2O. Apapun itu, Jeno suka

59 8 2
                                    

Dari lima menit yang lalu, atau lebih tepatnya dari Haechan narik Hanna keluar dari bioskop tadi, mereka sama-sama belum buka suara begitu mereka udah menjauh dari Jena sama Minju.

Haechan bingung. Bingung gimana mau mulai ngejelasinnya. Sedangkan Hanna tentu nungguin cowok itu mau ngomong apa.

Jadinya diem-dieman gini kayak orang-orangan sawah.

"Lu salah paham," ujar Haechan, yang akhirnya buka suara.

Hanna mengernyit, "salah paham apanya? Jangan setengah-setengah kalo ngomong."

Haechan ngehela napasnya pelan, terus cowok itu berdiri persis dihadapan Hanna. Natap cewek yang lebih pendek darinya itu.

"Soal gua sama Ningning." Katanya.

Hanna cuma diem. Bermaksud buat ngedengerin Haechan ngomong apa selanjutnya.

"Lu belum tau hal ini kan? Oke, gua ceritain dulu." Hanna natap Haechan aneh, tapi dia masih tetep diem.

"Orang tua gua sama dia temenan dari SMA. Tapi, orang tuanya dia cerai belum lama ini. Dia ditinggalin sama keduanya."

"Pas dia baru aja ditinggal orang tuanya, Mama gua nampung dia dulu dirumah buat sementara. Tapi sekarang dia udah diambil sama Tantenya." Lanjut Haechan.

"Terus hubungannya masalah keluarga dia sama lo apa?" tanya Hanna, nada suaraya nggak bersahabat sama sekali.

Lagi-lagi, Haechan ngehela napasnya. "Han, Mama sama Papa gua tuh peduli sama dia karena dia anak dari temennya. Bahkan dia udah dianggep sebagai anak kandung sendiri."

Hanna diem lagi. Kali ini, dia nggak tau mau ngomong apa.

"Mama gua minta ke gua, buat terus nemenin Ningning biar dia gak ngerasa kesepian. Tapi karena dulu gua sama dia pernah deket, ternyata banyak yang salah paham." Sambung Haechan.

"Cara lo salah, Chan. Makanya banyak yang salah paham, termasuk gue." Sela Hanna.

Lagi, entah udah yang keberapa kalinya, Haechan ngehela napasnya.

Drrrttt... drrttt...

Hanna ngambil hp nya yang geter, tanda ada panggilan masuk. Cewek itu ngerogoh sling bag nya, setelah dapet dia langsung angkat telponnya.

Itu panggilan masuk dari Jeno.

Haechan yang ngeliat itu, keningnya langsung mengernyit. Dipikirannya, ngapain si kunyuk pake nelpon?

"Halo?"

"Han, lu dimana? Gua ada dirumah lu."

Mamaonline

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mama
online

|Hanna
|Ada temenmu ini kerumah
|Cepetan pulang dulu
3:15 pm

Tiga Manusia, Satu Rasa. [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang