Zey baru saja sampai dirumah setelah bermain bersama temannya, saat di pintu ia tidak sengaja berpapasan dengan Alda.
"Eh upil badak mau kemana lo? Mana make hoodie gue lagi"tanya Zey.
"Ga usah kepo, katanya orang kepo cepet mati,"kata alda.
"Dih apaan dah orang cuma nanya juga, lepasin hoodie gue."
"Pinjem bentar napa bang entar gue cuci deh."
"Bukannya apa ya, ini lo pake hoodie gue terus make parfum lo yang bau racun tikus itu, bau banget gila,"
"Apaan sih bang parfum gue tuh bukan kayak parfum lo yang digosok-gosok itu, parfum gue tuh import dari korea NGERTI,"jelas Alda kesal.
Baru saja Zey ingin membalas ucapannya Alda lalu pergi meninggalkan Zey karena jika ia terus berada disana Zey tidak akan menghentikan bacotannya.
Zey kesal karena Alda langsung pergi sebelum ia membalas ucapannya, ia naik keatas dan ternyata disana ada Ferdi Om Zey, terdengar juga suara Ara yang sedang tertawa begitu kencang, Zey pun melihat kearah Ara dan ternyata Ara sedang bermain bersama seorang gadis yang seumuran dengannya.
Farah yang melihat Zey sudah pulang pun menghampirinya.
"Ey udah pulang,"kata Farah.
"Belum bun, ini cuma arwahnya Ey."
"Ey kok bercanda mulu ih,"kata Farah kesal.
"Lagian bunda udah liat Zey disini malah masih nanya. Oh iya bun itu siapa?"tanya Zey lalu menunjuk gadis yang bermain dengan Ara.
"Oh itu, anaknya om Ferdi dia baru pulang dari Amerika, cantikkan,"kata Farah menggoda Zey.
"Ngga kok biasa aja, udah ah Zey mau mandi dulu,"ucap Zey lalu berjalan menuju kamarnya.
•~•
Saat ini keluarga Zey sedang makan malam disitu juga ada Om Ferdi dan anaknya. Damista menyuruh Zey berkenalan dengan anak Om Ferdi dan Zey pun menurutinya meskipun terpaksa.
Setelah berkenalan ternyata nama gadis itu Lili, ia juga seumuran dengan Zey dan katanya ia pindah ke Indonesia untuk melanjutkan pendidikannya. Damista menyuruh Zey untuk menjaga Lili saat disekolah nanti dan Zey hanya diam saja sungguh ia tidak tertarik memangnya dia akan menjadi seorang bodyguard.
Makan malam selesai Damista menyuruh Zey untuk mengobrol dengan Lili di Taman belakang.
"Umm Zey lo kelas berapa?"tanya Lili basa-basi.
"11,"jawab Zey singkat.
"Wah kita sama dong."
"Hm."
"Lo kayaknya ngga suka ngobrol sama gue ya,"kata Lili pelan.
"Hm."
"Yaudah deh ayo kedepan kayaknya papa aku udah mau pulang."
Lalu Zey pun berjalan mengikuti Lili untuk kembali masuk kedalam.
•~•
"Zey nanti anaknya Om Ferdi udah masuk kamu jagain ya."pesan Damista pada Zey sebelum Zey berangkat ke sekolah.
Zey hanya mendengus kesal mendengar perkataan ayahnya lalu pamit dan berangkat kesekolah.
Zey melewati gerbang sekolah lalu memarkirkan motornya diparkiran lalu berjalan masuk kedalan sekolah.
Kelas.
"Wih apaan nih,"teriak Alex heboh melihat ponselnya.
"Apaan sih teriak-ter...... wih anjir ada bidadari!"kata Indra yang awalnya kesal malah ikutan heboh.
"Berisik banget dah, ada apaan sih,"kata Zey kesal.
"Ini Zey ada murid baru cantik banget anjir,"kata Indra.
Zey langsung paham pasti yang dimaksud Indra itu Lili.
"Zey lo kan jomblo gimana kalau lo deketin dia,"kata Alex.
"Dih ogah banget gue."ucap Zey.
"Cantik lo Zey."
"Bodo amat,"ucap Zey lalu bermain game diponselnya.
Indra dan Alex masih setia melihat foto murid baru itu, mereka bahkan mencari nama ignya melalui grub sekolah.
•~•
20 juli 2020
Singkat😙
KAMU SEDANG MEMBACA
Adzey
Ficção AdolescenteIni tentang Geralfi Adzey Dimasta sang ketua geng motor Ravioz yang sudah terkenal seantaro sekolah. Memiliki sifat yang sangat bar-bar, tidak tahu aturan dan katanya anti bucin-bucin club. Tapi semua itu berubah saat pertama kali melihat Liora Are...