik perhatian dari sang adik.

Mereka penasaran apa yang terjadi selanjutnya saat kedua anak mereka yang lain pulang dan melihat sang adik kecilnya sudah kembali.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kayla sedang menikmati makan malamnya bersama keluarga barunya saat suara berat seseorang menghentikan makan malamnya.

"Aku pulang" ucap pria itu lesu. Disampingnya berdiri pria berwajah datar.

Ternyata mereka sudah pulang. Mari kita lihat bagaimana reaksi mereka.

Louis yang menyadari adanya gadis kecil duduk diantara Alden dan Leo pun mematung.

"dia.... princess?" Ucapnya sambil berkedip beberapa kali yang diangguki semua orang.

Louis langsung berlari menuju sang adik lalu memeluknya. Ia bahkan mendorong Leo tanpa peduli tatapan sang adik yang kesal.

Louis mencium pipi adiknya berkali kali sambil mengucap syukur. Alden yang melihatnya langsung mendorong Louis menjauh.

"Kamu membuatnya risih" ucapnya datar mengabaikan tatapan kesal Louis.

Louis pun langsung mengalihkan pandangannya kepada Agler yang masih terdiam.

"Itu Agler, pria dingin lainnya. Yang pernah kamu tabrak" bisik Leo kepada Kayla membuat Kayla menatap Agler.

Agler yang masih terdiam pun membuat Kayla berinisiatif untuk memulai duluan.

"Kak Agler" cicitnya pelan membuat Agler tersenyum lebar membuat semua orang kaget. Agler jarang tersenyum seperti itu.

Agler langsung memeluk sang adik yang sangat disayanginya. Adik yang dulu dia tangisi kehilangannya. Sekarang sang adik berada dihadapannya, dipelukannya. Dia sangat senang.

"Maaf" ucap Kayla yang membuat Agler dan yang lainnya menatapnya bingung. Mengapa Kayla meminta maaf?

"Kenapa?"

"karna udah pernah nabrak kakak" ucap Kayla tak enak.

Agler pun segera memeluk sang adik lalu mencium kepala Kayla berkali-kali.

"It's okay"

Para orang tua pun tersenyum melihat adegan mengharukan tersebut. Lain halnya dengan para putra-putranya yang cemburu melihatnya.

"Ekhm, jadi kapan kita akan memulai makan malam ini" ucap Leo dengan sengaja merusak suasana. Agler pun yang kesal langsung menarik sang adik ke kursi yang kosong. Alden yang melihat itu tak tinggal diam, ia segera menahan tangan Kayla.

"Kayla duduk disampingku" ucap Alden datar.

"Kamu sudah bertemu dengannya dari tadi. Sekarang giliranku" balas Agler tak kalah datar.

Leo yang melihat mereka bergidik ngeri. Mereka itu bersaudara kandung, namun berbicara datar seperti itu. Ckckck.

"Kak Agler tidak melihat ya piring Clara ada disitu. Berarti Clara makan disitu" ucap Leo membela Alden. Tentu saja karna dia juga mendapatkan keuntungan dengan Clara yang duduk disampingnya.

"Kamu pindah" perintah Agler lalu segera mendorong Leo menjauh lalu segera menduduki tempat itu mengabaikan wajah Leo yang terbengong.

"Kamu nggak mau makan Leo dan terus berdiri seperti orang bodoh?" Sindir Citra.

Leo pun tersadar dan melihat mereka semua sudah mulai makan. Bahkan Louis sudah duduk dihadapan Kayla.

Leo pun kembali memegang dadanya dengan wajah tersakiti. "Teganya teganya teganya" ucapnya dramatis.

Mereka pun kembali melanjutkan makan malam yang tadi tertunda.

Rasanya makan malam kali ini terasa sangat berbeda. Malam ini, suasana begitu hangat berkat kembalinya cahaya mereka. Cucu perempuan satu-satunya keluarga Alcander.

My Possesive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang